Jumat, 24 Februari 2017

Para Istri Wajib Baca Ini!! Janganlah Pernah Bentak Suami, Inilah Hukum Membentak Suami Menurut Islam

MediandaTerkini – Sahabat medianda terkini dalam kehidupan rumah tangga berjalan sedikit perbedaan pendapat pada suami istri merupakan hal yang wajar. dengan kondisi seperti apapun seorang istri mesti memelankan suaranya ketika bicara dengan suaminya walaupun dia mengganggap gagasannya benar. Seorang suami adalah merupakan orang yang paling harus ditaati dan dihormati oleh istri. Seperti kita ketahui bila Rasulullah dalam beberapa haditsnya menunjukkan begitu tinggi kedudukan suami untuk istrinya :



“Seandai saya dapat memerintahkan seseorang untuk sujud pada orang lain, tentu saya perintahkan seorang istri untuk sujud pada suaminya. ” (HR Abu Daud, Al-Hakim, Tirmidzi)

“Tidaklah layak untuk seorang manusia untuk sujud pada manusia yang lain. Bila patut/bisa untuk seorang untuk sujud pada seorang yang lain pasti saya perintahkan istri untuk sujud pada suaminya karena besarnya hak suaminya terhadapnya…” (HR. Ahmad)

“Dan sebaik-baik istri yaitu yang taat pada suaminya, bijaksana, berketurunan, sedikit bicara, tidak sukai membicarakan satu hal yg tidak berguna, tidak cerewet dan tak sukai bersuara hingar-bingar dan setia pada suaminya. ” (HR. An Nasa’i)

Apabila suami berbuat salah atau salah, Jadi sudah harusnya untuk sang istri untuk mengingatkan suami dengan baik, dengan nada lemah lembut, tidak membentak (berjumpara keras), serta tidak juga menyinggung perasaannya.

Sikap kasar istri pada suami begitu pula sebaliknya menandakan kurangnya pengetahuan serta keburukan akhlak. Rasulullah SAW bersabda :

“Sebaik-baiknya wanita — untuk suami — yaitu yang menyenangkan waktu diliat, taat waktu diperintah, serta tidak menentang suaminya baik dalam hatinya dan tidak membelanjakan (memakai) hartanya pada perkara yang dibenci suaminya” (H. R. Ahmad)

Sebagaimana anak bisa dikira durhaka pada orang tua, jadi istri dapat juga dikatakan durhaka pada suami sementara berani membentaknya. Wallahu A’lam.

Bidadari Berang pada Istri yang Memarahi Suaminya

Bila seseorang suami dibentak atau di dzalimi oleh istrinya, jadi beberapa bidadari di surga akan geram pada istri yang memarahi suaminya.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

لاَ تُؤذِي امرَأَةٌ زَوجَهَا فِي الدُّنيَا إِلاَّ قَالَتزَوجَتُهُ مِنَ الحُورِ العِينِ : لاَ تُؤذِيهِ, قَاتَلَكِ اللهُ, فَإِنَّمَا هُوَ عِندَكَ دَخِيلٌ يُوشِكُ أَنيُفَارِقَكِ إِلَينَا

Tidaklah seseorang istri menyakiti suaminya di dunia, namun istrinya dari grup bidadari akan berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Mudah-mudahan Allah memusuhimu. Dia (sang suami) hanya tamu di sisimu ; hampir saja ia akan meninggalkanmu menuju pada kami” (HR. At-Tirmidzi)

Ini seharusnya jadi pelajaran untuk banyak istri tidak untuk mendzalimi suaminya. Saingannya berat, saingannya bukanlah lagi madumu atau yang lain. namun sainganmu yaitu bidadari yang Allah subhaanahu wa ta’ala mensifatkannya di dalam Al qur’an. Diantara sifatnya yaitu :

إِنَّ لِلمُتَّقِينَ مَفَازًا حَدَائِقَ وَأَعنَابًا وَكَوَاعِبَ أَترَابًا

Sebenarnya orang-orang yang bertaqwa memperoleh kemenangan, (yaitu) kebun-kebun serta buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya. ” (QS an-Naba’ : 31-33)

كَذَلِكَ وَزَوَّجنَاهُمبِحُورٍ عِينٍ

Sekianlah, dan Kami berikanlah pada mereka bidadari. ” (QS. Ad-Dhukhan : 54)

مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَصفُوفَةٍ وَزَوَّجنَاهُمبِحُورٍ عِينٍ

Mereka bertelekan diatas dipan-dipan berderetan dan kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata cermat. ” (QS. At-Thur : 20)

حُورٌ مَقصُورَاتٌ فِي الخِيَامِ

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih, dipingit dalam rumah. ” (QS. Ar-Rahman : 72)

فِيهِنَّ خَيرَاتٌ حِسَانٌ

Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. ” (QS. Ar-Rahman : 70)

إِنَّا أَنشَأنَاهُنَّ إِنشَاءً فَجَعَلنَاهُنَّ أَبكَارًا عُرُبًا أَترَابًا

Sebenarnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan segera. 1 Dan kami menjadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. ” (QS. Al-Waqi’ah : 35-37)

Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Radiyallahu ‘anhu :

أَوَّلُ زُمرَةٍ يَدخُلُونَ الجَنَّةَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمضَوءُ القَمَرِ لَيلَةَ البَدرِ، وَالزُّمرَةُ الثَّانِيَةُ عَلَى لَونِ أَحسَنِ كَوكَبٍ دُريَ فِي السَّمَاءِ، لِكُل رَجُلٍ مِنهُمزَوجَتَانِ مِنَ الحُورِ العِينِ، عَلَى كُل زَوجَةٍ سَبعُونَ حُلَّةً، يُرَىٰ مُخُّ سُوقِهِمَا مِنوَرَاءِ لُحُومِهِمَا وَحُلَلِهِمَا، كَمَا يُرَىٰ الشَّرَابُ الأَحمَرُ فِي الزُّجَاجَةِ البَيضَاءِ

Kelompok pertama kalinya yang masuk surga, seolah muka mereka sinar rembulan pada malam purnama. Grup ke-2 seperti bintang kejora yang paling baik di langit. Untuk setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah bisa diliat di gelas putih. ” (HR. Thabrani dengan sanad shahih)

Nah sahabat medianda terkini beberapa istri, janganlah mendzalimi terlebih membentak suami kalian lagi. sainganmu bidadari loh!

Solusi Apabila Memanglah Ingin Marah Pada Suami

Apabila kemarahan menimpa serta sudah tidak tertahankan, pastinya tidak dianjurkan untuk mengekspresikan melalui cara meledak-ledak di depan pasangan. Terutama dengan cara membentak. Ada beberapa hal yang bisa kita jalankan apabila tengah ingin berang pada suami.

1. Hal yang pertama dikerjakan yakni ucapkan istighfar. Mohon ampunlah pada Allah. Istighfar akan memperingan hati kita.

2. Klarifikasi secara detail duduk masalah. janganlah ikuti nafsu karena emosi akan semakin meluap-luap. Tetapi sebisa mungkin, tahanlah dulu emosi.

Sebab bicara dalam keadaan emosi hanya akan memperburuk kondisi, karena terkadang kita inginkan menumpahkan kekesalan, bahkan juga kekesalan yang telah lalu.

3. Apabila di rasa sudah bisa mengendalikan diri, Ambillah air wudhu lalu lakukan shalat dan berdoalah. Adukan semua masalah pada Allah. Semua kekesalan, kecewa, adukan saja. Dan tidak lupa, mintalah padaNya untuk diberikan jalan keluar.

4. Apabila diri sudah tenang, awalilah bicara dengan suami. Ingat, yang akan dibicarakan yaitu dalam rangka mencari jalan keluar, tidaklah untuk menambahkan kericuhan. Tidak lupa, ada unsur saling menasehati dalam rumah tangga. Berikan nasehat pada pasangan atas kesalahan yang dikerjakan.

Sahabat medianda terkini semoga beberapa hal itu bisa makin mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah serta rahmah dalam rumah tangga kita. Aamiin



Sumber:Postshare
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Para Istri Wajib Baca Ini!! Janganlah Pernah Bentak Suami, Inilah Hukum Membentak Suami Menurut Islam