Mediandaterkini– Sahabat Mediandaterkini yang kami muliakan, Sebagai seorang Muslim rukun Islam yang ke-5
ialah menunaikan ibadah haji bagi yang mampu, dalam hal ini baik mampu secara
financial dan kesehatan. Saat menunaikan ibadah haji tersebut, umat Islam
mengelilingi ka’bah sebagai rangkaian rukun haji tersebut. Nah muncul
pertanyaan mengapa harus mengelilingi ka’bah tersebut. Berikut ini Ulasannya :
Didalam
sebuah forum terbuka yang dihadiri ribuan orang dan disiarkan di Peace TV,
seorang pria bertanya kepada Dr Zakir Naik mengapa umat Islam mengelilingi
kabah saat haji dan umrah. Adakah alasan ilmiah dan logisnya? “Aku ingin
mengetahui tentang Ka’bah. Maksudku, apa penjelasan secara kajian keilmuan dan
logika pentingnya Ka’bah? Dan mengapa umat Islam mengelilingi Ka’bah?”
Jawaban
Dr Zakir Naik mengapa Muslim mengelilingi Kabah Saudara ini bertanya dengan
bagus. Apa pentingnya Ka’bah menurut kajian keilmuan dan logika? Dan mengapa
umat Islam mengelili Ka’bah? Banyak non muslim beranggapan bahwa umat Islam
menyembah Ka’bah. Saya akan memberikan jawaban saya dan nanti saya akan
memberikan jawaban secara ilmiah. Saya akan satukan bersama. Menjawabmu dan
menjawab non muslim lainnya atas kesalahpahaman ini.
Ka’bah
adalah kiblat, sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an:
وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
“Dan
di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arah Ka’bah” (QS. Al Baqarah:
144) Dalam bahasa Arab, kiblat. Jadi Ka’bah hanya sebagai arah. Sebagai contoh,
misalnya sekarang kita sembahyang, beberapa menghadap selatan, ada yang
menghadap utara, ada yang ke timur, ada yang ke barat. Ke arah mana yang kamu
ikuti?
Jadi
demi persatuan, kami menghadap pada satu arah: Ka’bah. Jadi Ka’bah adalah
kiblat kami. Tidak ada seorang muslim pun yang pernah menyembah Ka’bah. Dan
ketika peta geografi dunia pertama kali adalah muslim yang membuat itu pertama
kali. Adalah Al Idrisi pada tahun 1154 yang membuat peta dunia, bahkan muslim
yang membuat peta dunia itu. kutub selatan ada di atas dan kutub utara ada di
bawah dan Ka’bah berada di tengah-tengah.
Kemudian
orang Barat meluncurkan kartografi (pembuatan peta) dan mengubah kutub utara ke
atas dan kutub selatan ke bawah, bahkan Ka’bah masih tetap berada di
tengah-tengah. Jadi di bagian mana pun kamu berada di dunia, jika kamu berada
di utara menghadap ke selatan, jika kamu berada di timur menghadap ke barat,
jika kamu berada di barat menghadap ke timur, jika kamu di selatan menghadap ke
utara. Semua muslim di dunia menghadap pada satu arah yaitu Ka’bah dan Ka’bah
adalah kiblat.
Sekarang, ketika kamu pergi umrah, ketika pergi haji, kita melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah. Kita berjalan mengelilingi ka’bah. Kenapa kami berjalan mengelilingi Ka’bah? Pada dasarnya adalah karena Tuhan Pencipta. Dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan itu.
Kamu
bertanya, apa alasan logisnya? Ini tidak disebutkan dalam Quran dan hadits.
Jika aku adalah orang yang berakal mau berpikir, kenapa kami berjalan
mengelilinginya? Alasan yang bisa aku pikirkan adalah setiap lingkaran hanya
punya satu titik tengah.
Kita
berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa hanya ada satu
Tuhan. Karena lingkaran hanya punya satu titik tengah tidak akan ada dua titik
tengah. Jika kita berjalan mengelilingi Ka’bah adalah untuk membuktikan bahwa
hanya ada satu Tuhan.
Dan
pernyataan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu ketika mencium Hajar Aswad yang
ada di Ka’bah, “Hajar aswad ini hanyalah batu yang tidak bisa memberikan
kebaikan dan keburukan. Aku menciumnya karena melihat Nabi menciumnya.” Jadi
tidak ada muslim yang menyembah Ka’bah. Bahkan di zaman Nabi, ada sahabat yang
melantunkan adzan di atas Ka’bah. Tidak ada orang yang menyembah sesuatu lalu
berani berdiri di atasnya. Jadi Ka’bah adalah kiblat, hanya arah. Bukan
disembah.
Semoga
Wacana ini menambah pengetahuan sahabat Mediandaterkini dan semakin
meningkatkan kualitas ibadah kita, Aamiin
Sumber : http://tolongshareya.blogspot.co.id