Medianda - Sya’ban merupakan salah satu bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam selain bulan Rajab, Ramadhan, dan Syawal.
Sebab bulan tersebut penuh ampunan.
Tak heran jika Muslim dan Muslimat meningkatkan ibadah mereka pada waktu tersebut.
“Nabi Muhammad SAW sangat perhatian terhadap bulan Sya’ban. Ada banyak riwayat tentang bagaimana respons nabi saat masuk bulan Sya’ban,” ujar Ketua Ikatan Sarjana Quran Hadist Indonesia Ustadz Fauzan Amin.
Di antaranya adalah riwayat A’isyah RA:
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Belum pernah Nabi SAW berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir ia berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Fauzan mengatakan selain berpuasa, Rasulullah SAW juga mengejar amalan-amalan lain, seperti bangun pada malam untuk sholat, sedekah, hingga iktikaf di masjid.
Nabi Muhammad SAW juga selalu berdoa agar diberi keberkahan hingga masuk bulan Ramadhan.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban. Sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”
Adapun keutamaan puasa Sya’ban yakni diibaratkan seperti ibadah rawatib.
Ibadah sunah yang mengiringi ibadah wajib.
Puasa Sya’ban mengiringi puasa Ramadhan. Sebagaimana sholat sunah rawatib mengiringi sholat wajib.
Bahkan menurut para ulama, keutamaan puasa Sya’ban juga bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadhan.
Semoga Kita diberi Umur panjang hingga dapat menikmati bulan suci Ramadhan.
Sumber: okezone.com