MediandaTerkini – Kista ovarium (indung telur) adalah tumor
jinak berupa kantong abnormal berisi cairan/campuran dengan bagian padat yang
tumbuh dalam indung telur (ovarium).
Kista ovarium sering kali tanpa gejala, terutama bila
ukurannya masih kecil. Bila kista semakin membesar, barulah muncul rasa tidak
nyaman.
Gejala-gejala Mama memiliki kista seperti: perut terasa
penuh, berat, kembung; tekanan pada dubur dan kandungan kemih (sulit buang air
kecil); haid tidak teratur; nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat
menyebar ke punggung bawah dan paha; nyeri saat sanggama; mual, ingin muntah;
atau pengerasan payudara mirip saat hamil, bisa muncul bila Mama mempunyai
kista ovarium.
Namun, untuk mendiagnosis kepastian ada-tidaknya kista, tak
dapat dilihat dari gejala-gejala saja, karena mungkin gejalanya mirip dengan
keadaan lain, seperti: endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di
luar rahim), ataupun kanker ovarium.
Sayangnya, walau kista bisa dideteksi sejak dini, dengan
melakukan pemeriksaan berkala secara teratur, minimal setahun sekali, namun
para ahli menyatakan, tidak ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar
terhindar dari penyakit ini.
Jadi, upaya yang bisa dilakukan hanyalah mengetahui secara
dini penyakit ini, sehingga pengobatan yang dilakukan memberi hasil baik dengan
komplikasi minimal.
Dikutip dari tabloid-nakita, caranya dengan melakukan
pemeriksaan secara teratur; pemeriksaan klinis ginekologik untuk mendeteksi
adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya, pemeriksaan ultrasonografi
(USG)—bila perlu dengan alat doppler untuk mendeteksi aliran darah, pemeriksaan
petanda tumor (tumor marker), pemeriksaan CT-Scan/MRI—bila dianggap perlu.
Bila pada pemeriksaan pertama ditemui kista yang tak terlalu
besar, dengan batasan 5 sentimeter, maka harus di-follow up setiap tiga bulan
sekali. Tapi, sekalipun telah menggunakan USG, kadang jenis kista tak bisa
dibedakan secara pasti.
Oleh karenanya, diperlukan pemeriksaan anamnesis untuk
menanyakan riwayat penyakitnya. Seperti, bagaimana haidnya, apakah ada nyeri
atau tidak, dan sebagainya. Selain itu, diperlukan juga pemeriksaan fisik dan
laboratorium.
Pemberian obat bergantung pada jenis kistanya. Pada kista
endometriosis yang masih kecil, mungkin bisa dilakukan pengobatan. Tapi kalau
sudah membesar, harus dilakukan operasi.
Demikianlah cara mengetahui gejala kista sejak dini dan
ciri-ciri gejalanya. Semoga bermanfaat
Sumber : wajibbaca.com