Saat menjelang hari pernikahan, sejumlah cobaan dan godaan seketika siap menghampiri calon pengantin.
Setiap calon pengantin mendapat cobaan dan godaan tersendiri.
Ada yang ditinggal pergi pasangan karena selingkuh atau meninggal dunia, ada yang tiba-tiba membatalkan karena ragu atau banyak yang mendekati, ada yang kesulitan ekonomi atau mendapat pekerjaan impian, hingga terbongkarnya aib-aib pasangan.
Dan cobaan terakhir itulah yang dihadapi calon pengantin bernaa Robi, 33 tahun. Menjelang pernikahannya yang akan digelar pada bulan Desember mendatang, tiba-tiba saja ia dikejutkan dan dibuat emosi dengan sebuah kenyataan pahit.
Melalui teman dekatnya, Robi mendapat informasi seputar pekerjaan calon istrinya, Dita (27).
“Sakit banget. Selama ini saya bantu dia secara ekonomi, mulai dari kosan hingga makan,” ungkap Robi penuh kecewa.
Selama ini, dilansir inews.id, Robi dan Dita sendiri menjalin hubungan jarak jauh. Robi di Bandung, sedangkan Dita di Jakarta dan bekerja sebagai sales mobil.
Tetapi di luar dugaannya, calon istrinya itu bukan hanya menggeluti satu pekerjaan, melainkan nyambi open BO (booking) di media sosial.
Terbongkarnya aib Dita ini setelah teman Robi ingin mencari PSK online untuk memuaskan birahinya. Saat melakukan pencarian, menentukan wanita mana yang akan ditidurinya, teman Robi tiba-tiba dibuat kaget dengan munculnya wajah pacar Robi di salah satu kontak Telegram.
Walau sempat tak percaya dan takut, teman Robi akhirnya memberanikan diri bertemu Dita di satu hotel di kawasan Kemang dengan harga kesepakatan Rp 1,5 juta.
Tak sendiri, ia membawa serta Robi untuk bersama-sama memastikannya. Dari Bandung, Robi pun berangkat menuju hotel tersebut.
Dan benar saja, saat Robi memasuki kamar hotel, ia mendapati calon istrinya di dalam dengan berpakaian seksi jenis lingerie tipis warna hitam.
“Saya berterima kasih kepada teman saya telah membuka mata saya bagaimana Dita selama ini,” ucapnya.
Robi telah memutuskan untuk tidak melanjutkan rencana pernikahan. Dia juga menolak bertemu atau berkomunikasi dengan Dita, sekalipun ia berkali-kali mendatangi rumah dan sejumlah unit usahanya.
“Saya sudah terlanjur kecewa,” tandasnya.