MediandaTerkini – Sahabat medianda terkini Masih
ingatkah anda kasus yang menjadi sorotan lantaran orangtua yang menelantarkan
anaknya di Cibubur? Setelah mendapat laporan dari masyarakat setempat polisi
berhasil menyidik kasus ini dan ternyata orangtua yang berprofesi sebagai dosen
tersebut positif terkena n4rk0ba.
Miris bukan, dalam kondisi ekonomi yang
terbilang lebih dari rata-rata masyarakat Indonesia, seorang orangtua bisa
menelantarkan anaknya.
Apa orang tua bisa berdosa pada anak?
Tentu saja bisa, apabila orangtua
menelantarkan anak yang menjadi tanggung jawabnya artinya dia telah berdosa
kepada anak-anaknya tersebut.
Dari Abdullah bin Amr ra, Rasulullah SAW
bersabda seseorang dikatakan telah cukup berbuat dosa bilamana menelantarkan
orang-orang yang menjadi tanggungannya. (H.R. Abu Daud dan Nasa’i).
Jangan beranggapan bahwa mentang-mentang kita
ini orang tua bisa memperlakukan anaknya seenak perutnya. Menjadi orang tua itu
punya tanggung jawab, bukan hanya melahirkan dan menjadi penyebab lahirnya anak
di dunia ini. Namun juga harus memenuhi kebutuhannya, makanan, pakaian, rumah
tempat bernaung, mainan, kasih sayang, pendidikan. Banyak orang dewasa seolah
terpaksa dan tidak siap menjadi orang tua sehingga kebingungan harus
memperlakukan anaknya seperti apa?
Apa kaitan menelantarkan anak dengan rezeki? Tentu sangat erat sekali.
Sebelumnya kita pernah membahas ciri-ciri
orang yang susah rezekinya secara umum. Kali ini kita akan membahas secara khusus
mengenai orangtua yang karena perilakunya pada anak-anaknya yang tidak
sepatutnya menyebabkan rezekinya susah, hidupnya menderita, kalaupun
mendapatkan rezeki, kelakuannya membuat rezeki itu tidak berkah.
Inilah ciri-ciri orangtua yang rezekinya susah,yaitu orang tua yang
melakukan tindakan sebagai berikut :
1. Memberi makan anak dari sumber yang haram.
Orang tua diperintahkan untuk memberi makan
keluarganya dari sumber yang halal dan baik.
2. Menelantarkan anak dengan sengaja.
Seperti halnya kasus orangtua di atas yang
dengan sengaja menelantarkan anaknya. Tidak memberi makan, pakaian, pendidikan
dan kehidupan yang layak bagi anak-anaknya padahal ia mampu.
3. Mengajak anak pada kesesatan.
Mendidik anak sesuka hati, tanpa
memperhatikan yang baik dan benar. Sengaja menjauhkan anak dari agama dan
mengikutsertakan anak dalam kegiatan yang bertentangan dengan agama, seperti
mengajak serta anak mencuri, merampok, berbohong, begal bahkan mengemis dengan
memperalat rasa kasihan orang pada anak-anak.
4. Menghalangi anak belajar agama.
Ada orangtua yang pemahaman agamanya sangat
kurang dan menganggap anaknya tidak penting untuk belajar agama. Mereka dengan
sengaja melarang anaknya untuk ikut pengajian, berbusana yang patut dan pantas,
melarang datang ke masjid mendengar ceramah dan melarang anaknya bergaul dengan
orang-orang saleh.
5. Membeda-bedakan anak.
Orang tua yang sengaja tidak berlaku adil
kepada anak-anaknya, mencintai anak yang satu dibanding anak yang lain termasuk
kategori ini. Orangtua dituntut adil pada semua anak-anaknya. Bahkan terhadap
anak tiri ataupun anak angkat orangtua tetap harus memperlakukan sama dengan
anak kandung.
6. Membunuh anak.
Allah Swt melarang kita m3mb*unuh anak dengan
alasan miskin karena Allah lah yang akan memberi rezeki mereka lewat
orangtuanya. Banyak kasus orangtua yang sengaja m3mb*unuh anaknya karena
tekanan ekonomi yang semakin berat, sehingga menganggap m3mbUunuh anak adalah
merupakan solusi mengurangi beban ekonominya.
Ada orang tua yang sengaja memb*unuh bayi
yang masih dikandungnya (ab*or*si) atau yang telah dilahirkannya, ataupun
membuangnya ke selokan/tempat sampah karena malu.
7. Menyesali telah melahirkan anak.
Anak dilahirkan untuk dikasihi dan dicintai, anak
merupakan amanat Allah yang diberikan pada kita. Harusnya kita bersyukur diberi
kepercayaan mempunyai dan mendidik seorang anak manusia yang nantinya kelak
bisa bermanfaat bagi orang lain, negara dan agama.
Banyak orang yang tidak beruntung karena
belum dikaruniai anak dari Allah meski telah berupaya sedemikian rupa.
8. Melakukan kekerasan pada anak.
Orang tua yang suka melakukan kekerasan baik
kekerasan verbal maupun kekerasan fisik masuk dalam kategori ini. Kekerasan
verbal maksudnya suka memaki, mengata-ngatai anak, mengomeli yang membuat anak
sakit hatinya, sementara kekerasan fisik yakni dengan sengaja memukul,
menyakiti badan anak sehingga menimbulkan bekas atau luka di badannya.
Satu lagi yang perlu dimasukkan di sini
adalah keke*rasan s3k*su4l termasuk pelecehan maupun perk*sa*an yang dilakukan
orangtua terhadap anaknya, baik anak kandung, anak tiri maupun anak angkat.
9. Mencoret anak dari daftar ahli waris dengan sengaja.
Dalam agama setiap anak memperoleh bagian
yang ditetapkan dari harta orangtua yang ditinggalkannya. Tidak boleh orangtua
dengan semena-mena menghilangkan hak waris anak, ini juga salah satu tindakan
yang tidak adil dari orangtua terhadap anak.
10. Membiarkan anak melakukan keburukan.
Tugas orang tua ialah mendidik anak-anaknya
agar mereka bisa berjalan lurus dan tetap dalam koridor. Apabila anak ternyata
melakukan keburukan adalah tugas orangtua untuk meluruskannya kembali. Jika
anak kecanduan nar*k0ti*ka orangtua bisa mengikutkannya reha*bili*tasi /
terapi.
Begitupun jika terlibat kejahatan seperti
begal motor, perampokan, perk*sa*an, orang tua tidak boleh membiarkan anak
terus berada di jalan yang salah.
11. Memberikan beban di luar kemampuan anak.
Orangtua tidak boleh memberikan tugas dan
tanggung jawab yang berat di luar kemampuan anak. Menyuruh anak mencari nafkah
di jalanan sementara orangtua enak-enakan tidur di rumah adalah tindakan
tercela.
12. Memberikan nama yang buruk pada anak.
Adalah merupakan kewajiban orangtua untuk
memberi nama yang baik pada anak. Nama adalah doa. Memberi nama anak yang buruk
berarti mendoakan keburukannya, sebagus apapun nama itu kedengarannya.
13. Membiarkan anak diasuh orang non muslim.
Hal ini sangat bahaya karena bisa menjadi
murtad dan belajar agama yang lain di luar islam.
14. Melahirkan anak di luar nikah.
Pernikahan ialah salah satu pintu halal untuk
melakukan hubungan s3k*su4l. Jika hubungan dilakukan di luar pernikahan dan
menghasilkan anak, anak itu tetap suci dan bukan anak haram. Yang haram ialah
perilaku orang tuanya yang berzina. Zina itu penjauh rezeki.
Sahabat medianda terkini itulah penjelasan
mengenai perilaku orang tua yang menyebabkan rezekinya tidak lancar atau seret.
Semoga kita tidak termasuk orang tua yang susah rezekinya karena mengasuh,
mendidik dan memperlakukan anak kita dengan salah. Anak adalah merupakan rezeki,
titipan, amanah Allah yang harus kita perlakukan sebaik-baiknya, karena kelak
di akhirat kita akan ditanya tentang hal itu. Wallahu alam.
Semoga bermanfaat.
Sumber:
wajibbaca.com