MediandaTerkini
– Sahabat MediandaTerkini Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham, seorang dai yang
tegas, lembut, dan mudah menangis. Dai yang dakwahnya kian berkah,
berlipat-lipat kebaikan dan kapasitasnya. Dai yang tiada lelah mengajak manusia
dari gelap kekafiran menuju benderang Islam yang penuh pesona. KH Muhammad
Arifin Ilham, sosok dai teladan yang berani sampaikan kebenaran, meski nyawa
menjadi taruhannya. Dai yang jadwal dakwahnya tiada pernah kosong, dan enggan
menerima bayaran sebagaimana mereka yang mengaku pendakwah namun haus amplop
lengkap dengan isinya. KH Muhammad Arifin Ilham, sosok yang mampu membuat kaum
Muslimin menangis saat pertama kali mendengar suaranya yang berat, namun
bertenaga hingga menusuk-nusuk kalbu yang penuh dosa. Bahkan, tidak sedikit
santri dan jamaahnya yang menangis tatkala mengingat sang dai yang dalam setiap
kesempatan senantiasa kenakan busana Muslim serba putih, sebab warna itu
kesukaan sang Nabi junjungan.
Sahabat
mediandaTerkini KH Muhammad Arifin Ilham, pagi itu, Jum’at 4 November 2016 di
Masjid dekat rumahnya, Masjid az-Zikra yang sekaligus markas dakwah Majlis
pimpinannya, Majlis az-Zikra. Beliau sampaikan ceramah yang getarkan jiwa.
Ceramah yang amat ditakuti oleh musuh-musuh Islam dengan berbagai bajunya.
“Detik-detik,
jam-jam, suasana-suasana; semuanya dalam Perhatian (Pengawasan) Allah, dalam
perhatian para malaikat, dan perhatikan alam semesta. Hidup kita tidak lama,
ikhwah. Tidak lama, ikhwah. Ini bukan tempat kita. Seandainya dalam perjalanan
ini akhir hidup kita, itulah yang terbaik di hadapan Allah.
Setiap
Subuh, Majlis az-Zikra dari Depok (ke) Sentul (ke) Gunung Sindur terus dan
seterusnya selalu berdoa (dengan) Qunut Nazilah. Dan doa ujungnya, setelah
mendoakan mujahidin, ‘Allahumma a-‘izzal Islam wal Muslimin…
Sumber:Postshare