Seorang ibu bernama Amiza merasa sedih bukan main karena sang anak menelan bend asing secara tidak sengaja. Ia itu ingin mengenakan sang anak perempuannyam Humaira Farisha perhiasan. Humaira adalah anak berkebutuhan khusus yang menggunakan gelang emas pada tanga kirinya karena dianggap tidak banyak bergerak dan cenderung hanya menggenggam saja.
Gelang yang anak itu kenakan memliki berbgai bentuk bandul, salah satunya berbentuk tas tangan. Amiza memakaikan gelang itu sebuah upaya untuk menjaga kesehatan anaknya. Sebelumnya, Amiza pernah membaca jika anak perempuan yang memakai emas dapat mencegahnya sering terpapar penyakit.
Kejadian ini berawal saat Amiza menitipkan anaknya ke tempat penitipann anak sebelum ia berangkat kerja. Saat itu kondisi anaknya baik-baik saja, namun sekitar jam 9.10 pagi ia dihubungii oleh pengasuh dan terdengar cemas dan panik, seolah menjadi satu.
” Pengasuh memberitahu saya kalau Humaira tertelan emas. Saya dengar suara Humaira menangis saat pengasuh menelepon. Ya Allah, saat itu jiwa saya seperti meleleh,” kata Amiza.
Amiza yang panik langsung meninggalkan kantor untuk melihat keadaan anaknya. Ketika sampai di tempat penitipan anak, sang pengasuh menceritakan Humaira sudah memuntahkan bandul yang berbentuk bulan, tetapi bandul yang berbentuk tas tangan masih tertinggal di dalam.
” Jadi, saya putuskan untuk membawa Humaira ke klinik untuk dirontgen dan meminta tolong pengasuh anak untuk mencari yang paling dekat,” kata Amiza.
Kemudaian, Amiza membawa anaknya ke klinik untuk melakukan rontgen. Setelah hasil rintgen keluar, Humaira kemudian dirujuk RS Selayang untuk menemui dokter spesialis. Saat tiba si rumah sakiy, dokter langsung memeriksa Humaira. Sykurnya, bandul tersebut masuk e perut bukan ke saluran pernafasan.
” Humaira terlihat baik-baik saja, dan dokter bilang boleh pulang dengan rawat jalan. Humaira hanya perlu minum obat untuk mengeluarkan bandul emas itu. Selama 4-5 hari, saya terus mengawasi Humaira,” kata Amiza.
Saat menunggu hasil rontgen, Amiza tidak hentinya berdoa. Ia berharap bandul tas tangan itu tidak tertelan sampai ke dalam. Saat mengetahui bahwa bandul itu tertelan ke dalam perut naknya, Amira hanya bisa mendekap putrinya erat-erat sementara hatinya tak henti-hentinya menyalahkan dirinya sendiri.
