Kamis, 10 Desember 2020

Berbeda Jauh, Ini Kronologi FPI vs Polisi dalam Aksi Baku Tembak yang Tewaskan 6 Orang

 



Geger, penembakan 6 orang FPI hingga tewas 


Masih belum menemui titik terang, pasalnya baik pihak FPI maupun polisi mengungkapkan kronologi yang berbeda dalam aksi baku tembak tersebut. Di sisi lain polisi merasa terancam dan di sisi lain FPI mengaku tidak bawa senjata apapun. Begini penjelasan lengkapnya.


Masyarakat Indonesia digegerkan dengan aksi baku tembak polisi dengan rombongan Habib Rizieq. Bahkan dikabarkan enam orang tewas karena ditembak mati oleh polisi. 


Rombongan Rizieq Shihab diberondong peluru oleh kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 pada Senin (7/12/2020) dini hari. Akibatnya, enam anggota FPI tewas karena tertembak. 


Kematian enam anggota FPI tersebut tentu menjadi sorotan publik dan khususnya menggegerkan para pendukung Habib Rizieq. Bahkan, media asing juga turut mengabarkan insiden tersebut. 


Pihak kepolisian telah merilis kasus itu dan menjelaskan kronologi kejadian. Namun, kronologi tersebut berbeda dengan kronologi yang disampaikan oleh pihak FPI. 


Berikut adalah perbedaan kronologi penembakan anggota FPI versi polisi dan juga versi FPI, pada Selasa (8/12/2020).


Kronologi Versi Polisi


Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan bahwa timnya mendapatkan informasi adanya pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan Rizieq Shihab.


Informasi pengumpulan massa tersebut beredar melalui pesan singkat melalui grup WhatsApp.


Sebagaimana diketahui, Rizieq dijadwalkan menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan di acara kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat.


Berdasarkan informasi tersebut, polisi menyelidiki kebenaran informasi dengan mengikuti mobil yang diduga mengangkut simpatisan dari Rizieq Shihab. 


Saat sampai di Tol Jakarta-Cikampek Km 50, Fadil mengaku kendaraan polisi dipepet oleh mobil berisi simpatisan Rizieq yang jumlahnya 10 orang. 


Polisi Merasa Terancam

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang," kata Fadil.


Karena merasa terancam, polisi kemudian melakukan perlawanan pada pelaku. Akibatnya, enam orang pelaku FPI tewas ditembak.


"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang melakukan tindakan tegas terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS berjumlah sepuluh orang. Kelompok MRS yang melakukan penyeranga meninggal dunia sebanyak 6 orang," ungkap Fadil.


Menurut Fadil, enam anggota FPI yang menyerang polisi tersebut adalah laskar khusus. Tim itu pula yang seringkali menghalangi proses penyidikan kasus pelanggaran protokol kesehatan pada acaara pernikahan Rizieq. 


Dalam konferensi pers, Fadil juga mengungkapkan sejumlah barang bukti yang disebut merupakan milik simpatisan Rizieq.


Barang bukti tersebut diantaranya ialah dua senjata api, tujuh peluru dan tiga selongsong peluru. Selain itu ada pula satu bilah pedang dan juga celurit tajam. 


"Ini asli (bukan senpi rakitan), ini sudah ada tiga yang ditembakkan," ungkap Fadil.


Kronologi Versi FPI


Tak berselang lama, kemudian kepolisian menyampaikan konferensi pers, Sekretaris Umum FPI, Munarman mengungkapkan kronologi kejadian menurut versinya.


Munarman menjelaskan, rombongan tersebut berangkat pada Minggu (6/12/2020) malam sekira pukul 22.30 WIB keluar dari Sentul, Bogor setelah mengikuti kegiatan pengajian. 


Rombongan Rizieq tersebut terdiri dari delapan mobil. Empat mobil diantaranya berisi keluarga Rizieq dan empat mobil lainnya berisi laskar FPI.


Kemudian, mereka menyadari saat keluar dari perumahan di Sentul ada mobil Avanza berwarna silver yang mengikuti rombongan. 


Para penguntit tersebut baru beraksi pada pukul 12.30 WIB setelah rombongan tiba di Tol Jakarta-Cikampek, dekat gerbang Tol Karawang Timur.


Mobil penguntit yang berisi orang tak berseragam itu kemudian berusaha memotong rombongan dan menghentikan kendaraan. Para anggota laskar FPI langsung bereaksi untuk melindungi Rizieq dan keluarga. 


Dua mobil laskar FPI kemudian meneruskan perjalanan bersama rombongan keluarga Rizieq. Sementara itu, dua mobil laskar lainnya berusaha menghalangi mobil penguntit.


Akui Tak Pernah Bawa Senjata Tajam atau Senjata Api


Satu mobil laskar langsung melarikan diri ketika mendengar suara tembakan. Sementara satu mobil laskar lainnya tetap menghadang mobil penguntit.


Munarman menyebut keenam anggota laskar yang berada di dalam mobil tersebut kemudian diculik. Ia terkejut saat mengetahui ternyata keenam orang tersebut tewas di tembak mati. 


"Para penghadang berhasil melakukan penembakan dan satu mobil berisi enam orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas," ungkapnya.


Munarman membantah tuduhan polisi yang menyebut laskar FPI membawa senjata api asli dan senjata tajam. Ia menegaskan laskar FPI tidak pernah membawa senjata apapun. 


"Ini fitnah luar biasa pemutar balikan fakta dengan menyebutkan bahwa laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," tegas Munarman.


Lebih lanjut, Munarman mengungkapkan pihaknya tidak pernah punya akses untuk mendapatkan senjata api apapun. Ia meminta barang bukti senpi yang sempat dipamerkan polisi untuk dicek juga keasliannya. 


"Dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi bohong, bohong sama sekali. Apalagi di angota kartu FPI dan kartu anggota LPI disebutkan bahwa setiap anggota FPI dilarang membawa senjata tajam, senpi bahkan bahan peledak. Itu dilarang. Jadi upaya-upaya memfitnah, memutarbalikan fakta, hentikanlah," tuturnya.


Sementara itu pihak kepolisian mengungkap sedang mengumpulkan rekaman CCTV guna mengungkapkan kebenaran dari aksi baku tambak tersebut. 


Bukti CCTV itulah yang kemudian digadang-gadang akan menjadi jawaban atas segala simpang siur fakta yang terjadi di lapangan. 




sumber : wajibbaca.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Berbeda Jauh, Ini Kronologi FPI vs Polisi dalam Aksi Baku Tembak yang Tewaskan 6 Orang