Di tengah kesulitan ekonomi, bantuan malah dibiarkan terbengkalai
Saat masyarakat kesusahan dan saling berebut bantuan malah 50 ribu paket bansos terbengkalai di gudang. Apakah ada keterkaitan dengan korupsi suap bansos? Ini penjelasan polisi dan juga perusahaan pemilik gudang.
tak main-main, sekitar 50 ribu paket bantuan sosial (bansos) ditemukan terbengkalai di salah satu gudang Kawasan Industri Pulogadung di Jakarta Timur.
Gudang tersebut adalah milik PT Penco Pangan Utama. Diketahui, bahwa perusahaan itu tidak memiliki kerja sama dengan Kementerian Sosial walaupun mengenakan kemasan karung bansos bercorak merah-putih.
Polisi kemudian mengusut tuntas perihal ribuan paket bansos yang terbengkalai di gudang tersebut.
Karung bercorak merah putih tersebut memang identik dengan bansos dari Presiden Jokowi yang diberikan untuk masyarakat terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
"Kami akan panggil beberapa orang lagi. Hari ini baru beberapa pegawai, tiga sampai empat pegawai yang sudah kami minta keterangan," kata Kanit Reskrim Polsek Cakung Iptu Stevanus Leonard Johannes di Jakarta pada Senin (21/12).
Kondisi Paket Bansos
Menindaklanjuti hal itu, polisi sudah mendatangi lokasi gudang penyimpanan tersebut. Diperkirakan ada sekitar 50 ribu paket bansos yang telah disiapkan sejak 3 bulan yang lalu.
Lanjut Stevanus, ia mengungkapkan bahwa setiap kemasan bansos berisi 10 kilogram beras, dua liter minyak goreng, 10 bungkus mie instan, sembilan kaleng kecil sarden, dan juga satu botol saus sambal.
"Mereka sudah siapin tetapi kelebihan stok di sana [Kemensos], akhirnya dia jual ke pedagang besar, supaya tidak rugi," jelas Stevanus.
Pihak kepolisian belum banyak menjelaskan perihal kemungkinan ada tidaknya dugaan tindak pidana penemuan bansos terbengkalai tersebut. Apalagi diketahui bahwa semuanya belum kedaluwarsa.
Penjelasan Perusahaan Pemilik Gudang
Menurut hasil keterangan pegawai, jelasnya, paket yang terbengkalai selama berbulan-bulan tersebut memang belum ada kejelasan kerja sama antara perusahaannya dengan Kemensos.
Spesifiknya perihal penyaluran bansos ke masyarakat yang terdampak Covid-19.
Pihaknya juga menjelaskan, meskipun paket bansos terbengkalai selama tiga bulan, pengelola gudang tetap melakukan pengawasan terhadap kelayakan produk.
"Jadi mereka [perusahaan] yang beli sendiri, mau menyediakan tetapi di sana [Kemensos] sudah full [bantuannya], akhirnya mereka jual sendiri saja biar tidak rugi," ucap Stevanus.
Kemudian Stevanus juga memastikan belum adanya aliran dana dari pemerintah yang masuk ke pengadaan bansos di perusahaan bidang pangan dan pergudangan itu.
"Sejauh ini belum ada uang negara masuk ke sini. Belum ada," jelasnya.
"Sampai sejauh ini kami masih dalam proses penyelidikan, nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," tukas Stevanus.
Semakin parah saja permainan bansos Covid-19 ini, semoga segala tindakan korupsi yang memakan uang bansos Covid-19 ini bisa segera terungkap. Dan pelakunya bisa diberikan hukuman yang setimpal.
( wajibbaca.com )