Harta dunia berupa uang, tanah, berlian dan lain-lain bisa di bawa mati.
Sejatinya ketika manusia meninggal, dia akan sendirian di dalam kubur kecuali dengan amalnya.
Lantas bagaimana harta benda dunia bisa bisa menemani seseorang ketika meninggal dunia? Mari simak ulasannya.
Setelah seorang muslim meninggal dunia tidak ada lagi yang akan menemaninya. Saudaranya akan meninnggalkannya setelah dikuburkan.
Suaminya atau istrinya akan meninggalkannya. Kecuali 3 hal yaitu: sedekah amal jariyah, ilmu yang bermanfaat serta do’a anak sholeh.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah bersabda: “Apabila manusia meninggal maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)
Sedekah jariyah merupakan sedekah yang dikeluarkan dengan niat kebaikan atau kemanfaatan. Jadi meskipun seorang muslim telah meninggal dunia pahala atas kebaikan yang diberikan akan terus mengalir.
Seorang yang memiliki harta berlimpah berupa uang yang disedekahkan ke pembanngunan masjid misalnya.
Uang tersebut akan berubah menjadi pahala amal yang akan menemaninya di alam kubur.
Tanah yang di wakafkan untuk kepentingan dakwah islam. Maka selama tanah tersebut digunakan untuk kebaikan, pahala amal akan akan terus mengalir
Selain harta, ilmu juga merupakan hal yang penting. Ilmu yang dibagikan kepada orang lain, lalu diamalkan.
Maka pahala dari kebaikan orang itu juga akan terus mengalir selama kebaikan itu masih terus dikerjakan.
Bukan hanya itu. Jika orang tersebut memberitahukan ilmu kepada muslim lainnya, maka pahala tersebut akan mengalir lagi.
Disinilah kegunaan harta dunia, yaitu digunakan untuk belajar dan mencari ilmu sebanyak banyaknya agar isa semakin besar kemanfaatannya.
Selanjutnya adalah anak sholeh yang mendoakan orang tuanya bisa menjadi amal baik bagi orang tuanya yang sudah meninggal dunia.
Itulah mengapa mendidik seoarang anak menjadi sholeh adalah tuntutan bagi muslim.
Itulah ulasan singkat mengapa harta dunia bisa dibawa mati jika digunakan dengan cara yag tepat.
Diantaranya digunakan untuk mendidik anak agar menjadi anak sholeh. Digunakan untuk mencari ilmu yang bermanfaat. Dan disedekahkan untuk kebaikan.
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayar 261
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahka hartanya di jalan allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai tumbuh seratus biji. Allah menipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”***
sumber : https://ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com/