Rabu, 08 September 2021

Kasihan Ibu Ini Ditendangi Saat Melindungi Anaknya Dari Pengeroyokan Saat Terjadi Tawuran, Ibu Ini Sampai Memohon Mohon Sambi Menangis


 

Seorang pemuda bernama Zainul Arifin (18 tahun) dikeroyok oleh kelompok pemuda di jalan tanpa adanya belas kasihan. Aksi pengeroyokan yang terjadi di Jalan Komdor Laut Yos Sudarso, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, pada Minggu dini hari (5/9/2021) membuat emosi bagi yang menyaksikannya.

Tidak hanya menghajar pemuda itu, tetapi kelompok tersebut juga enghajar seorang wanita, ibu dari Zainul. Sang ibu saat itu mencoba melindungi anaknya dari pengeroyokan. Awalnya sang ibu meminta untuk para pemuda berhenti mengeroyok anaknya.

“Tolong udah! Udah! Itu anakku,” teriak wanita tersebut.

Namun, para pemuda itu tidah menghiraukan teriakan wanita itu dan tetap menghajar Zainnul dengan barbar. Hingga akhirnya wanita itu nekat masuk ke tengah kerumunan dan melindungi anaknya karena ia sendiri tidak tega melihat anaknya dihajar secara ramai-ramai.

Namun, apa yang dilakukan oleh wanita itu malah membuatpara pemuda aksi pengeroykan semakin kesetan dan bahkan mereka juga menendang wanita itu. Wanita itu juga memohon hingga menangis meminta ampun.


Dari hasil penelusuran, pengeroyokan tersebut terjadi saat tawuran yang melibatkan dua kelompok pemuda. Zainul saat itu sempat terlibat tawuran bersama rekan-rekannya. Mereka membacok salah satu anggota dari kubu lawan.

Dari kejadian itulah, kemudian Zainul yang kabur bersama dua orang temannya dengan naik motor dikejar balik oleh kubu lawan. Kemudian, Zainul terjatuh dari sepeda motor dan akhirnya menjadi bulan-bulanan setelah sebelumnya mencoba lari ke gang buntu. Tidak lama kemudian, personel Polsek Medan Labuhan dan membubarkan tawuran itu.

Akibat dari pengeroyokan itu Zainul dan ibunya mengalami luka memar dan lebam di sekujur tubuh mereka. Kepala lingkungan setempat, Rahim, mengatakan bahwa tawuran tersebut melibatkan dua kelompok pemuda dari lingkungan 24 dan 25 dengan kelompok pemuda dari lingkungan 22 dan 23.


“Ini akibat salah paham sebenarnya,” ujarnya.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :