Medianda - Walau shalat Jumat ditiadakan karena wabah corona bagi Zona Merah (diganti
shalat Zhuhur di rumah) , tetap ada amalan-amalan yang bisa dilakukan pada hari
Jumat. Di antaranya sebagai berikut disertai dalil.
Pertama: Membaca surah Al-Kahfi pada malam Jumat dan hari
Jumat
Dalam hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu
disebutkan,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada malam Jumat,
dia akan disinari cahaya antara dia dan Kabah.” (HR. Ad-Darimi, 2:546. Syaikh
Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih sebagaimana dalam Shahih Al-Jami’,
no. 6471).
Juga dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surah Al-Kahfi pada hari Jumat,
dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Al-Baihaqi dalam Al-Kubra,
3:249. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih sebagaimana dalam
Shahih Al-Jami’, no. 6470).
Kedua: Membaca Surah As-Sajdah dan Surah Al-Insan pada
shalat Shubuh hari Jumat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الصُّبْحِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِ (الم تَنْزِيلُ) فِى الرَّكْعَةِ الأُولَى وَفِى الثَّانِيَةِ ( هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada
shalat Shubuh pada hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surah As-Sajdah) pada raka’at
pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am
madzkuro” (surat Al-Insan) pada raka’at kedua.” (HR. Muslim, no. 880)
Ketiga: Bersih-bersih diri pada hari Jumat seperti memotong
kuku, memotong rambut, dan bersiwak
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Imam Syafii dan para
ulama mazhab Syafiiyah rahimahumullah menegaskan dianjurkannya memotong kuku
dan mencukur rambut-rambut di badan (kumis dan bulu kemaluan, pen.) pada hari
Jumat.” (Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, 1:287)
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah pernah memberikan
keterangan, “Imam Ahmad bin Hanbal pernah ditanya tentang memotong kuku. Beliau
menjawab, ‘Dianjurkan untuk dilakukan di hari Jumat, sebelum matahari
tergelincir.’ Beliau juga mengatakan, ‘Dianjurkan di hari kamis.’ Beliau juga
mengatakan, ‘Orang boleh milih waktu untuk memotong kuku.’” Setelah membawakan
pendapat Imam Ahmad, kemudian Al-Hafizh memberikan komentar, “(Pendapat
terakhir) adalah pendapat yang dijadikan pegangan, bahwa memotong kuku itu
disesuaikan dengan kebutuhan.” (Dinukil dari Tuhfah Al-Ahwadzi Syarh Sunan
Tirmidzi, 8:33).
Keempat: Bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Dari Abu Umamah Al-Bahily radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena
shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang
banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat
nanti.” (HR. Al-Baihaqi 3:249 dalam Sunan Al-Kubra. Hadits ini hasan ligoirihi
–yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-).
Kelima: Melakukan shalat Dhuha
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ : فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ ، وَأَمْرٌ بِالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِىءُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Pada pagi hari, setiap ruas tulang salah seorang di antara
kalian itu ada sedekahnya. Maka setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah
sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil
(ucapan laa ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu Akbar)
adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari
kemungkaran adalah sedekah, dan yang mencukupkan dari semua itu adalah dua
rakaat shalat Dhuha.” (HR. Muslim, no. 720)
Keenam: Melakukan shalat sunnah qabliyah dan bakdiyah Zhuhur
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia mengatakan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَليِّ فِي بَيْتِي قَبْلَ الظُّهْر أَرْبَعاً، ثُمَّ يخْرُجُ فَيُصليِّ بِالنَّاسِ، ثُمَّ يدخُلُ فَيُصَليِّ رَكْعَتَينْ، وَكانَ يُصليِّ بِالنَّاسِ المَغْرِب، ثُمَّ يَدْخُلُ بيتي فَيُصليِّ رَكْعَتْينِ، وَيُصَليِّ بِالنَّاسِ العِشاءَ، وَيدْخُلُ بَيْتي فَيُصليِّ ركْعَتَيْنِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat
qabliyah Zhuhur empat rakaat di rumahnya. Kemudian beliau keluar, lalu shalat
mengimami orang-orang, lalu masuk ke rumahku, kemudian melakukan shalat dua
rakaat bakdiyah. Beliau pun melakukan shalat Maghrib mengimami orang-orang,
kemudian memasuki rumahku, lalu melakukan shalat dua rakaat. Dan beliau
mengerjakan shalat Isya mengimami orang-orang dan masuk ke rumahku, kemudian melakukan
shalat dua rakaat. (HR. Muslim, no. 730)
Ketujuh: Berdoa pada hari Jumat
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang hari Jumat. Beliau bersabda,
فِيهَا سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْألُ اللهَ شَيْئاً ، إِلاَّ أعْطَاهُ إيّاهُ
“Di dalamnya terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba
yang muslim tepat pada saat itu berdiri shalat meminta sesuatu kepada Allah,
melainkan Allah pasti memberikan kepadanya.” Beliau pun mengisyaratkan dengan
tangannya untuk menggambarkan sedikitnya (sebentarnya) waktu tersebut.” (HR.
Bukhari, no. 935 dan Muslim, no. 852)
Syaikh Musthafa Al-‘Adawi hafizhahullah berkata, “Sudah
sepantasnya seorang muslim berusaha untuk memperbanyak doa di hari Jum’at di
waktu-waktu yang ada secara umum.” Lihat bahasan dalam Fiqh Ad-Du’a’, terbitan
Maktabah Makkah, cetakan pertama, 1422 H, hlm. 46-48.
Kedelapan: Mencurahkan waktu untuk ibadah pada hari Jumat
Semoga hari Jumat kita penuh berkah, walau hanya mengganti
dengan shalat Zhuhur di rumah, tidak Jumatan di masjid karena sebab wabah yang
semakin menyebar.
Jangan lupakan doa-doa baik pada Allah pada hari Jumat, kita
terus memohon semoga bala dan musibah ini segera terangkat. Semoga Allah segera mengangkat wabah ini. Aamiin
sumber: rumaysho.com