Medianda - Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang yang menggemari mie
instan sebagai sajian baik berbuka maupun bersantap sahur.
Tentu saja, dengan alasan praktis dan siap saji, mie instan
menjelma jadi primadona.
Walaupun, tidak sedikit pula ada anggapan bahwa mie instan
bukan makanan yang padat gizi untuk dikonsumsi kala puasa.
Pasalnya, berpuasa seharian membuat tubuh dehidrasi dan
membutuhkan asupan gizi yang mudah cerna.
Menurut Chef Octavianus Ary, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memasak mie instan sebagai santan buka dan sahur.
“Yang penting bisa ditambahkan protein, dan sayur,” ujarnya
saat ditemui NOVA.id pada Senin (29/04) di Fairmont Hotel, Jakarta Pusat.
Chef Ary mengungkapkan bahwa penggunaan protein bisa
disesuaikan selera. Misalnya, daging sapi, telur, daging ayam, keju hingga
seafood.
Protein akan melengkapi gizi dari kandungan mie instan dan
memberikan energi sepanjang hari saat berpuasa.
Selain itu, sayuran yang padat gizi juga bisa disesuaikan
selera. Misalnya, wortel, paprika, kol, atau caisim.
Sayur yang kaya serat penting untuk memperbaiki pencernaan
dan mengurangi risiko konstipasi atau sembelit yang seringkali terjadi di bulan
puasa.
Chef Ary juga mengungkapkan bahwa memasak mie paling tepat
adalah sesuai dengan anjuran, misalnya pada menit berapa harus diangkat maka
bisa disesuaikan dengan cara membuat pada kemasan.
Selain itu, untuk mendapat rasa yang pekat dan nendang,
bumbu mie instanbisa dimasukan di tengah-tengah proses memasak.
Untuk mendapatkan tekstur mie instan yang kenyal, maka mie
instan harus dimasukan saat air telah mendidih.
Sedangkan protein dan sayuran sebaiknya dimasukan pada akhir
waktu memasak.
Hal ini mengurangi risiko kandungan protein rusak sehingga
tubuh masih mendapatkan manfaatnya.
Demikianlah, Semoga apa yang kami bagikan dapat bermanfaat.
Sumber: tribunnews.com