Medianda - Surat ini dinamakan Al Ikhlas karena di dalamnya berisi
pengajaran tentang tauhid. Oleh karena itu, surat ini dinamakan juga Surat Al
Asas, Qul Huwallahu Ahad, At Tauhid, Al Iman, dan masih banyak nama lainnya.
Surat ini merupakan surat Makiyyah dan termasuk surat Mufashol. Surat Al Ikhlas ini terdiri dari 4 ayat, surat ke 112, diturunkan setelah surat An Naas. (At Ta’rif bi Suratil Qur’anil Karim)
Ada dua sebab kenapa surat ini dinamakan Al Ikhlash.Yang pertama, dinamakan Al Ikhlash karena surat ini berbicara tentang ikhlash. Yang kedua, dinamakan Al Ikhlash karena surat ini murni membicarakan tentang Allah
Berikut Ini adalah enam waktu istimewa membaca surat Al-Ikhlas bersama surat lainnya.
Berikut Ini adalah enam waktu istimewa membaca surat Al-Ikhlas bersama surat lainnya.
PERTAMA: MEMBACA SURAH AL-IKHLAS SEPULUH KALI, WAKTUNYA
BEBAS
Dari Mu’adz bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى اللَّهُ لَهُ قَصْراً فِى الْجَنَّةِ
“Siapa yang membaca ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlas)
sampai ia merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya
istana di surga.” (HR. Ahmad, 3:437. Syaikh Al-Albani dalam
Ash-Shahihahmengatakan bahwa hadits ini hasan dengan berbagai penguat).
KEDUA: DIBACA KETIKA MENGERJAKAN SHALAT SUNNAH FAJAR
(QABLIYAH SHUBUH)
Ketika itu, surah Al-Ikhlash dibaca bersama surah
Al-Kafirun. Surah Al-Kafirun dibaca pada rakaat pertama setelah membaca
Al-Fatihah, sedangkan surah Al-Ikhlash dibaca pada rakaat kedua.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَرَأَ فِى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)
“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
membaca ketika shalat sunnah qabliyah shubuh yaitu ‘QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN’
(surah Al-Kafirun) dan ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlas).” (HR. Muslim,
no. 726)
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
رَمَقْتُ النَّبيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – شَهْرًا فَكَانَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الفَجْرِ: {قُلْ يَا أيُّهَا الْكَافِرُونَ} وَ {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ}
“Aku telah memperhatikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
selama sebulan. Beliau biasa membaca pada dua rakaat sebelum Shubuh dengan ‘QUL
YAA AYYUHAL KAAFIRUN’ (surah Al-Kafirun) dan ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah
Al-Ikhlas). (HR. Tirmidzi, no. 417 dan Ibnu Majah, no. 1149. Tirmidzi dan
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Dari’ Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
نِعْمَتِ السُّوْرَتَانِ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الفَجْرِ : { قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ } وَ { قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ
“Sebaik-baik surah yang dibaca ketika dua rakaat qabliyah
shubuh adalah ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlash) dan ‘QUL YAA AYYUHAL
KAAFIRUN’ (surah Al-Kafirun).” (HR. Ibnu Khuzaimah, 4:273. Syaikh Al-Albani
mengatakan dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah bahwa hadits ini sahih. Lihat
Ash-Shahihah, no. 646). Hal ini juga dikuatkan dengan hadits Ibnu Mas’ud yang
akan disebutkan pada poin berikut.
KETIGA: DIBACA KETIKA MENGERJAKAN SHALAT SUNNAH BAKDIYAH
MAGHRIB
‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
مَا أُحْصِى مَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الرَّكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَفِى الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ بِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Aku tidak dapat menghitung karena sangat sering aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah pada shalat
dua rakaat bakdiyah maghrib dan pada shalat dua rakaat qabliyah shubuh yaitu
‘QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN’ (surah Al-Kafirun) dan ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah
Al-Ikhlash).” (HR. Tirmidzi, no. 431. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits
ini hasan sahih).
KEEMPAT: DIBACA KETIKA MENGERJAKAN SHALAT WITIR TIGA RAKAAT
Ketika itu, surah Al-A’laa dibaca pada rakaat pertama, surah
Al-Kafirun pada rakaat kedua, dan surah Al-Ikhlash pada rakaat ketiga.
Dari ‘Abdul Aziz bin Juraij, beliau berkata, “Aku menanyakan
pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, surah apa yang dibaca oleh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam (setelah membaca Al-Fatihah) ketika shalat
witir?”
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menjawab,
كَانَ يُوتِرُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ يَقْرَأُ فِى الأُولَى بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَفِى الثَّانِيَةِ بِ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَفِى الثَّالِثَةِ بِ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada rakaat
pertama ‘SABBIHISMA ROBBIKAL A’LAA’ (surah Al-A’laa), pada rakaat kedua ‘QUL
YAA AYYUHAL KAAFIRUUN’ (surah Al-Kafirun), dan pada rakaat ketiga ‘QUL
HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlash) dan MU’AWWIDZATAIN (surah Al-Falaq dan
An-Naas).” (HR. An-Nasai, no. 1699; Tirmidzi, no. 463; Ahmad, 6:227. Al-Hafizh
Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini dhaif).
Dalam riwayat yang lain disebutkan tanpa surah
al-mu’awwidzatain.
عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ) وَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ)
Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam biasanya melaksanakan shalat witir dengan membaca ‘SABBIHISMA
ROBBIKAL A’LA’ (surah Al-A’laa), ‘QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUUN’ (surah
Al-Kafirun), dan ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlash)” (HR. Abu Daud, no.
1423; Ibnu Majah, no. 1423; dan An-Nasai, no. 1730. Dalam takhrij Sunan Abu Daud,
Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
KELIMA: DIBACA KETIKA MENGERJAKAN SHALAT MAGHRIB (SHALAT
WAJIB) PADA MALAM JUMAT
Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu, beliau
mengatakan,
كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَقْرَأُ فِي صَلاَةِ المَغْرِبِ لَيْلَةَ الجُمُعَةِ : ( قَلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ ) وَ ( قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika shalat
maghrib pada malam Jumat membaca ‘QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN’ (surah Al-Kafirun)
dan ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlas).” (Syaikh Al-Albani dalam Takhrij
Misykah Al-Mashabih, 812, mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
KEENAM: KETIKA SHALAT DUA RAKAAT DI BELAKANG MAQAM IBRAHIM
SETELAH THAWAF
Dalam hadits Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu yang
amat panjang disebutkan,
فَجَعَلَ المَقَامَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ البَيْتِ [ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ] فَكَانَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ : ( قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ ) ( وَفِي رِوَايَةٍ : ( قُلْ يَا أَيُّهَا الكَافِرُوْنَ ) وَ ( قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ )
“Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan maqam
Ibrahim di tengah-tengah antara diri beliau dan Kabah, lalu beliau melaksanakan
shalat dua rakaat. Dalam dua rakaat tersebut, beliau membaca ‘QUL HUWALLAHU
AHAD’ (surah Al-Ikhlas) dan ‘QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN’ (surah Al-Kafirun).
Dalam riwayat yang lain dikatakan, beliau membaca ‘QUL YAA AYYUHAL KAAFIRUN’
(surah Al-Kafirun) dan ‘QUL HUWALLAHU AHAD’ (surah Al-Ikhlas).” (Disebutkan
oleh Syaikh Al-Albani dalam Hajjah An-Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hlm.
56).
Demikianlah, Mohon dicatat yah waktu-waktu tadi dan mudah-mudahan bisa diamalkan juga.
Semoga Allah beri taufik dan hidayah.
sumber : rumaysho.com