Medianda - Pernikahan adalah suatu ikatan sakral di
antara sepasang manusia yang selanjutkan akan disebut sebagai suami istri.
Pernikahan merupakan komitmen seumur hidup, dengan kata lain pasangan yang akan
menikah akan menjalani kehidupan seumur hidup bersama.
Melansir laman Psychologytoday, Andrea Bonior Ph.D.,
psikolog dan kolumnis saran, mengatakan bahwa dari tahun ke tahun banyak orang
yang tidak bahagia dalam menjalani pernikahannya. Dalam kasus ini, ada beberapa
pemicu yang menyebabkan kehidupan pernikahan menjadi tidak bahagia.
Faktor tersebut adalah kehilangan orang yang dicintai,
kesulitan membesarkan anak, masalah kesehatan yang tidak terduga atau
kemunduran keuangan. Namun faktor utamanya adalah konflik kepribadian atau
ketidakcocokan sehari-hari.
Inilah alasan mengapa kita harus mengenal terlebih dahulu
pasangan kita sebelum memutuskan untuk menikah. Dengan kata lain merenungkan
beberapa masalah yang sering dapat mendorong konflik dalam hubungan jangka
panjang.
Salah satu cara untuk mengetahui hal ini adalah dengan
mengajukan beberapa pertanyaan penting kepada pasangan. Setidaknya dari
pertanyaan ini, Sahabat Muslimah bisa mencegah kerusakan dalam hubungan
pernikahan nanti. Perlu untuk diingat bahwa jika ada beberapa pertanyaan yang
tidak sesuai dengan jawaban yang kita inginkan, sebaiknya pikirkan kembali
untuk melanjutkan hubungan dengannya.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi konflik dalam
pernikahan. Berikut ketujuh pertanyaan yang berhasil Muslimahdaily rangkum dari
laman Psychologytoday.
1. Bagaimana pandanganmu dan pasangan dengan perbedaan gaya
hidup untuk lima tahun mendatang?
Perbedaan seperti gaya hidup yang berbeda ataupun hobi harus
sangat diperhatikan. Perbedaan-perbedaan kecilpun seperti jadwal tidur,
pekerjaan, maupun kebiasaan harus dipikirkan sebelum menikah. Ada lagi gaya
hidup yang mungkin cukup sensitive untuk dibicarakan, yaitu narkoba, alkohol,
dan perjudian.
Tanyakan bagaimana pandangan pasangan dengan hal-hal
tersebut. Apakah kalian bisa menyesuaikan diri ketika menikah nanti? Bagaimana
cara atau solusi yang akan diambil karena perbedaan ini?
Sebaiknya, kesampingkan terlebih dahulu pendapat bahwa kita
bisa menerima pasangan saat menjalin hubungan sebelum menikah. Karena hal ini
sangatlah berbeda. Ketika kalian akan menikah nanti, kalian akan tinggal dalam
satu atap bersama dalam kurun waktu yang Panjang (seumur hidup).
2. Bagaimana pandanganmu dan pasangan dalam menangani stres?
Tidak ada jaminan untuk kita tidak terserang stres.
Kemacetan yang selalu kita rasakan saja bisa memicu stres. Ketika stres, emosi
pasti akan menjadi tidak stabil. Pertanyaannya, bagaimana jika kita atau
pasangan sedang dalam masa ini? Apakah kita atau pasangan bisa menanganinya?
3. Apa pendapatmu dan pasangan tentang anak?
Setelah menikah, hal utama yang cenderung ingin didapatkan
adalah seorang anak. Namun, pada nyatanya banyak pasangan yang bermasalah
karena hal ini. Untuk mengantisipasinya, tanyakan terlebih dahulu bagaimana
pandangan pasangan tentang anak kalian nantinya. Bagaimana pola asuhnya.
4. Bagaimana dengan keluarga masing-masing?
Menikah bukan perihal hanya menyatukan dua orang namun juga
dua keluarga. Pastikan pasangan merasa nyaman berada di keluargamu, begitupun
sebaliknya. Apabila dalam kelargamu terjadi sebuah konflik yang cukup serius,
ceritakanlah hal ini dengan pasangan. Cari tahu bagaimana pandangan pasangan
mengenai hal ini.
5. Bagaimana cara kalian dalam mengatasi konflik?
Perlu untuk selalu diingat bahwa konflik akan selalu muncul
dalam hubungan pernikahan. Mulai dari konflik kecil maupun konflik yang
dikategorikan besar.
Sudahkah kalian terbiasa dengan pertengkaran tertentu?
Apakah salah satu dari kalian menghalangi keinginan dari pasangan? Apakah salah
satu dari kalian selalu yang pertama meminta maaf? Apakah salah satu dari
kalian melakukan kekerasan ketika bertengkar?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang harus ditanyakan kepad
dirimu sendiri maupun pasangan agar konflik yang nantinya terjadi bisa menemui
jalan keluar.
Kunci utama dalam sebuah hubungan adalah komunikasi. Maka,
sebelum atau sesudah menikah nanti, jangan lupa untuk selalu membicarakan
hal-hal terkecil sekaipun dengan pasangan.
Demikianlah, semoga bermanfaat
sumber : Muslimahdaily