MediandaTerkini
– Sahabat MediaTerkini, Kebanyakan orang berdalih belum makan namanya jika
tidak menyantap nasi, begitu pula belum sedap rasanya jika tidak memakai
sambal. Itulah kebiasaan masyarakat Indonesia. Sebagian masyarakat Indonesia
menyenangi santapan serba sambal. Oleh karena itu, tidak heran jika sambal mempunyai
berbagai macam bentuk dan pengolahannya.
Diakhir
tahun 2016 hingga memasuki awal tahun 2017, pecinta sambal sepertinya terus
kecewa. Pasalnya, sambal yang disajikan akan terasa kurang pedas. Kenaikan
harga cabai rawit terjadi di banyak wilayah Indonesia. Saat ini harga cabai
rawit merah menembus kisaran Rp 100.000 per kilogram, mengalahkan harga daging
di pasaran.
Pedagang
sayur mayur di Pasar Pelita, Sukabumi, Asep Suherman membenarkan harga cabai
rawit merah kini mengalami lonjakan tajam. Dalam seminggu terakhir ini, harga
cabai sudah naik empat kali. Dari harga hanya kisaran Rp 40.000 per kilogram
kini telah menembus Rp 100.000 per kilogram, dikutip daripikiranrakyat(dot)com.
“Memang ada
kenaikan harga karena pasokan terus berkurang. Bahkan 2 hari terakhir cabai
rawit kosong. Sebagian besar pedagang tidak menjual cabai rawit merah. Kalaupun
ada cabai rawit hijau yang kini ikut-ikutan naik mencapai Rp 80.000 per kilo,”
kata Asep Suherman.
Diketahui
penyebab dari kenaikan harga cabai ini akibat cuaca ekstrem. Para petani tidak
mau memetik karena cuacanya sedang tidak baik. Hal itu menjadikan pasokan
berkurang. Selain itu kualitas cabai ikut menurun, tidak dapat mengimbangi
tingginya permintaan. Mau tidak mau petani menjual hasil bercocok tanam yang
telah membusuk karena faktor cuaca.
Ada pula
petani cabai yang melakukan tindakan lain agar tetap bisa menjual, walaupun
diakuinya merugi. “Tanaman cabai diserang hama sehingga terpaksa dipanen lebih
awal dan dijual dengan harga Rp 20ribu. Padahal harga normal Rp 50ribu per
kilogram,” Kata Nanil, petani Desa Malabar, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak.
Dilansir dari mediaindonesia(dot)com.
Semakin
tingginya harga cabai rawit, harga cabai merah justru mengalami penurunan
sekiatr Rp 35.000 per kilogram dari sehari sebelumnya Rp 40.000 per kilogram.
Kenaikan
harga cabai yang mahal sepertinya harus diantisipasi oleh para ibu rumah tangga
dan pemilik warung makan, terutama yang menyuguhkan makanan pedas. Menurunkan
kadar pedas atau mencari soulis lain agar makanan tetap mempertahankan rasa
pedas.
Demikianlah
beberapa alasan harga cabai melambung tinggi.
Sumber : ummi-online.com