MediandaTerkini
– Sahabat MediaTerkini, Cinta tak dapat dikatakan sejati hanya dengan
terjadinya sebuah pernikahan, namun seberapa kuat pertahanan cinta mereka dalam
ikatan pernikahan dengan menjaga, saling berkasihsayang, pengertian, sampai
akhir hayat mereka.
Cinta
sejati tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, namun bisa kita rasakan kekuatan
cinta itu sendiri yang mampu menjadi benteng kokoh dalam sebuah jalinan asmara.
Cinta sejati
mengerti apa-apa yang tak bisa dikatakan, mendengar apa yang tak bisa
diucapkan.
Jika kau
mencintaiku karena sifatku yang ceria, Menjadi semangat yang menyala di dalam
hati mu.
Kemudian
aku bertanya…..
Bila
keceriaan itu kelam dirundung duka
Seberapa
muram cintamu kan ada?
Jika kau
mencintaiku karena kecantikanku, Menyejukkan setiap mata yang memandangnya.
Kemudian
aku bertanya…
Saat
kecantikan itu memudar ditempuh usia, Seberapa pudarkah kelak cintamu padaku?
Jika kau
mencintaiku karena ramah hatiku, Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu.
Kemudian
aku bertanya….
Kiranya
keramahan itu tertutup kabut prasangka.
Seberapa
mampu cintamu memendam praduga?
Jika kau
mencintaiku karena cerdasnya diriku, Membuatmu yakin pada putusanku
Kemudian
aku bertanya....
Ketika
kecerdasan itu berangsur hilang menua.
Seberapa
bijak cintamu tuk tetap mengharapku?
Jika kau
mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki, Menyematkan rasa bangga mu yang
mengenalku.
Kemudian
aku bertanya...
Jika di
tengah itu rasa manja ku tiba2 menyeruak
Seberapa
tangguh
cintamu tuk tetap bersamaku?
Jika kau
mencintaiku karena tegarnya sikapku, Menambatkan rasa kagum pada kokohnya
pertahananmu.
Kemudian
aku bertanya….
Andai
ketegaran itu rapuh diterpa badai
Seberapa
kuat cintamu bertahan?
Jika kau
mencintaiku karena pengertian yang ku berikan, Menumbuhkan ketenangan karena
kepercayaan yang ku tanam.
Kemudian
aku bertanya….
Kelak
pengertian itu tertelan oleh ego sesaat.
Seberapa
kau mampu mengerti cinta ini?
Jika kau
mencintaiku karena luasnya danau kesabaranku, Menambah dalamnya rasa cinta
semakin kau mengenalku.
Kemudian
aku bertanya…..
Mungkin
kesabaran itu mencapai batas membendung kesalahanku
Seberapa
besar cinta mampu memaafkan?
Jika kau
mencintaiku karena keteguhan imanku, bagai pelita yang benderang mengantarkan
cahaya.
Kemudian
aku bertanya….
Kala iman
itu jatuh menurun
Seberapa
berkurang akhirnya cintamu padaku?
Jika kau
mencintaiku karena aku yang tlah kau pilih sebagai cinta yang kan kau pegang
sepanjang hayat.
Kemudian
aku bertanya….
kalau hati
ini tergoncang..
Seberapa
mantap cinta ini tuk tetap setia?
Andai
sejuta alasan tak cukup
Untuk
membuat cinta ini tetap bersama diriku
Maka biar
kupinta 1 alasan untuk menjaga cinta ini....
Aku ingin
kau cintai karena Allah..
Karena Dia
kan selalu ada untuk menjaga.
Maka
cintaku kan tetap utuh dan setia
Hingga
kelak, ku tak mampu lagi mencintaimu, karena cintaku berpulang pada-Nya..
untuk dia
yang ku ingin dia mencintaiku,
kata yang
ingin kuucap, kupegang dan kupertahankan.. setelah walimatul ursy’
Sahabatku,
Jika kamu Mencintaiku Karena Kecantikanku.. Apakah Ketika Wajahku Sudah Keriput
Dan Menua, Apakah Engkau Masih Mencintaiku?
Sumber : kajian-ukhuwah.blogspot.co.id