MediandaTerkini – Sahabat medianda terkini penyakit
bahaya mematikan yang satu memang tidak mengenal usia saat menyerangnya. Tidak
hanya orang tua yang bisa mati mendadak karena penyakit ini, usia muda pun bisa
mati mendadak karena penyakit tersebut.
Serangan jantung adalah merupakan penyakit
mendadak yang memang tidak diawali dengan gejala apapun. Selain keturunan sakit
jantung juga bisa disebabkan oleh gaya hidup. Pola hidup yang tidak sehat
seperti makan yang berlebihan, mengosumsi alkohol serta merokok ialah kegiatan
yang dapat membuat orang mudah terkena risiko penyakit serangan jantung.
Menurut para peneliti dari Norwegia, wanita
ternyata lebih sering tidak sadar terkena serangan jantung dibanding pria. Selain
karena gejalanya yang tidak khas, wanita dinilai mempunyai toleransi terhadap
rasa sakit yang lebih tinggi daripada pria.
Akibat muncul nyeri yang dirasa tidak terlalu
menyakitkan atau mengkhawatirkan bagi wanita, serangan jantung pun diabaikan.
Para peneliti khawatir, sebenarnya selama ini banyak serangan jantung pada
wanita yang tidak terungkap.
Dr Andrea Ohrn, dari University of Tromso di
Norwegia mengatakan, para wanita pun menungkinan terkena serangan jantung yang
tak menunjukkan gejala. Sejumlah peneliti menemukan, orang-orang yang lebih
bisa menahan rasa sakit, cenderung terkena serangan jantung yang tidak
bergejala.
Dokter pun bisa saja salah diagnosis jika
hanya menanyakan gejala yang dirasakan wanita. Penelitian itu dipublikasikan di
Journal of American Heart Association.
Menurut peneliti, serangan jantung tidak
harus langsung rasa nyeri di dada. Bisa dimulai dari rasa mual, kemudian nyeri
di dada, rahang, hingga ke lengan. Bahkan pada wanita, gejala serangan jantung
terkadang mirip flu. Risiko wanita terkena serangan jantung memang lebih rendah
dibanding pria. Namun, ketika wanita sudah menopause, risikonya hampir sama.
Jika terkena serangan jantung, risiko
kematian pada wanita bahkan bisa lebih tinggi dibanding pria.
Menurut Dr Mike Knapton dari British Heart
Foundation, wanita lebih sering mengabaikan gejala dan menunda mendapatkan
pertolongan segera karena menganggap risiko terkena serangan jantung cukup
rendah dan mendapat tipe serangan yang tidak bergejala.
Untuk menurunkan risiko terkena serangan
jantung, mulailah hidup sehat, seperti tidak merokok, rajin olahraga, batasi
asupan gula dan lemak, dan turunkan berat badan jika dirasa anda kegemukan.
Semoga bermanfaat.
Sumber:Tribunnews