MediandaTerkini - Bulan Ramadan telah tiba. Semua muslim
pasti gembira. Sebab, di bulan Puasa itu, sangat istimewa. Selain nilai ibadah
dilipatgandakan, doa-doa yang dilambungkan pun mudah diterima. Sungguh Allah
memahami keadaan manusia yang lemah dan senantiasa membutuhkan akan Rahmat-Nya.
Manusia tidak pernah lepas dari keinginan, yang baik maupun yang buruk. Bahkan
jika seseorang menuliskan segala keinginannya dikertas, entah berapa lembar
akan terpakai.
Maka kita tidak perlu heran jika Allah Ta’ala melaknat orang
yang enggan berdoa kepada-Nya. Orang yang demikian oleh Allah ‘Azza Wa Jalla
disebut sebagai hamba yang sombong dan diancam dengan neraka Jahannam. Allah
Ta’ala berfirman:
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Berdoalah kepadaKu, Aku akan
kabulkan doa kalian. Sungguh orang-orang yang menyombongkan diri karena enggan
beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina” (QS. Ghafir: 60)
Berbicara mengenai waktu berdoa, ternyata ada tiga waktu
terkabulnya doa di bulan Ramadhan. Raihlah keutamaan tersebut dengan terus
memperbanyak doa. Lalu kapankah datangnya tiga waktu tersebut?
Allah Ta’ala berfirman,
“Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat.
Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka
beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,” (QS. Al-Baqarah:
186).
Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa masalah ini
disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa. Ini menunjukkan mengenai
anjuran memperbanyak do’a ketika bulan itu sempurna, bahkan diperintahkan
memperbanyak do’a tersebut di setiap kali berbuka puasa. (Tafsir Al-Qur’an
Al-‘Azhim, 2: 66).
Pernyataan yang dikatakan oleh Ibnu Katsir menunjukkan bahwa
bulan Ramadhan adalah salah waktu terkabulnya do’a. Namun do’a itu mudah
dikabulkan jika seseorang punya keimanan yang benar.
Ibnu Taimiyah berkata, “Terkabulnya do’a itu dikarenakan
benarnya i’tiqod, kesempurnaan ketaatan karena di akhir ayat disebutkan, ‘dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran,”
(Majmu’ah Al Fatawa, 14: 33-34).
Perihal Ramadhan adalah bulan do’a dikuatkan lagi dengan
hadits dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
”Sesungguhnya Allah membebaskan
beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan, dan setiap
muslim apabila dia memanjatkan do’a, akan dikabulkan,” (HR. Al Bazaar. Al
Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid, 10: 14 mengatakan bahwa perowinya tsiqoh
-terpercaya-. Lihat Jami’ul Ahadits, 9: 224)
Ada tiga waktu utama terkabulnya do’a di bulan Ramadhan:
1.
Waktu sahur
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala
turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah
berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa
yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku,
maka akan Aku ampuni,” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758). Ibnu Hajar
juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu
sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).
2. Saat
berpuasa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tiga orang yang do’anya tidak
tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a
orang yang dizalimi,” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan
bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya).
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang
berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia
boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a
kebaikan untuk kaum muslimin secara umum,” (Al-Majmu’, 6: 273).
3.
Ketika berbuka puasa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang do’anya
tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia
berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi,” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu
Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Dalam
Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika
berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan
ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat,
Sumber : wajibbaca.com