MediandaTerkini
-
Suamiku sangat jarang melaksanakan shalat, terkadang juga dia tak shalat entah
karena apa. Jikalau iya, shalatnya hanya sekedar gerakan cepat, tidak khusyu’,
tidak shalat tepat waktu dan tidak shalat berjamaah. Saya sudah berkali-kali
mencoba menasehatinya tetapi tidak ada hasilnya. Sebagai seorang istri, lalu, apa yang harus kita lakukan?
Mungkin ada kalanya para istri yang mempunyai suami seperti
itu merasa bahwa mereka gagal menjadi seorang istri karena imam keluarga pun
tak mau shalat. Suami merupakan pemimpin keluarga dan istri tak boleh menyakiti
hati suami. Lantas, apa yang harus dilakukan untuk menasehati sang suami agar
mau kembali beribadah dengan baik?
Sesungguhnya shalat itu berat kecuali bagi orang-orang yang
khusyu’. Ia adalah komunikasi antara hamba dan Tuhannya , dia adalah perkara
yang dihisab pertama kali atas manusia.
Ia adalah alat ukur untuk mengetahui antara keIslaman dan
keshalihan seseorang. Siapa yang menjaganya niscaya ia memiliki cahaya, bukti,
dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaganya maka ia
tidak memiliki cahaya, bukti dan keselamatan, tetapi ia akan dikumpulkan
bersama Fir’aun, Haman dan Qorun serta Ubay Ibn kholaf.
Shalat adalah kewajiban yang tidak gugur dari seseorang
selama nyawa masih dikandung badan. Rosul Saw bersabda kepada Imron Ibn
Hushoin: “shalatlah sambil berdiri, jika kamu tidak mampu maka sambil duduk,
jika tidak mampu maka diatas pembaringan.
“Allah tidak membebani seseorang kecuali sebatas
kemampuanya. Apabila ini adalah wajib bagi yang sakit bagaimana dengan orang
yang segar bugar? Bagaimana dengan laki-laki yang seharusnya menjaga shalat
Jum’ah dan berjamaah? Ibnu Mas’ud R.a telah berkata: “Sesungguhnya engkau telah
mensyareatkan kepada nabimu sunnah-sunnah alhuda.(ajaran –ajaran petunjuk). Dan
diantara sunnah alhuda adalah shalat berjamaah.
Seandainya kalian shalat dirumah –rumah kalian seperti orang
munafik ini tentu kalian telah meninggalkan sunnah Nabi kalian. Dan kalau
kalian meninggalkan sunnah Nabi kalian niscaya kalian telah sesat.”
Sungguh aku telah menyaksikan pada masa Rasulullah Saw tidak
ada seorangpun yang meniggalkan jamaah kecuali orang munafik yang telah jelas
kemunafikannya. Sungguh seseorang dihadirkan dengan dipikul diantara dua orang
hingga didirikan ditengah barisan (shof) untuk mengikuti jamaah dengan berdiri
, duduk atau berbaring sesuai dengan kemampuannya.
Nabi Saw telah sendiri telah memperhatikan shalat dengan perhatian
yang luar biasa hingga beliau beri’tikad untuk membakar rumah orang yang tidak
hadir dalam shalat berjamaah. Beliau tidak mengurungkan niat ini kecuali karena
didalam rumah itu ada wanita dan anak-anak.
Ibu
yang baik, berikut ini ada beberapa hal yang dengan izin Allah dapat
memperbaiki tatanan hidup suami;
1. Lari menuju Allah, bersimpuh di hadapannya memohon
hidayah untuk suami yang dicinta. Lakukanlah ini disiang dan malam hari sesuai
dengan tingkat keikhlasan dan kejujuran kita kebaikan itu akan datang dan doa
akan dikabulkan.
2. Pilihlah cara yang paling tepat untuk mengetuk pintu
hatinya, ungkapkan kata dan kalimat yang indah dan waktu yang tepat dalam
suasana yang paling akrab. Misalnya katakan kepadanya: Dirimu, alhamdulillah
adalah baik, dan memiliki sifat memenuhi janji, orang-orang menyebutmu dapat
kebaikan alangkah sempurnanya jika anda disiplin menjaga shalat. Sesungguhnya
aku ingin sekali suamiku keluar bersama laki-laki lain yang baik menuju rumah
Allah.”
3. Usahakan agar orang-orang shalih dari kerabat ibu mau
menjenguknya dan mengajaknya untuk shalat, tanpa merasa bahwa ini adalah
sesuatu yang sudah direncanakan.
4. Usahakan ziarah sebelum waktu shalat sehingga ketika
adzan dia diajak bersama-sama menuju masjid.
5. Belilah kaset-kaset ceramah atau buku-buku tipis yang
menjelaskan hukum orang yang meninggalkan shalat dan hukuman bagi orang yang
meremehkan shalat atau melalaikannya lalu berikan kepada suami.
6. Fokuskan usaha untuk membuatnya rajin shalat. Setelah itu
mengajaknya untuk menegakkan shalat dengan khusyu’ dan thuma’ninah , Allah
telah memuji orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Allah berfirman yang
artinya :’ Dan orang-orang yang sangat menjaga shalatnya.” Karena rajin dan
disiplin dalam shalat akan mengantarkan kepada kekhusyu’an, dan shalat tidak
akan manfaat kecuali dengan khusyu’.
7. Jelaskanlah bahaya mengakhirkan shalat, putra Sa’ad Ibn
Abi Waqqash telah berkata kepada ayahnya ketika ia membaca firman Allah yang
artinya :” Sungguh celaka bagi orang-orang yang lalai dari shalatnya.” Dia
berkata : Hai ayah apakah mereka yang tidak shalat ?. Saat menjawab : Tidak.
Seandainya mereka meninggalkan shalat pastilah mereka kafir, akan tetapi mereka
adalah orang-orang yang mengakhirkanya dari waktunya.
8. Gunakanlah sarana-sarana dan media yang berpengaruh untuk
memaksanya shalat, seperti tidak mau makan bersama, duduk dengannya dan tidak
mau bersenggama dengannya. Tidak mengapa jika menyatakan keinginannya untuk
cerai jika dia tetap tidak shalat dengan benar tentu saja ibu harus mengetahui
lebih dulu apa akibat-akibatnya sebelum melakukan langkah –langkah ini supaya
tidak kontra produktif.
Untuk para istri, selamat berjuang, semoga Allah membimbing
ibu dalam meraih kebaikan demi kebaikan. Semoga bermanfaat
Sumber : wajibbaca.com