MediandaTerkini - Tak Sedikit pasangan muda yang menunda pernikahan dengan alasan kemapanan. Masih belum
mapan dan takut tidak bisa memenuhi kebutuhan pasangan dan anak-anak kita.
Padahal Allah akan akan memampukan siapa saja yang dengan penuh keyakinan
menjalankan sunnahnya. Bukan kah suatu penghinaan kepada sang Khalik jika kita
masih merasa takut jika besok atau lusa tidak menemukan rizki-Nya.
1] Lebih Baik
Berjuang Bersama Dalam Pernikahan Dari Pada Merasa Bahagia Dalam Ikatan Yang
Belum Halal
kalian akan lebih merasakan apa itu kepercayaan kepada
pasangan hidup yang benar-benar halal. kalian akan menikmati jengkal demi
jengkal keberkahan, walau banyak rintangan yang menyapa dan menggoyahkan
ranumnya cinta kalian. Kalian akan merasakan sesuatu yang lebih meluluhkan hati
dan membuat cinta kalian semakin kuat, melebihi dari barisan puisi romntis dan
gombalan manja.
2] Berjuang Bersama Dari Nol, Membuat Kesetian Kalian
Merekat Erat
Pasangan kita akan lebih menghargargai perjuangan,
kesetiaan, kesabaran, dan ketabahan yang telah dilalui bersama. sehingga
perpisahan adalah satu kata yang pantang untuk di ucapkan. Karena cinta tidak
hanya sekedar kata yang terucap, tapi sebuah bukti kebersamaan dalam suka
maupun duka. Harta bisa dicari, tapi cinta sejati hanya bisa didapatkan dalam
sebuah perjuangan hidup.
3] Anak-Anak Kita Lebih Menghargai Hasil Jerih Payah Dan
Kerja Keras Orang Tuanya
Rasa hormat anak kepada orang tuanya, adalah bukti cinta
terbesar anak. Hanya akan didapat jika mereka tau betapa besar pengorbanan dan
perjuangan untuk membesarkan dan mendidiknya. kedekatan emosional orang tua
kepada anak tentang arti sebuah perjuangan lebih dari cukup dari pendidikan
dasar tentang hidup. Bagaiman sebuah doa dan niat menjadi satu dalam kerja
keras untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga.
4] Mapan bukan soal kekayaan
Apakah seseorang kaya maka dikatakan mapan?
"Mencari pasangan yang mapan adalah mencari pasangan
yang memiliki rumah, kendaraan, pekerjaan dan materi yang cukup untuk membangun
sebuah rumah tangga yang bahagia." ( Herni, 34 Tahun, Pegawai Swasta)
"Mapan menurut saya bukan soal kekayaan semata, mapan
adalah soal kesanggupan secara individu dalam menghadapi berbagai tantangan
dalam hidup ini." ( Rio, 30 Tahun, Pengusaha)
Ada dua pendapat yang berbeda tentang arti mapan yang
sebenarnya. Yang tepat adalah, mapan sebenarnya bukan hanya soal kekayaan
semata.
“Menikahlah sebelum mapan. Agar anak-anak anda dibesarkan
bersama kesulitan-kesulitan anda. Agar anda dan anak-anak anda kenyang
merasakan betapa ajaibnya kekuasaan Allah. Jangan sampai anda meninggalkan
anak-anak yang tak paham bahwa hidup adalah perjuangan”
Jika seorang yang hendak menikah memiliki cara berpikir
demikian, maka pernikahan bisa didekati dengan cara yang lebih rendah hati.
Jika seorang laki-laki bisa berpikir ‘saya belum mapan’, misalnya, maka ia akan
mendekati istrinya sebagai seseorang yang akan menyempurnakan hal-hal yang
belum mapan dalam dirinya.dikutip dari viralation.com
Bagi kami, mapan tentu saja bukan soal kekayaan atau
kepemilikan saja. Semoga menginspirasi
dan bermanfaat.
Sumber : wajibbaca.com