MediandaTerkini
–
Dalam syariat agama islam, dimana seseorang wanita yang telah menikah sepenuhnya
menjadi milik dan tanggung jawab dari lelaki yang menikahinya. Ketika sudah
menikah nanti surga seorang wanita tidak lagi “di telapak kaki ibunya”
melainkan atas dasar ridho dari suaminya.
Sedangkan lelaki mempunyai tanggung jawab yaitu istrinya dan
tetap milik ibunya, karena syurganya tetap atas dasar ridho dari ibunya bukan
dari istrinya.
Karena itu kelak saat kau sudah menikah sudah menjadi tugasmu
untuk membantu suamimu untuk tetap taat pada ibunya, jika kau ingin membuat
suamimu masuk syurga.
Kelak
Bagaimana Sikap Seorang Lelaki Pada Ibunya Bergantung Pada Wanita Yang
Dinikahinya
Saat menikah nanti bagaimana seorang lelaki memperlakukan
ibunya bergantung pada sikap istrinya. Semakin baik wanita yang dinikahinya
maka akan semakin baik pula ia akan memperlakukan ibunya. Karenanya kelak kalau
suamimu tetap taat pada ibunya meski sudah menikahimu dan memiliki anak itu artinya
kamu termasuk wanita dan seorang istri yang baik. Begitu pula sebaliknya kalau
suamimu tidak taat pada ibunya itu artinya bisa jadi kamu bukanlah termasuk
wanita atau istri yang baik.
Karena
Terkadang Besarnya Cinta Seorang Lelaki Pada Wanita Mampu Membuat Dirinya Lupa
Pada Ibunya
Begitulah cinta, terkadang mampu membuat orang lain mau
melakukan apa saja demi bisa membahagiakan wanita yang dicintainya. Terlebih
lagi jika istrinya (kamu) sudah melahirkan anaknya kelak, saat itu tentu saja
rasa cinta suamimu akan semakin tambah besar pada dirimu, hingga sangat mungkin
jika suatu saat nanti ia akan mulai melupakan ibunya. Saat itulah tugasmu
sebagai seorang istri untuk menyaarkan suamimu untuk tidak lupa pada siapa
wanita yang melahirkannya.
Sebesar
Apapun Cinta Suamimu Pada Ibunya Kamu Tidak Boleh Cemburu Dan Iri Pada Ibu
Mertuamu
Bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti kamu akan merasa
suamimu lebih cinta pada ibunya dan kamu merasa “cemburu”. Hal itu wajar-wajar
saja dan normal bila kamu merasa cintamu “terbagi”. Namun sekesal apapun dirimu
pada suamimu karena merasa dia lebih peduli pada ibu mertuamu, kamu tidak boleh
iri pada ibu mertuamu dan merasa suamimu lebih cinta atau lebih peduli pada
ibunya. Karena cinta suamimu padamu juga sama besarnya hanya saja kamu perlu
tau bahwa cinta untukmu dan untuk ibunya berbeda, maka pahamilah.
Cintailah
Ibu Mertuamu Sebagaimana Kamu Mencintai Ibu Kandungmu Sendiri
Ibu dari suamimu memang tidak memiliki hubungan darah
denganmu, namun kau harus mencintai dan memperlakukannya sebagaimana kamu
meperlakukan ibumu sendiri, sekalipun ibu mertuamu tidak suka pada dirimu. Hal
itu adalah salah satu cara untuk membantu suamimu tetap mencintai ibunya.
Suamimu mungkin sibuk mencari nafkah untukmu karenanya tetaplah
mencintai ibunya, perlakukan ibunya dengan baik menggantikan dirinya yang
sibuk. Kalau bukan karena ada ibunya mungkin kau tak akan bisa memiliki anaknya
(suamimu).
Jangan
Menjadi Seorang Istri Yang Menjadikan Suamimu Durhaka Pada Ibunya
Jangan jadi seorang wanita atau istri yang menjadikan
suamimu durhaka pada ibunya, kalau kau menjadikan suamimu lupa pada tanggung
jawab kepada ibunya itu tandanya kau bukan termasuk istri yang baik. Karenanya
bantulah suamimu menjadi suami yang bertanggung jawab, bukan hanya kepadamu
saja namun juga pada ibunya sendiri.
Sebagai seorang istri alangkah baiknya membantu suaminya
berbakti kepada kedua orangtuanya, walaupun orangtua tersebut bukan orangtua
kandungmu. Sayangilah mertuamu seperti engkau sayangi orangtuamu sendiri.
semoga menjadi pengingat dan bermanfaat
Sumber : wajibbaca