MediandaTerkini – Henna
biasanya dipakai untuk acara seperti penikahan, Henna atau dalam bahasa latin
Lawsonia inermis merupakan tumbuhan alami yang sering digunakan untuk kosmetik.
Orang-orang banyak menyebutnya innai atau pacar, namun fungsinya pun tetap sama
yaitu untuk membuat hiasan pada bagian tubuh. Belakangan ini henna menjadi
populer karena bahan yang digunakan aman dan tidak menimbulkan iritasi bagi
pemakainya. Saat ini, tren henna semakin luas. Tak hanya untuk melukis tangan
menjelang hari pernikahan, namun kini henna juga kerap digunakan untuk mewarnai
rambut dan kuku. Bahkan ada juga yang menggunakan henna untuk tato temporer
untuk bergaya..
Meskipun sudah terkenal dengan bahan alami dan aman, namun
anda juga harus berhati-hati sebelum menggunakan henna. Pasalnya, ada
pernyataan dari American Academy of Dermatology menyebutkan bahwa henna yang
dicampur dengan bahan kimia berbahaya
dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti yang dikutip dari hipwee.
Agar lebih waspada, perhatikan tips memilih henna yang palsu
dan natural. Simak baik--baik, ya !
1. Dari segi teksturnya
Henna alami dikemas dalam bentuk bubuk yang dicairkan dengan
sejumlah materi alami untuk menghasilkan warna yang kuat dan tahan lama.
Sedangkan henna dalam bentuk cair dapat
beresiko mudah dicampur dengan bahan kimia berbahaya.
2.Kandungannya
Henna alami dibuat menggunakan bahan herbal seperti bubuk
henna yang diracik dengan air jeruk lemon, gula, dan essensial oil. Sedangkan
henna yang palsu biasanya terdapat kandungan Para-phenyledediamine (PPD) dan
beresiko menimbulkan alergi.
3. Warna yang dihasilkan henna tersebut
Henna yang alami biasanya menghasilkan warna reddish brown
atau warna oranye yang cenderung merah kecoklatan. Setelah henna digunaka, akan
kering dan rontok, dan tersisa warna semi kuning di kulit, dan berubah menjadi
cokelat kemerahan dalam waktu 2 hari.Sedangkan henna yang berwarna hitam
kemungkinan menganduk PPD dan hampir 100% mengandung zat pewarna rambut.
4. Jangka waktu henna mengering
Henna alami membutuhkan waktu yang lama untuk mengering,
sekitar 6-8 jam. Warnanya pun akan semakin terang dan tahan lama hingga
mencapai 10 hari. Sedangkan henna yang berbahan kimia akan cepat mengering, dan
warna yang dihasilkan akan langsung keluar dalam hitungan menit.
5. Bau
Selain dari warna, dan teksturnya, henna yang natural juga
bisa dideteksi dari baunya. Henna yang alami atau natural, baunya menyerupai
jamu, herbal, potongan rumput atau sejenisya. Jika baunya menyerupai bahan kimia
yang menyengat dan tidak enak, bisa dipastikan bahwa henna tersebut palsu dan
berbahaya.
6. Tes kepekaan kulit
Caranya, tempelkan sedikit henna pada kulit belakang telinga
atau tangan. Tunggu hingga 30 menit sampai kering. Lihat reaksinya, jika tidak
menimbulkan gejala apa-apa, maka anda bisa melanjutkan pemakaian. Namun jika
menimbulkan reaksi iritasi atau alergi, gatal-gatal, atau kulit menjadi merah,
makan hentikan pemakaian.
7. Bedakan tujuan penggunaannya
Alangkah baiknya jika sebelum menggunakan henna anda membaca
komposisi pada kemasan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kandungan bahannya.
Henna yang mengandung PPD biasanya digunakan untuk rambut, jadi hindarilah
pemkaian pada kulit.
Itulah ulasan mengenai cara membedakan henna yang asli dan
henna yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Sebaiknya hindari penggunaan henna untuk tato temporer karena beresiko
menimbulkan alergi. Henna memang indah, namun juga harus hati-hati dalam
memakainya. Jangan sampai salah pilih ya !
Semoga ulasan diatas bermanfaat, dan untuk sahabatku jika
merasa artikel ini bermanfaat, mohon bagikan kepada wanita lainnya, agar mereka
mengetahui henna yang palsu dan yang asli.
Sumber
: wajibbaca dot com