Selasa, 23 Mei 2017

Engkau Tak Akan Bahagia Jika Terus Memikirkan yang Belum Kau Punya, dan Mengabaikan yang Sudah Ada

MediandaTerkini – Siapapun dan bagaimana kondisimu menjalani hidup ini takkan mungkin merasakan bahagia yang sejati jika selalu memikirkan apa-apa yang belum ada dan mengabaikan yang sudah dimiliki, karena kebahagiaan dalam diri itu tercipta saat kita selalu merasa cukup dengan apa yang telah Allah takdirkan kepada kita saat ini.



Lalu, bagaimana caranya agar kita selalu merasa cukup dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah? Yaitu bersyukur, sebab melalui syukur itulah akan timbul perasaan menerima atas segala ketetapan Allah, ntah hal itu kecil ataupun besar, kita takkan lagi memikirkannya, karena Allah telah sentuh hati kita dengan rahman-Nya sehingga hatipun akan selalu merasa cukup.

Jadilah Peribadi Yang Selalu Bersyukur Dengan Rahmat Yang Sudah Kita Miliki

Maka dari itu, jadilah peribadi yang selalu bersyukur dengan rahmat yang sudah kita miliki, jangan biasakan mengeluh dan jangan biasakan pula mengintip kenikmatan yang dimiliki orang lain, karena jika kita biasakan diri berlaku demikian maka sudah pasti kita akan lupa caranya bersyukur atas apa yang telah menjadi milik kita.

Jangan Mengejar Sesuatu Yang Tak Pasti Dalam Angan, Apalagi Angan Itu Timbul Hanya Karena Iiri Terhadap Nikmat Yang Dimiliki Orang Lain

Jangan mengejar sesuatu yang tak pasti dalam angan, apalagi anagan itu timbul hanya karena iri terhadap nikmat yang dimiliki orang lain, sebab tak sedikit dari kita yang terkadang sakig serunya melihat nikmat yang orang lain dapatkan hingga akhirnya lupa untuk menyadari bahwa setiap hamba mempunyai takaran nikmat hidup masing-masing sesuai dengan porsinya.

Jangan Mengeluhkan Keadaan Hanya Karena Masih Menunggu Sesuatu Yang Belum Allah Pastikan Dalam Hidup Ini

Jangan mengeluhkan keadaan hanya karena masih menunggu sesuatu yang belum Allah pastikan dalam hidup ini dengan terus membandingkan nikmat yang dimiliki dengan nikmat yang dimiliki orang lain, sebab kita tidak pernah tahu apa yang benar-benar baik untuk hidup kita, dan mungkin saja alasan Allah tidak memberi nikmat seperti mereka tak lain hanya karena Allah sudah tahu bahwa dengan nikmat yang seperti itu kita akan menjadi jauh darinya, maka bersabarlah dan terus berprasangka baik pada-Nya.

Kita Tidak Akan Pernah Merasa Bahagia Jika Apa Yang Kita Miliki Selalu Kita Abaikan Hanya Karena Bodohnya Diri Berangan Menunggu Yang Lebih

Kita tidak akan pernah merasa bahagia jika apa yang kita miliki selalu kita eluhkan dan selalu kita abaikan hanya karena bodohnya diri berangan menunggu yang lebih, padahal yang lebih seperti yang kita rangkai dalam anagan belum tentu akan menjadikan keadaan kita bahagia, sebab yang ditetapkan Allah kepada kita adalah memang yang terbaik untuk hidup kita.

Bahagia Itu Tercipta Bukan Karena Kita Selalu Mempunyai Yang Lebih Dari Yang Kita Inginkan, Tetapi Selalu Merasa Cukup Atas Apa Yang Dimiliki Saat Ini

Dan perlu kita ingat, bahwa bahagia itu tercipta bukan karena kita selalu mempunyai yang lebih dari yang kita inginkan, tetapi selalu mearasa cukup atas apa yang dimiliki saat ini dengan terus bersyukur kepada Allah, karena yang membuat kita selalu bahagia itu adalah saat kita selalu menyadari bahwa apa-apa yang telah Allah takdirkan kepada kita adalah yang terbaik, sehingga dengan perasaan demikian kita tidak akan lagi berangan-angan menunggu yang belum pasti, namun lebih mensyukuri apa yang ada sudah pasti menjadi milik saat ini.

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34). Setiap nikmat memang dari Allah sebagaimana disebutkan dalam ayat lainnya dari surat An Nahl,

Syukurilah apa yang kamu miliki sekarang, niscaya Allah akan menambahkan nikmat bagimu


Sumber: Humairoh.com
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Engkau Tak Akan Bahagia Jika Terus Memikirkan yang Belum Kau Punya, dan Mengabaikan yang Sudah Ada