Rabu, 03 Januari 2018

Para Suami Berlaku Adillah,Engkau Menyuruh Istrimu Sendiri Berhijab Tapi Matamu Masih Jelalatan dan Genit Memandang Wanita Yang Tak Berhijab

MediandaTerkini – Sahabat medianda terkini memang sudah menjadi kewajiban seorang wanita untuk menutup auratnya dengan berhijab namun terkadang ada sebagian wanita muslim yang belum menjalankan perintah untuk menutup aurat dengan berhijab meski sudah menikah.



Dear…para suami, jangan hanya membiasakan diri menyuruh istrimu berhijab tetapi kamu sendiri masih saja suka Ge*nit dan Jelalatan memandang wanita yang tak berhijab. Emang ada? Banyak, karena rata-rata seseorang itu hanya bisa menyuruh kebaikan tetapi tak bisa untuk menjalankan.

Sahabat medianda terkini banyak laki-laki yang tidak suka melihat aurat istrinya diumbar kesana kemari, tetapi ia masih suka mengumbar pandangannya pada istri orang lain yang terbuka uaratnya.

Adil dong bang…jika kamu tidak rela keindahan istrimu dilihat orang banyak dengan tatapan liar, maka begitu pula dengan suami mereka yang telah kamu nikmati keindahannya.

Suruh siapa nggak berhijab? Hal semacam ini tentu ada disalah satu pikiran para laki-laki, dan jika ingin salah menyalahkan maka keduanya tentu salah, tetapi yang lebih salah itu para lelaki, karena sudah jelas tahu dosa tapi masih saja dipelototi.

Tugas Suami bukan Hanya Mengingatkan Istri Menutupi Auratnya, Tetapi Harus Mengingatkan Diri Menutupi Pandangannya Dari Yang Tak Berhijab

Ingat, tugas suami itu bukan hanya mengingatkan sang istri menutupi auratnya, tetapi harus juga mengingatkan diri untuk menutupi pandangannya dari yang tak berhijab ketika jauh dari istri.



Karena istrimu adalah pakaianmu, dan begitu juga dengan dirimu, kamu adalah pakaian istrimu maka hendaklah saling menutupi aib masing-masing. Karena hakekatnya sebuah pakaian adalah menutupi pemiliknya dari fitnah-fitnah yang merugikan ataupun menghinakan diri.

Saat Kamu Menyuruh Istrimu Menjaga Kehormatannya, Maka Kamu Juga Harus Bisa Menjaga Kehormatanmu

Maka saat kamu berani menyuruh istrimu menjaga kehormatannya, tentu kamu juga harus bisa menjaga kehormatanmu. Karena kehormatanmu adalah kehormatan istrimu, dan begitu juga sebaliknya kehormatan istrimu adalah kehormatanmu, maka saling menjaga itu adalah lebih mulia dari pada hanya sekedar saling menyuruh.

Saat Kamu Mengingatkan Istrimu Untuk Tidak Melepas Hijab, Maka Kamu Juga Harus Bisa Mengingatkan Diri Agar Tidak Melepas Pandanganmu

Saat dirimu mampu mengingatkan istrimu untuk tidak melepas hijabnya, maka kamu juga harus mampu mengingatkan dirimu agar tidak melepas pandangan kepada wanita-wanita yang terbiasa melepas hijabnya.

Karena istrimu adalah sama sepertimu, jika kamu marah saat melihat istrimu melepas hijab maka tentu istrimu akan juga marah saat mengetahuimu suka melihat kemolekan wanita-wanita yang tak berhijab.

Jika Kamu Mampu Memperingati Istrimu Untuk Menjaga Tanggung Jawabnya, Maka Kamu Harus Bisa Lebih Bertanggung Jawab Atas Dirimu

Ingatlah, jika kamu mampu memperingati istrimu untuk selalu menjaga tanggung jawabnya, maka kamu harusnya lebih bisa bertanggung jawab atas dirimu. Karena istrimu akan bisa memahami tanggung jawabnya, saat dirimu juga terbiasa memahami tanggung jawabmu.

Salah satu tanggung jawab yang kerap dilupakan adalah ketika istri mengandung calon buah hati.Karena dia memikirkan anak yang berada di dalam perutnya dan harus ekstra hati-hati dalam melakukan segala sesuatu agar tidak terjadi apa-apa. Anda sebagai suami harus mengerti dan memahaminya, pekerjaan berat yang setiap harinya dikerjakan oleh istri kini harus dengan ikhlas dan lapang dada dilakukan oleh suami.

Tentu saja semua ini untuk menjaga kondisi kesehatan istri dan melindungi janin yang dikandung agar dapat nyaman dan rileks untuk menjalaninya. Oleh karena itu, suami yang hebat adalah suami yang memahami kondisi dan mau berbagi beban istri. Berikut kewajiban suami pada saat istri mengandung.

Dirimu Adalah Imam Bagi Istrimu, Maka Tegaslah Sebagai Imam Untuk Selalu Berbuat Adil

Sahabat medianda terkini dirimu adalah imam bagi istrimu, kamulah yang bertugas mengarahkannya, menjaganya, dan menasehatinya akan kebaikan. Lalu bagaimana jika kamu sendiri sebagai imampun tak bisa memberi teladan yang baik bagi makmummu, tak bisakah kamu berfikir sejenak untuk malu kepada Allah?

Tegaslah para lelaki kepada posisimu yag sebagai panutan keluarga, tegaslah untuk selalu berbuat adil. Jangan hanya adil ketika melaksanakan hakmu menasehati istrimu, tapi adil pulalah dalam menunaikan hak-hak istrimu.

Para istri jangan sekali-kali melupakan doa untuk suami Anda tercinta. Hal ini pun juga berlaku pada suami yang saleh. Lakukanlah pula hal yang sama untuk selalu mendoakan istri agar taat kepada Allah. Semua hati bisa jadi taat dengan izin Allah. Janganlah bosan-bosan untuk banyak berdoa demi kebaikan suami meskipun ia sedang berada pada jalan yang salah.

sumber :Bacaan Muslimah Wajib Baca
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+