MediandaTerkini - Bismillahirrohmanirrohim, Telah beredar
suatu broadcast berupa foto di masyarakat khususnya di Media Sosial seperti
Facebook atau Instagram suatu perkataan dusta yang dinisbatkan kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Isi foto tersebut adalah:
“Saya terima nikahnya si antum binti si antum dengan mas
kawinnya bla bla di bayar tunai…”
Aku pernah baca bahwa ucapan yang singkat dan padat tersebut
memiliki makna tersirat.
“Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia dari ayah dan ibunya,
dosa apa saja yang telah dia lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia
meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia, aku tanggung dan
bukan lagi orang tuanya yang menanggung, serta akan aku tanggung semua dosa
calon anak-anakku.” Jika aku gagal, maka aku adalah suami yang fasik, ingkar
dan aku rela masuk neraka, aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku.”
(HR. Muslim)
“Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta atas
orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia
mengambil tempat tinggalnya di neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 1229)
Penjelasan
Tidak ada satu pun dalam kitab hadits mana pun hadits
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi seperti itu. Bahkan tak
ada satu riwayat pun dari para sahabat, para salaf juga para ulama mengenai hal
ini.
Sungguh ini adalah sebuah kedustaan besar terhadap Imam
Muslimrahimahullah karena menyandarkan pada periwayatan beliau dan juga
terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Terlalu berani sang pemalsu hadits ini untuk membuat hadits
yang jika dilihat dari matan (redaksi) haditsnya saja lebih cocok disebut
script sinetron daripada disebut hadits.
Sang pemalsu ini adalah orang yang terlampau jahil karena
telah berani mempermainkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
apalagi ini mengenai syari’at yang berhubungan dengan sumpah. Sungguh
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ
“Sesungguhnya berdusta atasku
tidak seperti berdusta atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan
sengaja, maka hendaklah dia mengambil tempat tinggalnya di neraka.” (HR.
Al-Bukhari no. 1229)
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menghentikan peredaran
hadits palsu ini. Sungguh agama islam ini akan tetap murni jika umat Muslim
ingin belajar lebih dalam mengenai ilmu agama khususnya Al-Quran dan Al-Hadits.
Sehingga umat bisa dengan mudah membedakan Al-Haq dan
Bathil. Hanya saja sayang, halaqah dan kajian Islam atau bahasa awamnya Ngaji
itu tidak seramai konser Musik yang jelas-jelas Haram.
Padahal demi Allah, Ngaji itu adalah sumber hidayah utama
bagi kita, dengan mengaji maka akan bertambah keilmuan kita juga ketakwaan kita
kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Apakah
Suami Bertanggung Jawab Kepada Istri?
Iya tentu saja, tanggung jawab seorang suami kepada istri
adalah dalam bentuk tanggung jawab kepemimpinan atas mereka. Seorang suami
wajib untuk mendidik istrinya, menafkaninya, melindunginya dan kewajiban lain
sebagai seorang suami.
Namun bila ternyata istri tetap membangkang, padahal suami
telah menunaikan kewajibannya dengn baik, seperti membangkangnya istri Nabi Nuh
‘alaihis salam atas beliau atau istri Nabi Luth‘alaihis salam atas beliau,
apakah seorang suami bertanggung jawab atas dosa-dosa istrinya tersebut? Tentu tidak! Karena Allah subhanahu wa
ta’alaberfirman:
أَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَأَنْ لَيْسَ لِلإنْسَانِ إِلا مَا سَعَى
“Bahwa seseorang yang berdosa
tidak memikul dosa orang lain, dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang
sudah ia usahakannya.” (QS. An-Najm [53] : 38-39) Wallahu a’lam. Semoga tulisan
ini menjadi pengingat
Sumber: sharingseputarislam.com