MediandaTerkini – Menurut sepupunya, Doni Aprialdi, Ryan
telah menderita maag selama satu tahun terakhir dan menjalani pengobatan di
sejumlah rumah sakit di Pekanbaru dan Malaka.
Dikutip dari artikel Healthline
yang ditulis oleh Chitra Badii, Jennifer Nelson, dan Tim Jewell, dan ditelaah
oleh Dr Judith Marcin, MD, seorang dokter di bidang pengobatan keluarga, maag
(gastritis) kronis terjadi ketika lapisan perut mengalami inflamasi.
“Ketika inflamasi terjadi, lapisan perut Anda berubah dan
kehilangan sel-sel pelindungnya. Inflamasi juga dapat membuat Anda cepat
kenyang walaupun baru makan sedikit,” tulis Badii, Nelson, dan Jewell.
Tergantung dari penyebabnya, maag kronis bisa dibagi menjadi
tiga tipe:
Tipe A, yang disebabkan oleh menurunnya ketahanan tubuh dan
bisa meningkatkan risiko kekurangan vitamin, anemia, dan kanker.
Tipe B, yang paling umum ditemukan dan disebabkan oleh H
pylori, dapat menyebabkan tukak lambung, tukak usus, dan kanker.
Tipe C, yang disebabkan oleh iritan kimia seperti alkohol,
cairan empedu, dan obat-obatan golongan NSAID, seperti aspirin ibuprofen dan
naproxen. Maag tipe ini juga bisa menyebabkan erosi lapisan perut dan
pendarahan.
Selain itu, ada juga maag hipetrofik yang disebabkan oleh
kekurangan protein dan gastritis eosinofilik yang terjadi bersama kondisi
alergi seperti asma dan dermatitis.
Walaupun maag kronis tidak selalu menunjukkan tanda-tanda,
beberapa gejala yang patut diawasi termasuk sakit perut di bagian atas,
gangguan pencernaan, kembung, mual, muntah, sendawa, kehilangan nafsu makan,
dan penurunan berat badan.
Jika Anda merasa memiliki maag kronis, tidak ada salahnya
untuk menemui dokter sebelum terlambat.
Dokter akan menanyakan sejarah dan gejala penyakit Anda, dan
bila diperlukan akan melakukan beberapa pengujian, seperti tes bakteri yang
dapat menyebabkan tukak lambung, tes tinja untuk mengecek ada tidaknya
pendarahan, penghitungan darah, tes anemia, dan endoskopi.
Kemudian, bila terbukti memiliki maag kronis, maka Anda akan
diberikan penanganan berdasakan tipenya.
Untuk tipe A, biasanya dokter akan mencari tahu penyebab
utama dari kekurangan nutrisi Anda.
Sementara itu, penderita maag kronis tipe B akan diberi obat
antibiotik yang membunuh H pylori dan obat penurun asam lambung seperti
antasida, proton pump inhibitor, dan H2 blocker.
Kemudian, untuk tipe C, dokter akan menganjurkan Anda untuk
berhenti memakan obat-obatan golongan NSAID dan alkohol agar kerusakan pada
lambung dapat diminimalkan.
Di samping itu, pasien biasanya juga akan diminta untuk
mengubah pola makan.
Maka dari itu sahabatku, Hindari makanan yang tinggi garam,
lemak, daging merah, dan alkohol dan konsumsi lebih banyak buah-buahan,
sayuran, daging rendah lemak, karbohidrat berbiji utuh, dan protein yang
berasal dari tanaman, seperti tahu dan tempe. Dan Jangan lupa berolahraga
ringan setiap harinya
Sumber : wajibbaca.com