MediandaTerkini - Penyakit Campak dan Rubella adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata atau konjungtiva) dan ruam kulit.
Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus campak golongan Paramixovirus.
Mungkin ada beberapa anak yang mengalami kelumpuhan setelah menerima
imunisasi rubella. inilah penjelasan dokter
Niken dikabarkan sakit yang menyebabkan kelumpuhan setelah
menerima imunisasi rubella (MR), benarkah penyebabnya karena vaksin?
Sejak kemarin, 12 Agustus 2017, santer kabar soal anak
lumpuh setelah imunisasi campak dan rubella (MR). Dalam berita yang disiarkan
oleh CNN Indonesia, seorang siswi SMP di Demak, Jawa Tengah, jatuh sakit
setelah diimunisasi campak dan rubella di sekolahnya.
Siswi kelas I SMP tersebut sudah seminggu dirawat di rumah
sakit karena tidak bisa jalan.
Yuli Suryaningsih, ibu kandung Niken menjelaskan putrinya
mendapat imunisasi pada hari Rabu, 2 Agustus 2017. Niken diberikan suntikan
bersama ratusan siswa-siswi SMPN 4 oleh tim dari Dinas Kesehatan Demak.
Menurut Yuli, pasca imunisasi putrinya menjadi kesulitan
tidur karena sakit di bagian pinggang hingga kaki. Kondisinya kemudian terus
memburuk hingga akhirnya Niken harus menjalani rawat inap di RS NU Demak.
"Sebelum di imunisasi pas berangkat sekolah hari itu
sehat, namun setelah imunisasi katanya ia pusing dan lemas sehingga harus
dirawat di UKS," ujar Yuli.
Tanggapan dokter
Ketua Pokja Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kabupaten
Demak, dr Rini SpA tidak membantah adanya siswi yang dirawat di RS setelah
imunisasi.
Namun, ia membantah bahwa lumpuh yang dialami Niken setelah
imunisasi MR adalah efek dari vaksin itu sendiri.
"Perlu diuruskan, sakitnya Niken bukan karena
imunisasi, kami sudah melakukan pemeriksaan dan hasilnya sakitnya karena faktor
lain yang kebetulan muncul setelah imunisasi," terang Rini seperti dikutip
oleh Tribunnews.com.
Dr Rini juga menjelaskan memang ada kejadian sampingan pasca
imunisasi MR, mulai dari badan panas hingga kulit memerah, tapi lumpuh bukanlah
salahsatunya.
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR
Vaksin MR sudah dinyatakan sangat aman. Dalam laporan
'diduga KIPI dalam Penyelenggaran Imunisasi Campak Tahun 2016', tercatat dari
17,133,271 vaksin yang sudah diberikan, hanya ada 17 laporan anak sakit
setelahnya.
Itupun semua hasilnya menyatakan koinsiden, atau sakit yang
terjadi hanya kebetulan setelah imunisasi, dan ditemukan penyebab asli penyakit
yang diderita.
Namun, untuk mewaspadai kontraindikasinya, anak atau orang
dewasa yang mengalami masalah kesehatan ini tidak diperbolehkan menerima vaksin
MR :
*Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid,
imunosupresan dan radioterapi
*Ibu hamil (wanita yang berencana hamil sangat disarankan
untuk imunisasi MR)
*Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
*Kelainan fungsi ginjal berat
*Decompensatio cordis
*Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
*Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)
Selain itu, pemberian vaksin MR harus ditunda jika pasien
sedang mengalami demam, batuk-pilek, atau diare.
Reaksi lokal yang dapat terjadi pasca imunisasi adalah:
-Nyeri di lokasi suntikan
-Bengkak di lokasi suntikan
-Merah di lokasi suntikan
Reaksi sistemik:
-Demam (hari ke 5 dan 6 pasca imunisasi) selama 5 hari (beri
obat penurun panas saat demam melebihi 38 derajat)
-Malaise (lemas dan merasa tidak fit)
-Kulit bintik-bintik merah (hari ke 7 – 10 pasca imunisasi)
selama 2 – 4 hari
Untuk menanggulangi reaksi-reaksi di atas, anak diharuskan
minum sesering mungkin dan mengenakan baju tipis. Jika timbul bintik-bintik
merah, segera mandi dan taburkan bedak.
Jadi Parents, tidak perlu khawatir lagi ya. Jangan ragu untuk
memberikan vaksinasi pada buah hati kita. Karena manfaatnya akan jauh lebih
besar dibandingkan reaksi yang dialami pasca imunisasi.
Memberikan vaksin MR pada anak berarti Anda telah turut
melindungi anak-anak lain, juga para ibu hamil dan janinnya yang paling rentan
menjadi korban virus campak dan rubella.
Sahabatku, Sebarkan artikel ini dan mari lindungi generasi
penerus kita! Semoga bermanfaat
Sumber : wajibbaca.com