MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Peristiwa menggegerkan terjadi di dusun ngampel, desa panunggalan. Sebuah
kabar berhembus dari Desa Panunggalan, Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa
Tengah soal anak laki-laki yang memiliki janin di perutnya. Hal itu menimbulkan
kegemparan ketika "janin" itu diambil dan dimakamkan.
Anak laki-laki malang itu
bernama GY berusia 17 tahun, anak seorang Koramil Pulokulon, Kodim
0717/Purwodadi. Dandim 0717/Purwodadi, Letkol Arh Jan Piter Gurning membenarkan
putra dari Masduri memang sedang dilanda musibah tersebut dan dirinya sempat
menengok ke RSI Sultan Agung Semarang.
"Saya datang ke sana
operasinya sudah selesai," kata Jan Piter saat dihubungi detikcom, Kamis
(26/10/2017).
Menurut keterangan keluarga,
lanjut Jan Piter, GY memang sering mengeluh sakit di perutnya. Kemudian karena
sakit yang semakin menjadi, GY di periksa di RS terdekat hingga akhirnya
dirujuk ke RSI Sultan Agung Semarang sejak 19 Oktober 2017 lalu.
"Mengeluh sakit seringnya
di perut, puncaknya ya sekarang-sekarang itu. Diagnosa awal liver, kemudian
dirujuk ke RSI Sultan Agung," terang Jan Piter.
Di RSI Sultan Agung, diketahui
ternyata yang diderita GY adalah Teratoma, yaitu sejenis tumor langka yang bisa
menyerupai bentuk anggota tubuh manusia karena ada sel induk yang berkembang.
"Informasinya itu
Teratoma, kalau bahasanya (sederhana) kembarannya yang bersangkutan. Dari
baca-baca, Teratoma itu semacam tumor yang tumbuh bisa kelihatan di luar atau
di dalam, pernah ada kan terjadi juga selama 60 tahun di dalam,"
pungkasnya.
Bentuk gumpalan daging tumor
yang diangkat dari perut GY menjadi perbincangan karena ada bagian yang
memiliki bentuk mirip tangan dan juga mirip janin. Tumor tersebut juga sudah
langsung dimakamkan di pemakaman umum tidak jauh dari rumah GY. Sejak pemakaman
itulah mulai ramai disebut yang berada di perut GY adalah janin.
Sementara itu pihak RSI Sultan
Agung membantah ada laki-laki melahirkan seperti kabar heboh yang tersebar.
Meski demikian mereka juga enggan memberikan keterangan terkait proses
penanganan maupun kondisi GY saat ini yang masih dirawat di sana.
"Mana ada laki-laki
melahirkan, mungkin ini untuk masyarakat kasihan dengan pemberitaan tidak
mendidik. Kasihan anaknya (pasien)," kata dr Ken Wirastuti selaku Direktur
Pendidikan RSI Sultan Agung Semarang.
Detik.com