Senin, 30 Oktober 2017

Masih Ingat Kasus Yang Viral Kain Kassa Tertinggal Di Rahim?? Ini Jawabannya, Ternyata di Sengaja Agar…

MediandaTerkini – Sahabat medianda terkini ketika wanita mengetahui dirinya hamil tentu merupakan kabar yang sangat membahagiakan bagi sepasang suami istri sebab pada umumnya kehadiran sang buah hati ditengah-tengah keluarga kecilnya merupakan hal yang dinanti-nanti. Belakangan ini sempat mencuat viral kisah seorang ibu yang berkeluh kesah tentang proses melahirkannya. Wanita tersebut bernama Naomi Nababan yang pada saat itu melahirkan bayi kembar. Naomi Nababan mengungkapkan pengalamannya saat lahirkan anak kembarnya pada November 2013 silam.



Tetapi Naomi Nababan baru menulis dan menceritakan kisah keluh kesahnya ini pada tanggal 30 September 2017.

Sontak Postingan Naomi Nababan langsung viral di media sosial dan dapatkan banyak respon netizen. Tercatat sampai sudah ada lebih dari 10 ribu emoji sedih, 12 ribu share dan 1.300 komentar di sana. Kala itu Naomi Nababan melahirkan bayi kembarnya dengan proses operasi cesar.

Sahabat medianda terkini proses melahirkan berjalan lancar, namun tidak berapa lama Naomi mulai merasakan rasa sakit yang teramat sangat.

Meskipun sudah diberi banyak obat penahan rasa sakit, tapi tidak mempan. Lalu ketika keluarga Naomi Nababan mendesak kepada petugas medis untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi muncul fakta mengejutkan. Suster mengatakan bahwa ada kain kassa di dalam rahim yang ketinggalan.

Lihat postingannya berikut ini:



Naomi sangat kaget dan tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh suster. Sampai ketika dokter pada akhirnya mengambil kain kassa itu dari dalam rahimnya.

Ternyata ada seorang netizen yang menjawab keluh kesah dan kasus kassa yang ketinggalan di dalam rahim ini. Dia adalah Noorma Rina Hanifah yang mengunggah postingan pada 8 Oktober 2017.

Menurut pendapat Noorma Rina Hanifah, kemungkinan besar kassa itu memang sengaja ditinggalkan dokter. Nah, benda itu lebih tepatnya disebut roll tampon, bukan kassa. Pada kasus bayi cesar dan kembar, prosedur seperti ini memang kerap dilakukan.

Sebagaimana dijelaskan oleh Noorma Rina Hanifah berikut ini:

“Belum habis masalah irisan uterus, ramai lagi linimasa sama berita kassa ketinggalan setelah operasi cesar. Sayang sekali penulisnya tidak konfirmasi langsung ke dokternya, tapi memilih meluapkan kekesalannya ke media sosial, dengan segala akibatnya.

Kalau dibahas satu-satu :

1. SOP tindakan pembedahan sekarang ini sangat ketat untuk menjamin keselamatan pasien. Sebelum pasien masuk kamar operasi, ada serah terima antara petugas ruangan dan kru kamar operasi. Identitas, diagnosis dan persetujuan pasien terhadap rencana tindakan dipastikan disini. Sebelum dilakukan irisan pertama, ada time out, operator menyebutkan identitas pasien, diagnosis, rencana tindakan sementara petugas lain mencocokkan dengan rekam medis, instrumen menyebutkan jumlah kassa yang dipersiapkan dan kelengkapan alat. Setelah OK baru tim berdoa bersama, setelah itu baru iris

2. Setelah prosedur selesai, saat rongga perut akan ditutup, ada check out. Operator akan menanyakan ke instrumen apakah alat dan kassa lengkap. Kalau ada selisih hitungan dengan jumlah awal, jangan harap rongga perut ditutup, kecuali pasien tidak stabil. Kalau dicari ga ketemu, maka dilakukan pemeriksaan x ray. Model kassa operasi sekarang ini ada petanda x ray nya, seperti gambar 1. Jadi akan kelihatan kalau di x ray.

3. Kassa di kasus ini katanya bermeter-meter panjangnya. Kira2 seperti gambar 2, yang bentuknya roll itu, namanya roll tampon, bukan kassa. Agak mustahil bisa ketinggalan, wong segedhe gaban. Dan kalau dilihat kasusnya yang cesar dengan hamil kembar, besar kemungkinan memang sengaja ditinggal.

4. Ngapain ninggal2 begituan ? Namanya packing, lihat di gambar

5. Biasa dilakukan kalau kontraksi uterus ga bagus pas operasi cesar (kontraksi ga bagus ini biasa ditemui pada kasus hamil kembar). Tamponnya dimasukkan lewat irisan uterus, ujungnya dikeluarkan lewat vagina, ditarik dikit oleh asisten (ga usah nggumun, rongga uterus kan memang nyambung sama vagina, kalau ga nyambung gimana caranya bayi bisa lahir?). Kalau udah OK, baru irisan uterus dijahit.

Ada juga yang pakai metode Bakri seperti gambar 4 atau jahitan kompresi seperti gambar 5, sah2 saja. Prinsip kerjanya seperti bebat tekan pada luka irisan kulit. Tampon akan menekan dinding uterus dari dalam sementara dari luar dibantu obat penimbul kontraksi uterus, sehingga pembuluh darah uterus akan terjepit dan perdarahan berhenti.

Nanti setelah diperkirakan perdarahan sudah teratasi, tamponnya akan ditarik lewat vagina. Makanya, kalau ada apa2 ngobrol dulu sama dokternya, sampai lega. Kalau curcol di media sosial sih lebih ke echo chamber ya, tidak menyelesaikan masalah.

Untuk tatalaksana nyerinya saya tidak bahas, bukan keahlian saya dan nyeri itu subjektif sekali, tergantung ambang batas nyeri dan kondisi psikologi.”

Lihat postingan lengkapnya dari Noorma Rina Hanifah berikut ini:





Sumber : style.tribunnews.com
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Masih Ingat Kasus Yang Viral Kain Kassa Tertinggal Di Rahim?? Ini Jawabannya, Ternyata di Sengaja Agar…