MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini ketika wanita mengetahui dirinya hamil tentu merupakan kabar yang
sangat membahagiakan bagi sepasang suami istri sebab pada umumnya kehadiran
sang buah hati ditengah-tengah keluarga kecilnya merupakan hal yang dinanti-nanti.
Belakangan ini sempat mencuat viral kisah seorang ibu yang berkeluh kesah
tentang proses melahirkannya. Wanita tersebut bernama Naomi Nababan yang pada
saat itu melahirkan bayi kembar. Naomi Nababan mengungkapkan pengalamannya saat
lahirkan anak kembarnya pada November 2013 silam.
Tetapi Naomi Nababan baru
menulis dan menceritakan kisah keluh kesahnya ini pada tanggal 30 September
2017.
Sontak Postingan Naomi Nababan
langsung viral di media sosial dan dapatkan banyak respon netizen. Tercatat
sampai sudah ada lebih dari 10 ribu emoji sedih, 12 ribu share dan 1.300
komentar di sana. Kala itu Naomi Nababan melahirkan bayi kembarnya dengan proses
operasi cesar.
Sahabat medianda terkini proses
melahirkan berjalan lancar, namun tidak berapa lama Naomi mulai merasakan rasa
sakit yang teramat sangat.
Meskipun sudah diberi banyak
obat penahan rasa sakit, tapi tidak mempan. Lalu ketika keluarga Naomi Nababan
mendesak kepada petugas medis untuk mengecek apa yang sebenarnya terjadi muncul
fakta mengejutkan. Suster mengatakan bahwa ada kain kassa di dalam rahim yang
ketinggalan.
Lihat postingannya berikut ini:
Naomi sangat kaget dan tak
percaya dengan apa yang dikatakan oleh suster. Sampai ketika dokter pada
akhirnya mengambil kain kassa itu dari dalam rahimnya.
Ternyata ada seorang netizen
yang menjawab keluh kesah dan kasus kassa yang ketinggalan di dalam rahim ini.
Dia adalah Noorma Rina Hanifah yang mengunggah postingan pada 8 Oktober 2017.
Menurut pendapat Noorma Rina
Hanifah, kemungkinan besar kassa itu memang sengaja ditinggalkan dokter. Nah,
benda itu lebih tepatnya disebut roll tampon, bukan kassa. Pada kasus bayi
cesar dan kembar, prosedur seperti ini memang kerap dilakukan.
Sebagaimana dijelaskan oleh
Noorma Rina Hanifah berikut ini:
“Belum habis masalah irisan
uterus, ramai lagi linimasa sama berita kassa ketinggalan setelah operasi
cesar. Sayang sekali penulisnya tidak konfirmasi langsung ke dokternya, tapi memilih
meluapkan kekesalannya ke media sosial, dengan segala akibatnya.
Kalau dibahas satu-satu :
1. SOP tindakan pembedahan
sekarang ini sangat ketat untuk menjamin keselamatan pasien. Sebelum pasien
masuk kamar operasi, ada serah terima antara petugas ruangan dan kru kamar
operasi. Identitas, diagnosis dan persetujuan pasien terhadap rencana tindakan
dipastikan disini. Sebelum dilakukan irisan pertama, ada time out, operator
menyebutkan identitas pasien, diagnosis, rencana tindakan sementara petugas lain
mencocokkan dengan rekam medis, instrumen menyebutkan jumlah kassa yang
dipersiapkan dan kelengkapan alat. Setelah OK baru tim berdoa bersama, setelah
itu baru iris
2. Setelah prosedur selesai,
saat rongga perut akan ditutup, ada check out. Operator akan menanyakan ke
instrumen apakah alat dan kassa lengkap. Kalau ada selisih hitungan dengan
jumlah awal, jangan harap rongga perut ditutup, kecuali pasien tidak stabil.
Kalau dicari ga ketemu, maka dilakukan pemeriksaan x ray. Model kassa operasi
sekarang ini ada petanda x ray nya, seperti gambar 1. Jadi akan kelihatan kalau
di x ray.
3. Kassa di kasus ini katanya
bermeter-meter panjangnya. Kira2 seperti gambar 2, yang bentuknya roll itu,
namanya roll tampon, bukan kassa. Agak mustahil bisa ketinggalan, wong segedhe
gaban. Dan kalau dilihat kasusnya yang cesar dengan hamil kembar, besar
kemungkinan memang sengaja ditinggal.
4. Ngapain ninggal2 begituan ?
Namanya packing, lihat di gambar
5. Biasa dilakukan kalau
kontraksi uterus ga bagus pas operasi cesar (kontraksi ga bagus ini biasa
ditemui pada kasus hamil kembar). Tamponnya dimasukkan lewat irisan uterus,
ujungnya dikeluarkan lewat vagina, ditarik dikit oleh asisten (ga usah nggumun,
rongga uterus kan memang nyambung sama vagina, kalau ga nyambung gimana caranya
bayi bisa lahir?). Kalau udah OK, baru irisan uterus dijahit.
Ada juga yang pakai metode
Bakri seperti gambar 4 atau jahitan kompresi seperti gambar 5, sah2 saja.
Prinsip kerjanya seperti bebat tekan pada luka irisan kulit. Tampon akan
menekan dinding uterus dari dalam sementara dari luar dibantu obat penimbul
kontraksi uterus, sehingga pembuluh darah uterus akan terjepit dan perdarahan
berhenti.
Nanti setelah diperkirakan
perdarahan sudah teratasi, tamponnya akan ditarik lewat vagina. Makanya, kalau
ada apa2 ngobrol dulu sama dokternya, sampai lega. Kalau curcol di media sosial
sih lebih ke echo chamber ya, tidak menyelesaikan masalah.
Untuk tatalaksana nyerinya saya
tidak bahas, bukan keahlian saya dan nyeri itu subjektif sekali, tergantung
ambang batas nyeri dan kondisi psikologi.”
Lihat postingan lengkapnya dari
Noorma Rina Hanifah berikut ini:
Sumber : style.tribunnews.com