MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini menemukan makanan halal dizaman seperti sekarang ini memang terkadang
membuat bimbang, terlebih karena bahan-bahan dalam masakan yang beraneka ragam.
Namun siapa sangka berangkat dari alumni pondok pesantren, pemuda ini berhasil
membuat penemuan yang luar biasa, yakni sebuah alat untuk menentukan
halal/haramnya makanan, bagaimana caranya? simak ulasan ini..
Sejahtera (21), alumni Pondok
Pesantren Manahilil Ulum DDI Kaballangan Pinrang berhasil menciptakan alat
pendeteksi halal-haram untuk makanan dan minuman.
Warga Jl Tamansari, Kelurahan
Tatae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang yang juga mahasiswa Institut
Pertanian Bogor (IPB) itu membuat alat canggih itu bersama tiga rekannya.
"Pembuatan alat itu
dilakukan bersama tiga rekan saya Ahmad Khairul Reza, Anisah Rahajeng, dan
Intan Nurhasanah," kata Sejahtera dikutip dari Tribun.
Sahabat medianda terkini pemuda
kelahiran Ujung Pandang, 2 Desember 1995 itu mengatakan, alat itu bernama
Ad-Toam yang berfungsi sebagai pendeteksi kehalalan makanan dan minuman,
berbasis teknologi sensor etanol.
"Ad itu singkatan dari
alat deteksi, sementara Toam itu merupakan kata dari bahasa Arab yang berarti
makanan. Itulah sebabnya alat ini kami beri nama Ad-Toam," ujar Sejahtera.
"Penamaan alat dari bahasa
Arab itu juga efek karena pernah nyantri di pesantren," kata dia.
Sejahtera menjelaskan, alat itu
menggunakan dua elektroda, yaitu nikel dan platina.
"Nikel sebagai elektroda
aktif yang memicu terjadinya reaksi dan platina berfungsi menangkap elektron
yang nantinya menjadi sinyal inputan untuk alat ini," jelas Sejahtera.
Alat buatannya itu mampu
mendeteksi kadar alkohol yang terkandung dalam makanan dan minuman.
Sesuai dengan Fatwa MUI,
makanan atau minuman yang kadar alkoholnya mencapai 1 persen, itu dipastikan
keharamannya.
"Dan alat ini mampu
mendeteksi kadar alkohol dalam makanan dan minuman," ujar Sejahtera.
Semoga bermanfaat.