MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini penyakit yang satu ini juga merupakan penyakit yang mematikan yakni
penyakit kelenjar getah bening. Nah sahabat medianda terkini berikut pengertian
pembengkakan kelenjar getah bening.
Sebelum memasuki pengertian
pembengkakan kelenjar getah bening, ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui
pengertian kelenjar getah bening itu sendiri. Kelenjar getah bening adalah
gumpalan jaringan, kira-kira seukuran kacang dan merupakan ‘rumah’ bagi banyak
sel darah putih. Kelenjar ini terdapat di seluruh tubuh dan merupakan bagian
penting dari sistem kekebalan tubuh manusia.
Kelenjar getah bening
membengkak ketika tubuh merespons terhadap infeksi atau peradangan. Kelenjar
getah bening juga bisa membengkak dalam penyakit autoimun seperti rematoid
artritis dan juga kanker. Pembengkakan akan mereda seiring kondisi Anda pulih
dari penyakit.
Biasanya area yang kerap
mengalami kondisi ini adalah ketiak, daerah di bawah dagu, pangkal paha, dan
leher.
Pembengkakan kelenjar getah
bening yang disebabkan oleh infeksi ringan, biasanya akan pulih dengan
sendirinya. Tapi jika Anda mengalami kondisi-kondisi seperti di bawah ini, Anda
disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter, diantaranya:
1. Kelenjar terasa keras saat ditekan.
2. Kelenjar membengkak tanpa sebab yang
jelas, terutama ketika kondisi Anda sedang bugar.
3. Kelenjar telah membengkak lebih dari dua
minggu.
4. Anda mengalami demam yang tidak kunjung
mereda.
5. Anda mengalami penurunan berat badan
tanpa sebab yang jelas.
6. Anda mengalami sakit tenggorokan yang
menyebabkan sulit menelan atau bernapas.
Penyebab Pembengkakan Kelenjar
Getah Bening
Sahabat medianda terkini banyak
kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening, salah
satunya adalah infeksi lokal atau infeksi di sekitar kelenjar yang bengkak.
Infeksi sejenis ini biasanya bersifat tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
Kelenjar yang membengkak di area tersebut akan terasa lunak dan bisa terasa
sakit. Contoh umum infeksi meliputi infeksi telinga, abses gigi, pilek, radang
pita suara, radang amandel, dan infeksi kulit selulitis.
Selain infeksi lokal,
pembengkakan kelenjar getah bening juga bisa disebabkan oleh infeksi virus,
misalnya campak Jerman dan demam kelenjar. Rubella adalah virus yang
menyebabkan campak Jerman. Rubella biasanya menyebabkan pembengkakan kelenjar
getah bening di bagian leher, kepala, dan belakang telinga. Sedangkan untuk
kondisi demam kelenjar, biasanya pembengkakan terjadi pada daerah leher.
Ada beberapa penyebab
pembengkakan kelenjar getah bening yang tergolong jarang, diantaranya:
1. Rematoid artritis, sama seperti penyakit
lupus, namun pada kondisi ini yang diserang oleh sistem kekebalan tubuh
hanyalah jaringan yang melapisi sendi. Akibatnya penderita menjadi sulit
bergerak dan mengalami gangguan pada tulang dan tulang rawan.
2. Campak, yaitu kondisi yang menyebabkan
kulit penderitanya bermunculan bintik-bintik khas berwarna merah atau cokelat.
3. Penyakit lupus, yaitu kondisi ketika
sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang sendi, organ, kulit, dan sel darah
sehingga penderitanya mengalami nyeri, rasa lelah, dan ruam pada kulit.
Penyebab pembengkakan kelenjar
getah bening yang tergolong mematikan
Ada kalanya ketika benjolan itu
bukanlah pembengkakan kelenjar getah bening yang biasa, tapi merupakan tanda
perkembangan atau penyebaran kanker dari jaringan organ ke kelenjar getah
bening.
Tanda-tanda kanker sebagai penyebab suatu pembengkakan
adalah:
1. Benjolan yang tidak menimbulkan rasa
sakit dan terasa keras saat disentuh.
2. Benjolan bertumbuh makin besar secara
perlahan-lahan.
Selain kanker, kondisi
berbahaya yang juga menyebabkan pembengkakan kelenjar adalah infeksi darah.
Penderita infeksi darah akan terlihat sangat sakit dan lemas. Mereka juga akan
mengalami demam yang memburuk disertai tubuh yang menggigil. Infeksi darah
disebabkan oleh bakteri dan penderita akan membutuhkan perawatan di rumah sakit
secepatnya.
Diagnosis Pembengkakan Kelenjar
Getah Bening
Sahabat medianda terkini sebelum
melakukan pengobatan, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk
mengetahui kondisi yang menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
Diagnosis tersebut akan berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan oleh pasien
atau berupa beberapa tes.
Riwayat kesehatan akan
ditanyakan dokter untuk mencari tahu penyebab pembengkakan kelenjar getah
bening. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan fisik di area
benjolan agar mendapatkan petunjuk mengenai penyebabnya. Dokter akan memeriksa
ukuran, tingkat kelunakan, kehangatan, serta tekstur dari benjolan tersebut.
Jika kanker dicurigai sebagai
penyebab benjolan, terlebih lagi jika pembengkakan telah berlangsung selama dua
minggu, pemeriksaan darah akan dilakukan. Tes ini dilakukan untuk membedakan
penyebab benjolan seperti infeksi dari kanker.
Jika masih belum jelas, dokter
akan menyarankan pemeriksaan gambar dengan X-ray atau pun CT scan. Melalui
pemeriksaan ini, sumber infeksi penyebab pembengkakan dapat diketahui, bahkan
tumor pun dapat terdeteksi.
Jika penyebab terjadinya
pembengkakan masih belum diketahui, metode biopsi akan dilakukan. Dalam
prosedur ini, sedikit sampel dari benjolan itu akan diambil dan diperiksa
melalui mikroskop.
Pengobatan Pembengkakan Kelenjar
Getah Bening
Pembengkakan kelenjar getah
bening biasanya reda setelah kondisi yang menyebabkannya berhasil diatasi. Oleh
karena itu pengobatannya pun bergantung pada kondisi-kondisi tersebut.
Untuk infeksi yang disebabkan
oleh virus (seperti halnya dengan campak Jerman dan demam kelenjar), Anda hanya
perlu minum banyak cairan, beristirahat, dan meringankan gejalanya dengan
obat-obatan yang dapat dibeli langsung di apotik, seperti parasetamol dan
ibuprofen.
Jika pembengkakan kelenjar
getah bening disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik akan membantu. Untuk
kondisi yang tergolong serius, seperti infeksi darah, pasien akan perlu dirawat
di rumah sakit.
Jika pembengkakan kelenjar
getah bening disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh (misalnya rematoid
artritis dan lupus), maka pengobatan akan ditargetkan langsung pada kondisi
yang mendasarinya tersebut.
Untuk kanker, pengobatan akan
tergantung pada jenis kanker tersebut. Selain dengan obat-obatan yang
dikonsumsi, umumnya penanganan kanker melibatkan prosedur kemoterapi, radiasi,
atau operasi.
Jika Anda berusia setengah baya
atau lebih tua, segera periksakan diri ke dokter spesialis THT (telinga, hidung,
dan tenggorokan) jika mengalami pembengkakan secara terus-menerus pada area
leher. Karena jenis kanker lainnya, seperti kanker tenggorokan, bisa menjadi
penyebab pembengkakan tersebut. Semoga bermanfaat.