MediandaTerkini – Sebuah kisah seseorang masuk islam
gara-gara dikejar seekor anjing, Di suatu shubuh, tepat di sebuah pasantren
yang selalu membahasa satu kitab untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah
usai sholat shubuh berjama’ah.
Ada seorang pemuda tergesa-gesa mendekati tempat pengajian
tersebut. Salah seorang dari mereka dengan penuh lembut dan senyum menyapa
pemuda itu.
“Kenapa Anda terlihat sangat ketakutan, apa yang terjadi?”
Pemuda itu masih berusaha mengatur nafasnya, setelah agak
tenang, pemuda itu mulai berbicara.
“Tadi, sewaktu saya keluar rumah, di jalan ada anjing
menggonggong, saya ketakutan, saya lari, dan anjing itu mengejar saya.
Kemanapun saya lari saya dikejarnya. Di ujung jalan saya melihat ada rumah yang
terbuka pintunya, di belakang saya anjing terus mengejar, dan akhirnya saya
masuk ke sini. Tapi yang membuat saya heran, kenapa anjingnya tidak masuk
mengikuti saya, sedangkan tadi kemana arah saya lari dia terus mengejar saya.
Ini rumah siapa dan tempat apa?” tanya pemuda itu.
“Ini rumah Allah, tempat kaum Muslimin beribadah,” salah
seorang dari mereka menjawab.
“Maksud Anda?” tanyanya heran.
“Rumah Allah tidak dimasuki anjing, dia makhluk yang najis,
sedangkan rumah ini suci, dinaungi oleh malaikat, dan siapa yang masuk ke rumah
ini ia akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian,” jelas salah satu pemuda di
pengajian tersebut.
Pemuda itu tercengang-cengang masih diliputi rasa penasaran
yang tinggi. Kemudian mereka menjelaskan tentang islam padanya. Hati pemuda itu
tersentuh.
Tentang keagungan rumah Allah, tentang islam, tentang
indahnya persaudaraan dalam islam, tentang hakikat hidup dan dunia, tentang
kematian dan tentang akhirat.
Mereka melihat air matanya menetes, ia terharu, hatinya
seolah merasakan tetesan embun hidayah yang menyejukkan, kemudian mereka
mengajaknya memeluk Islam dan pada saat itu juga pemuda tersebut mengucapkan
dua kalimat syahadat.
Salah seorang dari mereka bertanya kepada temannya yang
meneteskan air mata tersebut.
“Kenapa menangis akhi?” tanyanya.
“Saya begitu terharu akhi, Allah telah menggerakkan satu
dari makhluknya dan menjadikan sebab masuk Islamnya saudara kita ini.
Subhanallah.”
Dan pemuda mualaf itu kini telah menjadi seorang muslim yang
gigih dan ikut menyebarkan menyebarkan risalah bersama para santri di
daerahnya. Allah akan memberikan hidayah secepat kilat bila itu adalah
takdir-Nya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah diatas
Sumber: inspiradata.com