MediandaTerkini – Untuk Bunda dan papa Jaga dan perhatikan
anakmu saat bermain, Hati-hati jika anak bermain mandi bola, jangan seperti
kejadian dibawah ini
Kejadian mandi bola kemasukan hewan seperti ular lalu
menggigit anak yang sedang asik bermain ini membuat was-was, ya lebih
berhati-hati saja, kroscek dulu sebelum bermain.
Tidak semuanya mandi bola berbahaya, ada juga yang sangat
safety, memberikan pengaman pada anak. selalu waspada juga bagi pemilik
permainan agar selalu mengecek apakah aman atau tidak, terkadang ada orang yang
menyabotase entah karena persaingan atau apa hingga mereka memasukkan
benda-benda kedalam mandi bola, selalu waspada.
Sebenarnya untuk memberikan hiburan kepada anak-anak itu
boleh-boleh saja, bahkan itu sangat baik, akan tetapi yang perlu diperhatikan,
tentunya Anda sebagai orang tua atau kakak yang sedang mengasuh sang adik yang
masih kecil, maka sangatlah perlu untuk memperhatikan keamanan dan kebersihan
dari sarana hiburan untuk Anak-anak.
Seperti adalah satunya sarana permainan anak-anak yang perlu
mendapat kritik, yaitu Mandi Bola. Permainan tersebut memang sangat
menyenangkan untuk Anak-anak, akan tetapi permainan tersebut bisa menjadi
tempat yang berbahaya untuk sang anak jika tempat mandi bola tersebut tidak
dibersihkan. Inilah yang menjadi masalah.
Saya akan menyebutkan beberapa kisah tentang permainan mandi
bola ini, seringkali ada banyak keluhan dan kisah permainan ini, yang
diceritakan oleh para orang tua yang anaknya menjadi korban, dan orang-orang
yang melihat anak tetangga yang menjadi korban.
Seperti seseorang yang share tentang sebuah kejadian yang
menimpa anak tetangganya, di daerah Bandung. Dia menceritakan, ketika hari
libur itu biasanya para orang tua akan mengajak anak-anaknya liburan atau
bermain. Nah, tetangganya itu memiliki seorang anak perempuan yang umurnya
sekitar 3 atau 4 tahun.
Sang orang tua mengajak anaknya untuk mandi bola di salah
satu mall, kota Bandung. Ada saat bermain bola, anaknya masih sehat, demikian
juga keesokan harinya dia juga masih sehat, Dia masih bisa sekolah Pre-School
(semacam TK kecil, atau dibawahnya lagi). Saat pulang sekolah juga dia Masih
sehat.
Hingga masuk kedua dan ketiga dari waktu bermain permainan
mandi bola itu, dia masih baik-baik saja, mungkin ada sedikit gejala kecil
(yang tidak terlalu dirasakan), akan tetapi namanya anak-anak yang umurnya
masih 3 atau 4 tahun, belum bisa menyampaikannya kepada orang tuanya.
Nah pada hari keempat ini, dari waktu bermain mandi bola.
Tiba-tiba tanpa suatu gejala, anak tersebut tidak bisa berjalan. Pas ditanya, Anak
itu juga tidak mengeluh ada bagian tubuhnya yang sakit. Anak itu hanya dengan
polosnya berkata ke ibunya “mama.. kok Riska ngga bisa jalan ya ma”.
Dan akhirnya, Ibunya pun membawanya ke sebuah Rumah sakit di
Bandung. Setelah diperiksa oleh dokter, maka dokter mengambil kesimpulan bahwa
Risma (sang anak) terkena kuman. Kemudian pada besok harinya, Riska dirujuk ke
RS.Hasan Sadikin karena disana terdapat DSA (dokter spesialis anak), yang
tentunya sudah sering untuk menangani kasus seperti ini.
Setelah diteliti lebih dalam, maka DSA di Hasan Sadikin
menemukan bahwa Riska terkena virus, yang virus tersebut menyebar melalui
sumsum tulang belakang, hingga akhirnya virus tersebut pada akhirnya akan
merambat ke otak.
Menurut sang dokter khusus spesialis anak tersebut , virus
yang menyerang sang anak ini masih sangat jarang ditemukan di Indonesia,
sehingga belum diwajibkan sama IDAI. Dan dokter juga menambahkan bahwa
penyebaran virus ini sangat rentan untuk menyerang balita dan orang tua di atas
umur 60 tahun.
Kemudian sang Anak dirawat dengan disuntik pada setiap
harinya, biaya menyuntiknya tersebut sangat tinggi . Sang Dokter tidak bisa
menjamin apa-apa, karena memang kondisi sang anak sudah cukup parah, sang
Dokter hanya berusaha untuk mencegah penyebaran virusnya tersebut.
Sang Ibu bertanya tentang asal virus, karena beberapa hari
yang lalu sang anak memang bermain mandi bola, maka sang dokter menaggapi bahwa
penyebabnya belum tentu karena permainan mandi bola.
Akan tetapi ketika Ibu sang anak bercerita dengan kakak
iparnya, maka ternyata ada kejadian serupa dimana anak teman kantornya terkena
virus yang sama, dan kejadiannya juga setelah bermain mandi bola juga.
Menurut DSA dari teman kakaknya, bahwa tempat mandi bola itu
memang menjadi tempat penularan virus apapun dengan sangat cepat, hal ini
karena tempat mandi bola merupakan tempat umum.
Ditambah lagi, pihak dari taman bermain itu jarang mencuci
bolanya, dan dalam keadaan ruangan yang tertutup dan juga lembab (tidak terkena
sinar matahari), maka tempat mandi bola memang menjadi tempat bersemayam-nya
virus, terutama jika tempat tersebut jarang dibersihkan.
Dengan cerita ini tentunya orang tua perlu waspada ketika
mengajak anaknya bermain mandi bola, pastikan bahwa tempat bermain mandi bola
tersebut memang rutin dibersihkan.
Seperti halnya cerita diatas, ada beberapa juga yang
mengalami hal yang hampir sama
Kisah
kedua
Untuk kisah kedua, maka terjadi di Negara Amerika Serikat
pada Tahun 1998, sudah lama sekali memang. Untuk kasus kedua ini, memang berbau
sarbotase. Orang yang bercerita ini tinggal di Plano, daerah Texas. Pernah
suatu kejadian atau bahkan beberapa kali, bahwa Anak-anak yang bermain mandi
bola baik itu yang di restoran atau di mall, digigit oleh ular (jenis Rattler
Snake).
Kejadian tersebut di dalam tempat bermain mandi bola, disana
Rattler Snake bertelur dan bahkan telah beranak pinak pada bola-bola bagian
bawah. Selain ular, ada juga kejadian anak yang digigit serangga dan yang
lainnya.
Kisah
ketiga
Ini adalah kisah yang nyata, dimana seseorang mendapat dari
milis HIMASAD (HIMA Sastra Jerman UNPAD), yang berdasarkan pengalaman salah
satu temannya, kehilangan putranya yang berumur 3 tahun.
Kejadian tersebut ketika ada sebuah pesta ulang tahun
seorang anak di salah satu restoran cepat saji, setelah selesai makan, sang
anak bermain di kolam bola. Dan tidak lama kemudian, terdengar suara si anak
yang berteriak kesakitan. Dia mengatakan bahwa pantatnya terasa sangat sakit,
seperti tertusuk sesuatu benda.
Dan setelah di lihat oleh ibunya, ternyata terdapat sebuah
bilur merah kecil. Beberapa hari kemudian sang ibu mulai merasakan ada yang
tidak beres pada memar di pantat anaknya tersebut yang semakin membengkak. Dan
yang lebih parahnya, sang anak terlihat mulai menggigil, gemetar,
muntah-muntah, dan matanya juga berputar ke belakang.
Karena itu, segera sang anak harus dibawa ke rumah sakit,
dan sang anak harus di rawat di ICU, akan tetapi anak yang malang tersebut
harus meninggal pada malam itu juga. Dan hal yang sangat mengagetkan adalah
ketika dokter menyatakan bahwa kematian sang anak itu karena overdosis heroin.
Tentunya sang ibu akan merasa tidak percaya. Tetapi setelah
polisi memeriksa kolam mandi bola di restoran fast food tersebut, maka
ditemukan beberapa jarum suntik. Sebagiannya sudah digunakan, dan bahkan ada
beberapa yang masih dalam keadaan dosis penuh.
Kemudian pada tumpukan bola-bola juga ditemukan banyak bekas
makanan, pisau-pisau kecil, dan beberapa lainnya yang menjijikan, saya tidak
perlu menyebutkannya. Dan setelah dintrogasi pada manager restoran tersebut,
maka dia pun mengakui bahwa tempat bermain tersebut hanya dibersihkan beberapa
kali dalam setahun.
Kisah
Keempat
Kisah keempat atau yang terakhir ini juga hampir sama dengan
kisah diatas yang urutan kedua. Diceritakan bahwa seorang anak kecil sedang
bermain permainan mandi bola di Burger King, dan sang anak mulai mengeluh
lengannya yang terluka.
Ternyata benar, telah ditemukan di tangannya yang menderita
gigitan ular di sekitar lengan dan pantatnya. Dan akhirnya yang menyedihkan,
sang anak akhirnya meninggal dunia. Dan ketika kolam bola dibersihkan, maka
ditemukan sarang ular berbisa di dasar kolam bola tersebut. Dan sang Anak kecil
telah menderita sejumlah gigitan dari ular-ular berbisa tersebut. Kemungkinan
besar kasus ini, merupakan sebuah sabotase.
Untuk orangtua diharapkan lebih berhati-hati saja, dan
berdoa meminta lindungan dari Tuhan agar dihindarkan dari hal yang tidak
diinginkan. Semoga info ini bermanfaat
Sumber : islampopular.com