MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini mungkin sebagian orang diantara kalian ada yang mempunyai hobi
berwisata kuliner atau bahkan mungkin tidak hanya mempunyai hobi kuliner namun
suka membeli makanan diluar rumah hanya sekedar untuk makan sehari-hari seperti
yang dialami anak kos, orang yang sibuk kerja seharian, anak kuliah,dll.
Buat kamu yang masih suka makan
di luar atau punya hobi wisata kuliner, kamu harus lebih teliti serta waspada
saat hendak memilih tempat makan. Sebab, selain dari komposisi resep masakannya
yang bisa jadi mengandung hal-hal berbahaya, tempat makan bisa juga mempunyai
jin-jin penglaris.
Jangan salah, yang memanfaatkan
jasa jin penglaris ini bukanya hanya warung-warung makan di pinggir jalan,
namun juga mall dan restoran mewah. Ada dua jenis jin penglaris yang biasa
dipakai, yakni jin peludah dan jin penjilat.
Jin peludah ialah jin yang akan
meludahi makanan sebelum diberikan ke konsumen. Ini dilakukan agar makanan
terasa lebih nikmat sehingga konsumen pun ketagihan untuk datang ke sana.
Demikian pula pekerjaan jin penjilat piring, ia akan menjilati piring sebelum
diisi dengan makanan yang akan disajikan kepada konsumen.
Efek lain dari kelakuan jin
tersebut ialah masuknya energi negatif alias “jin kecil” ke dalam tubuh orang
yang memakan makanan itu. Apabila yang memakannya adalah merupakan seorang yang
mempunyai kondisi agama yang cukup baik, biasanya efeknya tidak sampai masuk,
akan tetapi membuat ia merasa mual-mual bila sudah pulang ke rumah.
Adapun ciri-ciri tempat/rumah
makan, toko kue atau tempat kuliner lainnya yang menggunakan Media Sihir dalam
usahanya yakni diantaranya:
1. Jika warung besar semacam
restauran, pasti ada toilet atau ruang dekat dapur yang tidak boleh dimasuki
siapapun. Biasanya di dalamnya ada orang tua renta yang sakit kakinya dicelup
ke air untuk kuah masakan.
2. Jika warung pinggir jalan,
perhatikan panci atau periuknya. Biasanya jika memakai penglaris hanya si
tukang dagang yang boleh buka, jadi pembeli tidak boleh sembarang ambil kuah
atau lihat-lihat isinya.
3. Biasanya terdapat buntelan
kain putih di tempat nasi, gagang centong sayur, atau di peralatan masak
lainnya.
4. Warung pinggir jalan yang
menggunakan penglaris, tempat cuci piringnya terpisah jauh dan tidak terlihat
kegiatan cuci piringnya.
5. Jika dibawa pulang, rasanya
berubah drastis berbeda dengan rasa bila dimakan di tempat makan atau makanannya
cepat menjadi basi sehingga tidak sempat termakan.
6. Jika dinetralkan dengan doa
rasanya jadi standar.
Sahabat medianda terkini demikian
penjelasan singkat tentang jin penglaris di tempat makan. Itu hanya salah satu
trik nakal dari pengusaha tempat makan agar usahanya rame atau laris. Kita
tidak menghakimi semua warung-warung makan, sebab tidak semuanya memakai trik
jahat seperti ini. Sebarkan info penting ini, semoga bermanfaat dan menjadi
amal shalih!
Sumber:satujam.com