MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Tidak sedikit orang yang mengeluh karena tidak bisa lupakan seseorang.
Ada juga yang sampai stres atau mungkin bunuh diri. Banyak cara yang dilakukan
untuk bisa melupakan seseorang (move on) contohnya saja dengan refreshing atau
mencari hiburan.
Namun sahabat medianda terkini
ada cara lain untuk melupakan seseorang, yaitu dengan cara yang satu ini. Pasti
banyak orang yang masih bertanya-tanya cara apakah itu? Doa, karena dengan doa
membuat kita menjadi tenang dan bisa mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Mengutip dari islamidia, untuk
lebih lanjut, simak dulu inilah 3 doa yang bisa melupakan seseorang,
Doa
Agar Mampu Melupakan dan Menempatkan Kebencian
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah
kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS. Al-A’raf: 55)
Sahabat medianda terkini doa
adalah hal yang Allah perintahkan kepada manusia. Untuk itu, sebagai manusia,
kita bisa berdoa apa saja kepada Allah tentunya berdoa untuk kebaikan dan bukan
untuk sesuatu yang mendatangkan mudharat.
Terkabul atau tidaknya tentu
itu adalah hak prerogatif Allah yang memutuskan karena Allah Maha Tau dan
Berkuasa atas segala isi dunia ini.
Berikut adalah contoh doa
dengan kata-kata sendiri yang bisa kita ucapkan. Tentunya melupakan seseorang
dengan tujuan kita bisa lebih baik, hidup lebih bersemangat dan tidak
bergantung kepada orang lain adan larut dalam kesedihan.
"Ya Allah berikanlah aku
kekuatan hati untuk senantiasa bersabar di Jalan kebanaran dan jalan yang
Engkau Ridhoi. Jangan biarkan ingatanku bergantung kepada masa lalu dan
seseorang yang membuat aku jauh dari-Mu, lali dari Ibadah kepada-Mu, dan
melupakan perintah-Mu. Biarkan hati dan pikiran ini hanya tunduk kepada
ajaran-Mu serta berpasrah pada Titah-Mu"
"Ya Allah Yang Maha
Pengasih dan Penyayang jangan jadikan kami larut dalam kesedihan. Biarkan hati
dan pikiran ini selalu tertaut kepada kebaikan dan kebenaran. Jangan jadikan
orang-orang di masa lalu kami menjadi penghalang kami untuk beribadah dan
selalu mengingat-Mu. Biarkan kami senantiasa mengingatmu, bukan mengingat
hal-hal yang buruk dan membuat terpuruk,"
"Ya Allah Yang Maha
Pengasih, sesungguhnya Engkaulah yang mengatur hati-hati kami. Jagalah hati
kami dari kedengkian, ingatan yang buruk, kebencian, yang mampu menyengsarakan
hidup. Jangan biarkan kami mengingat hal-hal yang menjadikan kami lalai dari
ibadah dan tat pada-Mu"
Doa-doa yang kita panjatkan
kepada Allah SWT bisa kita ucapkan sendiri, dalam shalat dan sujud kita. Berdoa
lah kepada Allah dengan kata-kata yang baik, tunduk, dan memohon dengan
memasrahkan diri bukan memaksa apalagi meminta seakan-akan kita lebih
mengetahui daripada Allah SWT.
Tentu saja Allah pun menyuuruh
kita untuk berikhtiar selain dari berdoa. Sejatinya doa yang paling tulus dan
ikhlas adalah saat kita juga berusaha atau berikhtiar untuk menggapainya.
Cara
yang Seimbang Untuk Melupakan
Untuk bisa menempatkan secara
seimbang terhadap orang-orang yang memilki pengalaman kurang baik, tidak
menyenangkan, atau juga malah membaut kita terpuruk ketika mengingatnya terus,
maka islam memberikan perintah agar menyikapinya secara rasional dan tidak
emosional.
Hal ini sebagaimana disampaikan
dalam Al-Quran,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَن تَعْدِلُوا ۚ وَإِن تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
“Wahai
orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan
kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa
yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nisa : 135)
Jika manusia menyikapinya
secara emosional, tentu saja hal ini akan membuat kita tidak bisa adil,
mengingat ngingat hal hal yang buruk terus dan tentunya hal seperti itu tidak
baik untuk kesehatan jiwa kita. Untuk itu berikut adalah cara agar bisa
melupakan (dengan menempatkan secara bijak) seseorang.
1.
Tidak Membenci atau Mencintai Berlebihan
Sahabat medianda terkini terkadang
kita sering kali mencintai dan juga membenci berlebihan seseorang. Perasaan
berlebihan tentu saja tidak baik, karena tidak sesuai dengan fitrah manusia.
Untuk itu tempatkanlah manusia
selayaknya seorang manusia, yang bisa salah dan benar. Jika telah
menempatkannya secara bijak, maka tidak akan ada kekecewaan yang berlebihan dan
juga perasaan mencintai yang berlebihan sehingga sulit untuk melupakannya.
Orang yang sulit melupakan
sesuatu bisa jadi dalam hidupnya penuh dendam atau juga penuh kenangan yang
ditempatkan terus menerus, dan bisa jadi tidak tepat atau tidak sesuai
konteksnya.
Untuk itu, wajarlah dalam
mencintai dan membenci. Membenci pasti akan ada dalam hidup kita, tetapi
tempatkanlah sejatinya seorang manusia bahwa mereka bisa salah dan khilaf.
Jangan biarkan emosi kita
menjadikannya bersalah secara berlebihan hingga tidak bisa dilupakan.
2.
Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Memaafkan kesalahan orang lain
menjadi salah satu cara untuk kita bisa melupakan atau menempatkan orang secara
bijak.
Memaafkan kesalahan orang lain
selain membuat kita lega, tentunya membuat kita tidak banyak memiliki musuh.
Tentu saja kesalahan yang bisa ditoleransi bukan kesalahan besar yang
memberikan dampak besar.
Hal ini sebagaimana yang
disampaikan dalam Al-Quran bahwa memaafkan bagian dari kehidupan manusia.
Allah pun memaafkan kesalahan
manusia diatas kesempurnann-Nya, apalagi kita yang merupakan manusia biasa
banyak kesalahan. Tentu memaafkan orang lain sudah pasti harus mejadi bagian
dari kehidupan kita.
“Dan
janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu
bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya),
orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS An
Nur : 22)
Disampaikan juga di ayat yang
lain, yaitu “Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-
perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” (QS Asyura : 37)
3.
Tidak Mudah Berlarut dalam Emosi
Tidak mudah larut dalam emosi,
membantu kita agar tidak mudah juga membenci atau sulit melupakan sesuatu.
Emosi yang pekat dan terlalu
mendalam biasanya memudahkan kita untuk selalu mengingat, muncul trauma, dan
juga muncul rasa yang sulit untuk dinetralkan padahal jika tidak dalam kondisi
emosi tentu akan mempermudah kita menempatkan sesuatu lebih bijak.
Biasanya, emosi yang berlarut
dan berlebihan dilakukan karena kurang bisa mengontrol diri, tidak sabar, dan
mudah terpancing. Saat itu juga akal kita atau rasional tidak digunakan secara
baik.
Akhirnya berdampak kepada cara
kita menyelesaikan masalah atau merespon masalah. Untuk itu, responlah masalah
dengan cara yang tenang. Bersikap tenang dapat memudahkan kiita menyelesaikan
segalanya, berpikir jernih dan tidak mudah tersulut emosi.
Selamat mencoba dan semoga
bermanfaat.