MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Anda punya badan sehat dan bugar, itu bukan berarti jiwa anda sedang
baik, jika anda merasakan hal ini anda harus berhati-hati karena bisa jadi ruh
di dalam raga anda sedang bermasalah...
Siapakah orang-orang yang
selamat? Kita membahas tentang jalan ke surga. Dan Rasulullah SAW bersabda,
“Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa).” Kau merasa tidak
mau terus melakukannya, misalnya sholat 5 waktu sehari, bangun untuk sholat
Subuh, dan berkata, “Ya ampun, mengangkat selimut itu (sangat berat).”
Aku kenal seorang Muslim,
seseorang yang punya otot besar, dia pergi ke gym setiap hari, tapi ketika
waktunya Subuh, dia tidak kuat mengangkat selimutnya. Katanya, “Ini terlalu
berat.” Kau tahu kenapa? Karena meskipun tubuh perlu latihan, ada hal lain yang
juga butuh dilatih. Apakah itu? Yaitu Ruh. Kita melupakan tentang ruh.
Orang-orang tidak percaya pada ruh lagi. Ruh juga butuh nutrisi dan itulah
kenapa orang-orang menderita. Kau juga perlu merawat ruhmu.
Ibn Qayyim rahimahullah
berkata, “Wallahi, demi Allah, ruh butuh kebutuhan yang sama seperti tubuh,
tapi dalam cara yang berbeda.” Sebagaimana tubuh perlu makanan dan nutrisi, ruh
juga memerlukannya. Dan nutrisi dari ruh adalah dengan ibadah. Ruh bagaikan
kaca. Ketika kau melihat kaca dan kau ingin melihat dirimu, terkadang kacanya
bisa kotor dan kau membersihkannya. Dan ruh juga bisa jadi kotor, dan cara kau
membersihkannya adalah dengan dzikir. Dizikir kepada Allah SWT, kau membersihkannya
di sepanjang waktu. Ruh dapat mati sebagaimana tubuh bisa mati. Jadi jangan
bunuh dia. Ruh butuh nutrisinya.
Sahabat medianda terkini Rasulullah
SAW bersabda, “Surga itu diliputi perkara-perkara yang dibenci (oleh jiwa).”
Jadi, jika kamu ingin masuk surga, maka lakukan hal-hal yang dikatakan n4f5umu,
“Aku tidak mau melakukannya.” Berpuasa, zakat, sedekah, sholat, bersama dengan
orang mukmin.
Aku melihat sebagian orang dimana
kau bisa melihat… Aku bisa menyadari ketika imanku melemah dan ruhku menjadi
sakit. Aku menyadarinya ketika aku melihat temanku yang mencintai Allah. Dan
aku tahu ketika dia melihatku dan dia akan berkata, “Saudaraku, ini waktunya
sholat sekarang.” Dan ketika imanku lemah, aku merasa seperti ingin menunda
sholatku. Dan aku seperti ingin lari darinya. Itu terjadi pada kita semua, kan?
Ketika imanmu lemah, kau
berkata, “Aku tidak ingin menemui orang ini sekarang karena aku ingin melakukan
hal duniawi sekarang. Dan aku tahu orang ini akan menyeretku dari hal-hal
duniawiku, seperti uang, dan mengajakku untuk sholat tepat waktu.” Itulah tanda
ketika ruh pada waktu itu agak sakit. Dan kau inginnya bersenang-senang dengan
orang lain. Kita melihat para pemuda melakukan ini, bahkan orang-orang tua
juga. Jadi inilah tandanya. Dan Jahannam terselubung dengan godaan-godaan
negatif. Apa yang disukai n4f5umu, seperti keegoisan, ketamakan, iri hati, n4f5u,
godaan, hal-hal yang seperti itu. Jadi jika kau ingin masuk neraka, cukup ikuti
n4f5umu. Kau ingin masuk jannah (surga) dan menghancurkan tembok itu, maka
ikuti hal yang dikatakan n4f5umu “Aku tidak mau melakukannya.”
Ketika kau menutrisi ruhmu,
Wallahi, demi Allah, itu menjadi hal paling manis ketika kau melakukannya dan
setiap kali n4f5umu berkata, “Aku tidak ingin melakukannya”, kau justru suka
rasa itu.
Sahabat medianda terkini pernahkah
kau dengar orang yang suka untuk mengekang hawa n4f5unya? Mereka melihat n4f5unya
dan n4f5unya berkata, “Jangan bangun untuk Subuh sekarang. Kau harus berwudhu
dan harus melakukan ini, itu.” Padahal hanya butuh waktu 5 menit untuk
melakukan itu semua, kan? Aku sudah menghitung waktunya. Aku ajarkan putraku,
“Wudhu itu bagus. Mari kita hitung waktunya.”
Wallahi, demi Allah, ini butuh
waktu dua setengah menit. “Mari ucapkan Laa ilaaha Ilallah seratus kali.” Dia
berkata, “Ah, seratus kali? Itu terlalu banyak.” Mari hitung waktunya. Aku
pernah mengajak murid-muridku di masjid sekolah, “Mari ucapkan Laa ilaaha
Ilallah seratus kali.” Mereka berkata, “Ahhh.” Aku katakan, “Mari kita hitung
waktunya.” Kau tahu berapa lama waktunya? Cobalah sendiri. Satu menit dan dua
puluh sekian detik. Seratus kali Laa ilaaha Ilallah dalam satu menit, dua puluh
detik. Maka bermain Ipad berapa lamanya? Kau mungkin berpikir, “Dasar
anak-anak”, kan? “Dasar anak-anak nakal itu.” Bagaimana dengan orang-orang tua?
Berapa lama kau tetap di Facebook? Berapa lama kau main HP sampai jam 2 pagi
dan kau mengeluh kau tidak bisa tidur. Ini karena otakmu sekarang berpikir kau
harus tetap terjaga. Di dunia seperti apa kita hidup? Laa haula walaa quwwata
illa billah. Kita tidak hidup lagi dan juga tidak mati.
Semoga bermanfaat.