MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini untuk para suami jangan lakukan ini kepada istrimu. Suami sering
lakukan terhadap istrinya, meskipun dianggapnya sepele, padahal ini dapat
menyakiti hati seorang istri.
Apakah itu?
Mengutip webmuslimah, seperti 8
hal ini yang dilakukan seorang suami menjadi dosa dan menyakiti hati seorang
istri.
1. Berburuk sangka kepada istri
Berburuk sangka (su’udhan) adalah
merupakan hal yang diharamkan Islam. Meskipun buruk sangka adalah amalan hati,
namun ia bisa mempengaruhi ucapan dan perbuatan sehingga istri resah karena ia
selalu dicurigai dan dianggap bersalah.
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ
“Waspadalah
dengan buruk sangka karena buruk sangka adalah sejelek-jeleknya perkataan
dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada suami yang berburuk sangka
kepada istrinya soal amanah keuangan. Ketika ada uang berkurang, suami langsung
berburuk sangka dan menuduh istrinya. Padahal uang tersebut telah habis
digunakannya sendiri. Atau ketika ada uang hilang, ia segera berburuk sangka
dan menuduh istrinya telah mengambil uang tersebut. Setelah dicari ternyata
ketemu di tempat lain, misalnya di celana sebelumnya.
Ada suami yang berburuk sangka
kepada istrinya soal cinta dan kesetiaan. Ia selalu curiga ketika ada telpon
untuk istrinya, ada SMS masuk, atau ada tanda WA masuk. Saat istrinya tidur, ia
membuka semua SMS, WA dan BBM yang masuk. Setiap ada telepon, ia menguping
suara siapa di sana; laki-laki atau perempuan.
2. Malas mencari nafkah
Antara kewajiban suami terhadap
istri adalah memberikan nafkah. Di antaranya adalah nafkah materi berupa tempat
tinggal, pakaian dan makanan.
وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Mereka
(istri-istri itu) berhak mendapatkan nafkah dan pakaian yang layak, yang
menjadi tanggung jawab kalian (para suami)” (HR. Muslim)
Dosa suami yang meresahkan
istri, di antaranya adalah, ketika suami malas mencari nafkah. Ketika
keluarganya kekurangan, dengan santainya ia menyuruh istrinya meminta kepada
orang tua. “Minta saja ke orang tuamu, orang tuamu kan kaya. Buat apa sih harta
sebanyak itu kalau tidak untuk anaknya. Toh bulan ini kita belum minta kan
Dosa suami semacam ini membuat
istrinya resah. Ia malu jika terus menerus minta kepada orang tua padahal jika
suaminya mau bersungguh-sungguh, ia bisa mencari nafkah tanpa harus
menggantungkan kepada orang tua atau mertua.
3. Pelit memberi nafkah
Ini sedikit berbeda
dibandingkan poin kedua. Sang suami sudah mencari nafkah, bahkan ia tergolong
sudah kaya. Namun, ia sangat pelit dalam memberikan nafkah kepada istrinya.
“Ini
uang 1 juta, harus cukup untuk satu bulan ya. Termasuk membayar SPP anak-anak.”
Mendengar itu sang istri hanya bisa diam. Lalu ia pergi ke kamar dan menangis.
Ia takut jika meminta akan dimarahi seperti biasanya, namun ketika ia menerima
ia tahu uang itu tidak akan cukup sebulan.
Pernah seorang wanita
mengadukan kepada Rasulullah betapa pelitnya suaminya. Ia pun lantas bertanya
apakah boleh mengambil harta suaminya demi memenuhi kebutuhan pokok karena
sebenarnya suaminya itu kaya dan banyak uangnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam pun lantas mengijinkannya mengambil sesuai kebutuha pokok.
4. Tidak memberikan nafkah
biologis kepada istri
Dosa lain yang tidak kalah
meresahkan bagi istri adalah ketika suaminya tidak memberikan nafkah biologis
kepadanya tanpa adanya udzur syar’i. Pada sejumlah kasus, dengan berbagai
alasan klise, seorang suami tidak memberikan nafkah biologis kepada istrinya.
Hal itu termasuk dosa karena suami istri wajib untuk memenuhi hak-hak
pasangannya.
Bentuk yang lebih sering
terjadi dan tidak disadari adalah suami hanya mementingkan hajatnya terpenuhi.
Mereka melakukan hu*bungan di malam hari, namun sang suami cepat keluar dan
meninggalkan istrinya begitu saja tanpa memberikan kepuasan kepadanya. Hal ini
termasuk dosa.
5. Mengkhianati cinta istri
Sahabat medianda terkini menikah
adalah sebuah komitmen suci untuk hidup bersama dan saling setia. Namun kita
lihat akhir-akhir ini, berita tentang kasus pengkhianatan cinta semakin banyak.
Mulai selingkuh, berzina, hingga yang terselubung dalam bentuk pacaran dengan
wanita yang tidak halal baginya.
Suami selingkuh, dalam kasus
ini, merupakan dosa yang paling meresahkan dibandingkan dengan suami berzina
dengan pelacur. Sebab selingkuh bukan hanya sekedar berzina tetapi juga ada
ikatan cinta dan hu*bungan emosional. Wajar jika istri sangat marah dan
tersakiti sebab ia dikhianati dan diduakan dengan wanita yang tidak halal.
Meskipun demikian, bukan
berarti zina di mata Allah dosanya ringan. Sangat berat. Sebab Allah Subhanhau
wa Ta’ala bukan hanya melarang zina tetapi juga melarang mendekati zina.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan
janganlah kalian mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra’: 32)
6.Meremehkan kedudukan wanita
Di antara suami ada yang sangat
merendahkan kedudukan istri. Ia menganggap istri sebagai pemimpin dan hiburan.
Tidak menghiraukan perkataannya, tidak meminta pendapatnya terkait urusan
pribadinya, dan tidak mengambil pendapatnya jika ia menyampaikan pendapat. Barangkali
ia berhujjah atas sikap buruknya itu bahwa kepemimpinan ada di tangan
laki-laki, dan bahwa akal dan agama perempuan itu kurang sempurna !
Di antara bentuk pel3c3han
terhadap istri adalah menghinanya di depan anak-anak, menyebutnya sebagai orang
bodoh, tidak cakap mengatur rumah, lemah akalnya, atau tidak mengetahui
model-model pendidikan.
7. Memukuli istri tanpa alasan
“Kaum
laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),
dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara
diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
8. Terburu-buru dalam urusan
talak
Ada suami yang lisannya tidak
terkendali. Ia sering mengucapkan sumpah untuk mencerai atau mengancam cerai.
Berapa banyak keluarga yang ikatannya putus karena sumpah suami yang tergesa-gesa,
sehingga istri pun tercerai. Tanpa disadari mereka masih hidup bersama dalam
keharaman. Entah karena tidak memahami fikih perceraian atau karena fatwa orang
bodoh yang tidak memahami fikih perceraian. Karena itu, meremehkan perkara
cerai merupakan kekeliruan yang berbahaya dan berdampak besar.
Istri akan terguncang dan takut
berbicara atau mengerjakan sesuatu yang akan mengakibatkan sang suami
mengancamnya. Sang istri juga takut bila ternyata dia sudah tercerai padahal
masih hidup bersama suaminya.
Sahabat medianda terkini demikian
8 dosa suami yang paling meresahkan istri. Semoga bermanfaat.