MediandaTerkini - Ketika membeli telur di pasar terkadang
kita temukan telur dalam keadaan yang tidak bersih. Pada cangkang telur
terlihat ada bekas kotoran yang melekat.
Sudah pasti hal itu bikin kita jijik. Umumnya beberapa ibu
di rumah membersihkan telur terlebih dulu, saat sebelum telur-telur itu
dimasukan ke dalam kulkas.
Bahkan juga ada yang menyikat atau mencuci telur dengan
sabun sampai bersih. Tetapi, ternyatata kebiasaan mencuci telur berdampak
mengerikan.
Dilansir Eberita.org, Akan tetapi, sebenarnya itu malah
membuat telur sangatlah mudah tercemari bakteri. Cucilah telur serta langsung
dimasak, bukan disimpan dalam kulkas.
Akan tetapi, sebenarnya itu malah membuat telur sangatlah
mudah tercemari bakteri. Cucilah telur serta langsung dimasak, bukan disimpan
dalam kulkas.
Telur Mentah Mengandung “Protective Bloom”
“Protective Bloom” yaitu perlindungan alami yang telur ayam
untuk melindungi telur dari bakteri Salmonella. Susunan ini dapat yang
melindungi anak ayam dalam telur dari terinfeksi bakteri Salmonella itu.
Bila kita mencuci telur (telah dicuci sabun, disikat juga),
pori-pori pada kulit telur menjadi terbuka, hingga rawan tercemar bakteri.
Kita mungkin tidak bisa melihat pori-pori itu, namun dengan
membersihkan kulit telur itu, akan mempermudah isi telur rentan terinfeksi
bakteri Salmonella.
Bahkan, di Inggris serta Uni Eropa, mereka melarang telur
yang sudah dicuci untuk dijual.
Namun karena banyak orang-orang yang skeptis dengan telur
yang ada kotoran ayam atau telur terlihat kotor, maka mereka membersihkan telur
itu serta menyemprotnya lagi dengan susunan lain untuk menghambat bakteri
masuk.
Karenanya ada telur yang terlihat sangatlah bersih serta
mengilap di supermarket.
Apakah
bakteri Salmonella ini?
Salmonella adalah sejenis bakteri jahat yang terkadang ada
di dalam makanan termasuk ayam, tomat, guacamole, kacang tanah, serta ada dalam
makanan hewan.
Habitat yang subur untuk bakteri itu yaitu di dalam usus
hewan serta manusia yang bisa mengakibatkan keracunan makanan.
Bila terkena penyakit yang dikarenakan oleh bakteri
Salmonella itu, resikonya mungkin saja menyebabkan kematian.
Meskipun demikian, kita dapat melindungi diri kita dari
terserang infeksi dari bakteri jahat itu dengan menjaga kebersihan.
Dari
manakah Bakteri Salmonella bersumber?
Bakteri Salmonella bersumber dari makanan yang berasal dari
hewan seperti daging, susu, ayam, produk susu, telur sert makanan laut, juga
beberapa jenis sayur serta buah-buahan.
Oleh karenanya, kita tak disarankan untuk mengonsumsi
makanan yang setengah matang atau tak dimasak sepenuhnya.
Kelaziman mengonsumsi telur setengah matang yang sering
menjadi menu sarapan di restoran-restoran adalah makanan yang kurang baik
karena kemungkinan untuk tercemar bakteri Salmonella sangatlah tinggi serta itu
dikhawatirkan akan mengakibatkan keracunan makanan pada pelanggan.
Memasak serta membersihkan bahan makanan dapat memberantas
Salmonella?
Memasak dengan sempurna bisa membunuh bakteri Salmonella.
Meskipun mencuci serta membersihkan buah adalah kebiasaan yang baik sebelum
menyantapnya, hal ini tidak akan dapat memberantas Salmonella terlebih saat
sedang mewabah.
Bila ada peringatan dari kementerian kesehatan untuk tidak
mengonsumsi sesuatu makanan yang berpotensi terkontaminasi, maka adalah lebih
baik untuk tidak makan makanan itu baik dimasak atau tidak.
Jadi gunakan langsung telur yang telah dicuci, bukan simpan
dalam lemari es dulu.
Hindarkan
Telur Yang Pecah Serta Kotor
Bakteri dari kotoran ayam dari kulit telur bisa masuk lewat
celah telur, bahkan walaupun retakannya terlihat tidak signifikan.
Sangatlah bahaya apabila bakteri itu telah masuk ke dalam
telur. Infeksi penyakit akan bisa jadi sangatlah parah.
Jadi, telur yang terlihat retak memanglah tidak boleh
digunakan walaupun terlihat baik-baik saja.
Bagaimana
memilih serta menyimpan telur?
~ Pilih telur yang utuh serta tidak retak.
~ Hindari membeli telur yang tidak ada tanggal kedaluwarsanya,
kecuali Anda yakin bahwa penjual selalu membeli telur-telur yang masih segar.
~ Telur yang lebih besar mempunyai kulit yang lebih tipis
dibandingkan telur kecil. Jadi, kulit telur yang tipis lebih besar peluang
untuk retak serta rentan terhadap bakteri.
~ Bila ada telur yang kotor serta retak, mencucinya pun
tidak membuatnya lebih aman. Lebih aman dibuang.
~ Jangan membersihkan telur serta menyimpannya. Apabila
telur dicuci, langsung gunakan serta dimasak. Karena kulit telur yang dicuci
tidak hanya hilang lapisan Protective Bloom-nya, tetapi juga pori-pori pada
kulit telur jadi lembab, hingga bakteri lebih suka di sana.
~ Simpan telur dalam wadah, tanpa dicuci serta simpan dalam
lemari es. Pastikan semua makanan yang ada pada lemari es harus ditutup rapat.
~ Karena kulit telur berpori-pori halus, makanan yang kuat
baunya (misalnya durian) bisa mencemari telur. Karenanya lebih aman letakkan
telur dalam wadah aslinya.
~ Alasan mengapa menempatkan telur dalam wadah aslinya yaitu
ada tanggal “best before” pada wadah itu. Tanpa wadah aslinya, kita tidak tahu
tanggal kadaluarsa telur-telur itu.
~ Tanda tanggal “best before”/kadaluarsa yang tercantum pada
paket telur ini berarti baik dalam kondisi telur ini disimpan dalam lemari es.
Apabila tidak menyimpannya dalam lemari es, sebaiknya digunakan lebih awal dari
tanggal kadaluarsanya.
~ Simpan telur di bagian dalam lemari es, bukan di sisi
pintu lemari es. Karena pintu akan sering dibuka-tutup, maka akan ada banyak
pergantian suhu disitu. Itu tidak bagus untuk telur.
Semoga tulisan yang singkat ini bisa menambah pengetahuan
anda tentang bahaya dari bakteri pada telur. Semoga bermanfaat
Sumber : sumsel.tribunnews.com