MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Mungkin hal ini terdengar tabu bagi masyarakat Indonesia. Kebanyakan
jika berbicara tentang s3k5 menganggap hal tersebut hal imoral dan melanggar
batas sosial. Tapi yang satu ini bukan semata tentang s3k5 itu sendiri,
melainkan manfaat dari sp3rm4.
Nah sahabat medianda terkini,
sering kali kaum pria membuang begitu saja sp3rm4 mereka saat m4sturb45i atau
berhu*bungan badan dengan istri. Padahal, membuang sp3rm4 begitu saja di tisu
atau benda apapun sebenarnya sangat merugikan.
Sahabat medianda terkini dikutip
dari MIT Technology Review, baru-baru ini peneliti dari Jerman menemukan fakta
mengejutkan jika sifat sp3rm4 yang bisa berenang dan menembus inti sel bisa
digunakan untuk menembus sel kanker.
Seperti diketahui, masalah yang
harus dihadapi sp3rm4, selain dengan pemberian obat, adalah seringkali menjadi
encer dalam cairan tubuh atau diserap oleh organ lain.
Dan bahkan ketika mereka
mencapai target, mereka tidak dapat selalu menembus jaringan kanker dengan
mudah. Karena itu, bagaimana obat bisa langsung fokus ke sumber penyakit yakni
dengan bantuan sp3rm4.
Sebagai langkah ke depan,
seorang peneliti bernama Mariana Medina-Sánchez dan kawan-kawan dari Institute
for Integrative Nanosciences di Jerman telah menciptakan sistem pengiriman obat
unik menggunakan sp3rm4 untuk membawa bahan aktif ke dalam tumor.Untuk pertama
kali, ilmuwan menciptakan robot bertenaga sp3rm4.
Sahabat medianda terkini robot
ini di masa depan diharapkan mampu mentransfer senyawa obat pada target khusus
dalam tubuh ataupun membantu fertilisasi. Pendekatan baru mereka dirancang
khusus untuk penyakit saluran repr0duksi wanita seperti kanker ginekologi,
endometriosis, penyakit radang panggul, dan lain-lain.
Sistemnya sederhana, dimana
intinya Medina-Sánchez dan rekannya hanya merendam sp3rm4 dalam bahan aktif,
yang menyebabkan sel sp3rm4 akan mengambil dosis yang sangat besar.
Mereka kemudian memaksa sp3rm4
untuk berenang menjadi semacam pengikat mekanis, struktur micro-machined yang
mengencangkan diri yang menempel pada kepala sp3rm4.
Dengan memiliki lapisan keras,
memungkinkan sp3rm4 menuju sel yang diinginkan jika diberi penanda. Idenya
adalah bahwa ini terjadi ketika sp3rm4 mencapai tumor, dimana kemudian bisa
masuk ke dalam jaringan dan masuk ke sel kanker itu sendiri.
Medina-Sánchez dan
rekan-rekannya telah menguji mekanisme di lab mereka. Untuk tes ini, mereka
menggunakan sp3rm4 sapi jantan karena ukurannya mirip dengan sp3rm4 manusia.
Mereka memuat sp3rm4 dengan
obat kemoterapi standar yang disebut Doxorubicin dan kemudian menempelkan sp3rm4
ke alat pengukur mekanis.Mereka menguji kegunaan sistem dalam berbagai
eksperimen di mana sp3rm4 berenang ke arah yang disesuaikan dan kemudian masuk
ke model kanker standar yang terdiri dari sel HeLa dan heLa spheroids, yang
mensimulasikan tumor itu sendiri.
Hasilnya cukup menarik. Tim
menemukan bahwa baju zirah secara signifikan memperlambat sp3rm4, mengurangi
kecepatannya hingga 43 persen. Sebelum menghitung masa subur, ketahui dulu
siklus perjalanan sel telur sebelum dibuahi sp3rm4. Namun ternyata masih bisa
bergerak dan masuk sel kanker.
Mereka menunjukkan bahwa
mekanisme tersebut secara efektif membunuh sel kanker dan sel sp3rm4 dapat
menembus spheroids kanker, membantu membunuh sel-sel di dalamnya. Sp3rm4
memiliki keuntungan yang signifikan dibandingkan sistem pengiriman obat lain
seperti bakteri, yang dapat memicu respons imun yang signifikan.
Dan tidak seperti bakteri, sel sp3rm4
tidak berproliferasi membentuk koloni yang bisa menimbulkan masalah lain. Sp3rm4
memiliki kelebihan lain juga.
Mereka melindungi obat dari
enzim yang dapat menurunkannya, dan mereka tidak membuang muatannya secara
tidak terduga, yang merupakan masalah potensial dengan obat-obatan yang dibawa
di kandang molekul yang disebut misel.Tentu saja, pekerjaan tersebut
menimbulkan pertanyaan penting yang perlu ditangani oleh Medina-Sánchez dan
rekan kerja.
Misalnya, setelah mengantarkan sp3rm4,
penggunaan mekanis tidak akan berperan lagi dalam perawatan, dan memahami cara
tubuh menangani dan menurunkan perangkat ini akan menjadi penting.
Akhirnya, tim ini juga perlu
menguji mekanisme ini dengan sp3rm4 manusia. Dan itu menimbulkan pertanyaan
tentang etika dimana sp3rm4 akan digunakan untuk jenis pengobatan ini, dan
bagaimana dengan potensi kehamilannya.
Jika pertanyaan ini bisa
dijawab secara memuaskan, teknik ini memiliki potensi yang signifikan. Setiap
tahun, sekitar 100.000 wanita di A.S. didiagnosis menderita kanker ginekologi. Perlakuan
yang lebih baik sangat dibutuhkan dalam kasus ini.
"Sistem hibrida sp3rm4
dapat dibayangkan untuk diterapkan dalam diagnosis dan pengobatan kanker dalam
waktu dekat," kata Medina-Sánchez dan rekannya. Semoga bermanfaat.
wow.tribunnews.com