MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini mungkin hal seperti ini anda pernah melakukan terlebih saat masih kecil
dulu. Saat Anda masih kecil, mungkin Anda pernah berbohong pada orangtua dengan
berpura-pura sakit. Biasanya hal ini dilakukan supaya bisa menghindari tanggung
jawab seperti pergi ke sekolah atau ketika diminta bantuan oleh orangtua.
Bagi beberapa orang, kebiasaan
ini masih dilanjutkan hingga menginjak usia dewasa. Namun, Anda perlu waspada
jika hal ini Anda lakukan demi mencari perhatian atau rasa kasihan dari orang
lain, dan bukan semata-mata untuk menghindari sebuah tanggung jawab saja.
Jangan-jangan, Anda mengidap
sindrom pura-pura sakit yang juga dikenal dengan istilah sindrom Munchausen.
Apa itu sindrom Munchausen?
Sahabat medianda terkini sindrom
Munchausen atau sindrom pura-pura sakit adalah salah satu jenis gangguan jiwa.
Penderitanya akan memalsukan berbagai gejala dan keluhan penyakit, baik fisik
maupun psikis. seperti yang dikutip dari hellosehat.com namun, kebanyakan
penderita sindrom ini akan berpura-pura memiliki penyakit fisik tertentu.
Mereka tidak akan ragu untuk
mengakses fasilitas kesehatan misalnya dengan pergi ke rumah sakit, periksa ke
dokter, mencari obat di apotek, hingga menjalani berbagai tes untuk mengobati
penyakit fiktif (palsu) yang diidap ini.
Bahaya apa yang bisa di
timbulkan oleh penyakit pura-pura sakit ini, Sahabat medianda terkini dari segi
islam berikut penjelasannya.
Sahabat medianda terkini orang
yang benar-benar sakit dan bersabar atas sakitnya bisa mengurangi dosa, bahkan
menghapus dosa. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Tidaklah menimpa seorang
mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan,
bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan
dosa-dosanya” (HR. Muslim)
”Janganlah engkau mencaci maki
penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan
mengahapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan
kotoran-kotoran besi” (HR. Muslim)
“Sakit demam itu menjauhkan
setiap mukmin dari api neraka.” (HR. Al Bazzar; shahih)
Namun, bagaimana dengan orang
yang pura-pura sakit? Seperti yang dikutip dari tarbiyah.net, Jamil Az Zaini
menyebutkan, pura-pura sakit justru menambah dosa.
Orang yg benar-benar sakit dan
sabar atas penyakitnya bisa mengurangi dosa. Kalau pura-pura sakit itu nambah
dosa
“Orang yg benar-benar sakit dan
sabar atas penyakitnya bisa mengurangi dosa. Kalau pura-pura sakit itu nambah
dosa,” tulis Jami Azzaini melalui akun Twitter pribadinya @JamilAzzaini
Bagaimana cara mengenali
tanda-tandanya?
Untuk menghindari berbagai
risiko yang ditimbulkan penyakit ini, segera periksakan diri atau anggota
keluarga yang menunjukkan berbagai gejala sindrom pura-pura sakit berikut ini.
a. Riwayat penyakit yang tidak
konsisten dan sering berubah-ubah
b. Gejala penyakit justru
semakin parah setelah dilakukan pemeriksaan, pengobatan, atau perawatan
c. Memiliki pengetahuan yang
cukup luas mengenai penyakit yang diderita, istilah-istilah medis, dan berbagai
prosedur di fasilitas kesehatan
d. Muncul gejala baru atau
gejala yang berbeda setelah hasil tes kesehatan menyatakan bahwa tidak ada
sumber penyakit yang terdeteksi
e. Tidak takut atau ragu
menjalani berbagai pemeriksaan, operasi, dan prosedur lainnya
f. Sangat sering periksa ke
dokter, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan yang berbeda-beda
g. Menolak jika dokter yang
menangani meminta untuk bertemu dengan keluarga atau menghubungi dokter
sebelumnya
h. Meminta bantuan atau perhatian
dari orang lain ketika sakit
i. Tidak mengonsumsi
obat-obatan atau vitamin yang diresepkan
j. Menolak jika dirujuk ke
konselor, psikolog, terapis, atau psikiater
k. Gejala penyakit hanya muncul
pada saat-saat tertentu, misalnya saat bersama dengan orang lain atau saat
dirinya sedang ada masalah pribadi
l. Memiliki kebiasaan berbohong
atau mengarang cerita
Nah sahabat medianda terkini
itulah penjelasan mengani sindrom munchausen. Semoga bermanfaat.
Wajibbaca