Selasa, 14 November 2017

SUBHANNALLAH! TOLONG BANTU MEREKA YANG SULIT " MENDAPATKAN MOMONGAN ".. COBA KONSUMSI BUAH WARISAN KANJENG " SUNAN MURIA " INI.

MediandaTerkini – Sahabat medianda terkini hadirnya sang buah hati ditengah keluarga memang terkadang sangat dinanti bagi setiap pasangan, namun terkadang rezeki kehadiran sang buah hati tidak ada yang tahu sebab itu semua rezeki dari Allah Swt. Tidak sedikit pasangan yang berusaha dengan cara apapun untuk mendapatkan momongan.



Sahabat medianda terkini ketika berziarah di makam Sunan Muria di Kudus, peziarah bakal menjumpai beberapa pedagang yang menjual buah parijoto di kompleks wisata religi itu. Buah dengan warna ungu kemerah-merahan waktu masak itu di jual dengan harga Rp 15.000-Rp 20.000. Buah itu memiliki ukuran cukup kecil serta menggerombol dalam tiap-tiap tangkainya. Rasa buahnya asam bercampur dengan sepat.

Konon jika wanita hamil makan buah itu jadi anak yang dilahirkan dapat wajahnya ganteng atau rupawan dengan kulit putih serta halus. Demikian halnya untuk pasangan yang belum mempunyai anak. Dengan mengkonsumsinya, diakui mampu selekasnya memiliki momongan.

“Buah ini diakui mampu bikin sang jabang bayi cakap waktu dilahirkan. Parijoto yaitu tanaman peninggalan atau warisan Sunan Muria,” kata Ketua Paguyuban Orang-orang Pelindung Hutan (PMPH) Pegunungan Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Muhamad Sokib Garno Sunarno.

Di luar itu, parijoto juga diakui mampu mengobati beragam penyakit, diantaranya sariawan, diare, serta kolesterol.

Parijoto, kata dia, yaitu tanaman yang tumbuh di lereng-lereng pegunungan serta di rimba yang ada di ketinggian 800-2.300 meter di atas permukaan laut. Di Pegunungan Muria Kudus , parijoto banyak tumbuh di ketinggian sekitaran 1600 mtr. di atas permukaan laut.

Namun sekarang ini, parijoto telah dibudidayakan sebagai tanaman hias lantaran bentuk buahnya yang cukup menarik dengaa warna mencolok.

Tanaman yang termasuk juga type perdu dengan nama latin Medinilla Speciosa dan Anggur Asia (Showy Asian Grapes) itu yaitu primadona Pegunungan Muria, Kudus.

“Tak ada dikala spesifik untuk panen parijoto. Buah ini mampu dipanen setiap waktu,” tambah Sokib.

Parijoto yang ditanam di hutan rakyat Pegunungan Muria itu dikelola warga setempat. Ada sekitar lima petani yang mengelola tanaman yang ada di daerah seluas dua hektare itu.

Tolong bagikan info ini ke teman, kerabat, dan keluarga Anda. Semoga bermanfaat.


Beragamberita
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+