MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Kemilaunya intan dan permata terlihat indah di kelopak mata, tidak akan
sanggup mengalahkan perhiasan terindah di dunia, yaitu seorang wanita solikha.
Wanita solikha mampu memberikan keteduhan dan kenyamanan bagi suaminya
dibandingkan kilatan permata yang menyilaukan mata. Di mata sang suami, wanita solikha
mampu menjadi peredam dari gegap gempita kehidupan dunia. Ia bukan sekadar
pendamping yang hebat, namun mampu menjadi penasihat yang kuat hingga pemompa
semangat saat sang suami mulai penat.
Seorang wanita solikha
mengetahui hak-hak suami yang harus ditunaikan. Karena hal itu merupakan
kewajibannya. Meskipun, terkadang berat untuk taat atau lelah ketika tak
bergairah. Namun, istri solikha tidak akan pernah putus asa untuk meraih
kebahagiaan. Karena kebahagiaan itu akan abadi. Rasulullah saw bersabda,
“Wanita mana pun yang meninggal dunia sementara suaminya ridha kepadanya, pasti
masuk surga.” (Riwayat at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Sahabat medianda terkini adapun
kiat sederhana agar suami tersenyum adalah sebagai berikut :
1.
Taat
Sehebat dan tangguh apa pun
seorang wanita, maka kewajiban terhadap suami wajib ditunaikan. Suami adalah
pemimpin rumah tangga.
“Seandainya aku perintahkan
seseorang untuk bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang
istri sujud kepada suaminya.” (Riwayat Abu Dawud dan al-Hakim)
Hal ini merupakan sebentuk
keadilan Allah swt kepada seorang suami. Karena segala yang ditetapkan Allah
swt pasti adil dan baik bagi manusia. Namun, jangan disalahpahami bahwa
ketaatan kepada suami menyebabkan seorang istri menjadi terkekang dan sengsara
hidupnya. Karena di sisi lain, seorang suami diperintahkan oleh Allah swt untuk
bergaul dengan baiik kepada istrinya dan dilarang menyusahkan wanita yang telah
taat kepadanya.
Allah swt berkalam,
فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلاً
“Kemudian
jika mereka menaati kalian, maka janganlah kalan mencari-cari jalan untuk
menyusahkan mereka.” (Qs. an-Nisa’ [4]: 34)
Rasulullah saw bersabda,
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik perilakunya terhadap istrinya. Dan aku
adalah yang terbaik kepada istriku.” (Jami’ at-Tirmidzi, 3895)
Meski seorang istri wajib taat
kepada suaminya, namun itu semua berlaku dalam hal yang baik dan benar saja. Di
antara salah satu bentuk ketaatan seorang istri kepada suaminya adalah melayani
kebutuhan biologis sang suami. Namun, apakah sekadar suami saja yang perlu
dicukupi kebutuhan biologisnya? Tentu saja tidak. Kebutuhan biologis istri pun
meski dipenuhi oleh suami. Dengan terpenuhinya kebutuhan biologis tersebut,
niscaya keduanya lebih mudah untuk menjaga diri dari pebuatan nista.
2.
Jagalah
Sahabat medianda terkini salah
satu kewajiban lain yang mesti dipenuhi oleh seorang istri adalah menjaga
kehormatan, kemuliaan, harta, anak-anak, dan urusan rumah tangga lainnya. Allah
swt telah berkalam,
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Maka
wanita-wanita yang solikha adalah wanita-wanita yang taat kepada Allah swt lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada. Oleh karena itu, Allah telah
memelihara mereka.” (Qs. an-Nisa’ [4]: 34)
Demi menjalankan kewajibannya
itu, seorang istri mempunyai wewenang untuk mengurus rumah tangga dan
anak-anaknya. Tentu saja, semua itu tetap di bawah kendali kepemimpinan seorang
suami.
3.
Di Rumah Suami
Kewajiban seorang istri
terhadap seorang suami adalah tinggal di rumah suami. Artinya, tidak keluar
kecuali atas ijin dan ridhanya. Allah swt telah berkalam,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى
“Dan
hendaklah kalian tetap di rumah kalian. Dan janganlah kalian berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Qs. al-Ahzab [33]:
33)
Di samping itu, ia berusaha
memelihara pandangan dan merendahkan suaranya dalam rangka mentaati perintah
Allah Ta’ala,
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
“Katakanlah
pada wanita-wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan
memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,
kecuali yang biasa tampak darinya.” (Qs. an-Nur [24]: 31)
4.
Tenangkanlah
Di awal kenabian, ketika Nabi
Muhammad saw berada dalam kegundahan, maka Khadijah menghibur dan
menenangkannya. Seorang sitri solikha akan selalu berusaha menciptakan
ketenangan dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Ia begitu menyenangkan saat
dipandang, menarik hati sang suami, dan dapat meredam segala gejolak yang
terjadi di dalam rumah tangga.
Rasulullah saw telah bersabda,
“Wanita (istri) terbaik adalah jika engkau melihat padanya, ia akan
menyenangkanmu. Jika engkau memerintah, ia akan taat kepadamu. Jika engkau
pergi, ia menjagamu dengan menjaga dirinya dan hartamu.” (Riwayat Muslim dan
Ahmad)
Seorang istri solikha yang
sadar tentang kewajibannya tak hanya membahagiakan bagi sang suaminya. Lebih
dari itu, sebenarnya ia telah membahagiakan dirinya sendiri. Wallahu a’lam bish
shawwab. Semoga bermanfaat.
Sumber/foto/artikelasal:Silahkanshare