MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan, artinya setiap manusia
sudah Allah takdirkan jodohnya masing-masing, bahkan 50.000 tahun sebelum
manusia diciptakan Allah sudah menuliskan jodoh seseorang dalam kitab-Nya,
Lauhul Mahfuz. Kita yang lebih sibuk mencari kriteria pasangan hidup, tanpa
sadar membenahi diri sendiri agar menjadi lebih baik. Padahal jodoh adalah
cerminan diri seseorang.
Allah berfirman :
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang
keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula)…..” (Qs. An-Nur: 2)
Sahabat medianda terkini ada
seseorang yang takjub dengan dirinya sendiri dan mengharuskan orang yang
menjadi pasangan hidupnya sama seperti dirinya, padahal pada hakikatnya ia
hanya mencintai bayangan yang ada dalam dirinya sendiri. Atau sebaliknya orang
yang menginginkan pasangan hidup yang ideal, tanpa bercermin apakah ia sudah
memantaskan diri untuk mendapatkan yang ideal. Islam membolehkan seseorang
memilih jodohnya berdasarkan kriteria.
Dari Abu Hurairah Ra.,
Rasulullah Saw. Bersabda : “Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara;
karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, atau karena
agamanya. Pilihlah yang beragama, maka kau akan beruntung.”
Dari hadits di atas sudah
jelas, bahwa walaupun seorang laki-laki atau perempuan memandang kedudukan,
harta dan fisik, akan tetapi yang paling penting adalah agamanya. Karena
pondasi utama untuk membangun sebuah rumah tangga adalah dengan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah.
Jika seseorang sebelum menikah
banyak melakukan hal-hal yang bersifat m4ksi4t dan sulit untuk dinasehati
apalagi untuk memperbaiki diri, tidak ada jaminan setelah berumah tangga ia
akan menjadi lebih baik. Karena dasar utama dalam membingkai rumah tangga adalah
keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Jika agama diberi angka 1,
harta 0, kedudukan 0, dan kecantikan/ketampanan 0, maka kriteria pasangan hidup
kita tentu akan benilai 1000. Jika dihilangkan harta masih bernilai 100, dan
jika dihilangkan kedudukan masih benilai 10, jika dihilangkan
kecantikan/ketampanan tetap masih benilai 1. Akan tetapi jika agama yang
dihilangkan, maka semuanya tidak bernilai apa-apa.
Sahabat medianda terkini karena
menikah menyempurnakan separuh agama, pilihlah seseorang berdasarkan agamanya.
Untuk seorang ikhwan carilah seorang istri yang shalihah, karena sebaik-baik
perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah. Sungguh beruntung seorang suami
yang mendapatkan perhiasan dunia tersebut, yaitu seorang istri yang shalihah
jika dipandang mata menyenangkan, jika diperintah ia mentaatinya, dan menjaga
kehormatannya ketika suaminya tidak ada.
Rasulullah Saw. bersabda :
“Barangsiapa yang Allah beri rejeki wanita shalihah, maka sungguh Allah telah
menolongnya menyempurnakan separuh agamanya, maka takutlah kepada Allah (dalam
memenuhi) setengahnya lagi”.
Untuk seorang akhwat carilah
seorang suami yang shalih, karena seorang laki-laki yang shalih, jika ia
mencintaimu maka ia akan memuliakanmu dan jika ia tidak mencintaimu maka ia
tidak akan menzhalimimu.
Walaupun seorang laki-laki
ingin mencari wanita yang sempurna, dan wanita pun sama menginginkan laki-laki
yang sempurna, akan tetapi Allah menciptakan keduanya untuk saling
menyempurnakan satu sama lain. Teruslah berupaya memperbaiki diri sendiri, agar
Allah memperbaiki pasangan hidup kita. Jika kita sudah berusaha dan memantaskan
diri untuk menjadi lebih baik, maka Allah akan memberikan yang terbaik. Semoga
bermanfaat.