MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini memiliki anak yang sehat serta tumbuh
kembang yang sangat baik merupakan impian semua orang tua, namun
terkadang sebagian orang tua tidak menyadari bahwa makanan yang dikonsumsi sang
anak juga memperngaruhi perkembangan otak anak. Nutrisi memang memiliki peranan
penting bagi perkembangan otak anak. Nutrisi ini banyak terdapat dalam makanan
yang dimakan oleh anak-anak.
Namun sahabat medianda terkini,
benarkah ada makanan yang membuat anak bodoh?
Beberapa makanan ini memang
cukup berbahaya, bahkan bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Sebaiknya hindari
6 makanan yang membuat anak bodoh berikut ini.
1.
Makanan manis yang mengandung banyak gula
Bukan rahasia lagi jika asupan
gula yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan anak. Selain menyebabkan
obesitas, gula yang terdapat dalam permen atau makanan pencuci mulut dapat
merusak otak anak.
Dalam sebuah penelitian yang
dilakukan oleh UCLA ditemukan bahwa kelebihan fruktosa dapat memengaruhi
kemampuan insulin untuk menggunakan gula dalam memproses pikiran dan perasaan.
Maka, ketika anak terlalu
banyak makan makanan manis, insulin tidak mampu mengolah gula yang masuk,
sehingga kinerja otak menjadi lambat dan sekaligus mengganggu mood-nya.
2.
Fast food alias makanan cepat saji
Sahabat medianda terkini makanan
cepat saji alias junk food tidak memiliki nilai gizi yang dibutuhkan tubuh.
Beberapa makanan cepat saji
mengandung pengawet dan garam berlebih yang dapat berakibat fatal pada tubuh,
misalnya obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, hingga
serangan jantung.
Anak-anak sedang dalam masa
pertumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangannya.
Bila ia sering makan junk food,
kebutuhan gizinya tidak terpenuhi sehingga otaknya tidak berkembang. Kondisi
ini akan semakin parah di masa yang akan datang.
3.
Makanan instan
Makanan instan memang terlihat
menggoda. Rasanya enak dan cepat dibuat. Tidak hanya mi instan, makanan kaleng
pun termasuk makanan yang membuat anak bodoh. Makanan-makanan ini mengandung
banyak pengawet agar dapat disimpan untuk waktu lama. Sama seperti junk food,
makanan instan tidak memiliki manfaat bagi tubuh.
Bahan kimia dalam makanan
instan yang menumpuk dalam tubuh akan meningkatkan gejala demensia (kemunduran
fungsi otak) pada anak.
4.
Daging olahan
Sahabat medianda terkini daging
merupakan salah satu sumber protein yang dibutuhkan tubuh. Namun pastikan
protein tersebut diperoleh dari daging asli, bukan olahan. Daging olahan
seperti sosis dan nugget mengandung protein buatan, yang mencampurkan bahan
kimia dalam proses pembuatannya.
Jika anak sering mengonsumsi
protein buatan ini, maka bahan kimia akan menumpuk dalam tubuh. Akibatnya,
sistem saraf akan terganggu. Anak akan kesulitan mengingat sesuatu dan mengolah
informasi.
5.
Teh dan kopi
Memang jarang sekali orangtua
yang memberikan anaknya kopi. Namun, bila Parents berpikir agar anak mencoba
kopi dan teh, hati-hati ya. Kopi dan teh mengandung kafein yang menyebabkan
anak insomnia. Dalam masa tumbuh kembangnya, anak membutuhkan cukup tidur.
Kafein juga dapat menghambat
otak anak menyerap zat besi yang diperlukan untuk mengirim oksigen ke otak
sehingga perkembangan otaknya terganggu.
6.
Soda dan minuman kemasan lainnya
Sahabat medianda terkini tidak
hanya merusak gigi dan menyebabkan obesitas, soda dan minuman yang mengandung
gula dapat merusak otak anak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University
Southern of California menemukan hubungan antara soda dan kemampuan fungsi
otak. Soda yang dikonsumsi saat masih anak-anak akan memengaruhi otak dalam
mengingat dan memproses informasi saat dewasa.
Tidak hanya minuman bersoda,
Bunda juga perlu mewaspadai jus buah dalam kemasan. Pasalnya, buah yang
digunakan bukan buah asli, hanya perisa dengan gula yang sangat banyak.
Faktor yang memengaruhi
kecerdasan anak. Ada banyak hal yang membuat seorang anak cerdas. Tak cukup
hanya dengan melarang anak makan makanan yang membuat bodoh, tapi orang tua
juga perlu memerhatikan dua faktor utama berikut ini.
1. Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan tempat
anak dibesarkan, termasuk makanan yang ia makan, status ekonomi keluarga,
budaya, dan keadaan di sekitarnya.
Namun, Orang tua juga perlu
memahami bahwa kecerdasan anak dapat dibentuk sejak ia kecil.
80% bagian otak manusia akan
terbentuk dan berkembang pada tiga tahun pertama hidupnya, sisanya akan
berkembang seiring ia tumbuh besar.
Maka, bila orang tua
menginginkan anak yang cerdas, cegah hal-hal yang membatasi perkembangan
otaknya terutama di usia emasnya tersebut.
Hindari:
1. lingkungan berpolusi
2. kurangnya stimulasi
3. tidak berinteraksi dengan
orang lain
4. tidak memperhatikan
kesehatan mental anak
Satu lagi yang paling penting
untuk mendukung kecerdasan anak adalah kasih sayang orangtua. Dukungan dan
cinta orangtua yang tulus dalam membesarkan anak akan mengembangkan
kecerdasannya. Semoga bermanfaat.
Sumber:Islampopuler