MediandaTerkini – Sahabat medianda
terkini Formalin dapat menyebabkan sakit perut, pusing, muntah, dan yang lebih
parah lagi dapat menyebabkan kematian. Selain terhirup melalui udara, seseorang
dapat terpajan formalin dari makanan dan minuman.
Paparan jangka pendek dari
kontak fisik dengan formalin dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata berair.
Selain itu, formalin ditengarai bersifat karsinogen, yaitu dapat menyebabkan k4nker,
terutama pada paparan jangka panjang.
Apa yang Dimaksud dengan
Formalin?
Sahabat medianda terkini formalin
sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila digunakan
secara benar, formalin akan banyak kita rasakan manfaatnya, misalnya sebagai
antibakteri atau pembunuh kuman dalam berbagai jenis keperluan industry, yakni
pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat maupun berbagai
serangga lainnya.
Dalam dunia fotografi biasanya
digunakan sebagai pengeras lapisan gelatin kertas. Formalin juga sering
digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk urea, bahan pembuatan parfum, pengawet
produk kosmetika, pengeras kuku dan bahan untuk industry busa. Formalin boleh
juga dipakai sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak.
Di bidang industry kayu,
formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
Dalam konsentrasi yang sangat kecil (<1 persen) digunakan sebagai pengawet
untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci
piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet.
Di dalam industri perikanan,
formalin digunakan untuk menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik ikan.
Formalin diketahui sering digunakan dan efektif dalam pengobatan penyakit ikan
akibat ektoparasit seperti fluke dan kulit berlendir. Meskipun demikian, bahan
ini juga sangat beracun bagi ikan. Ambang batas amannya sangat rendah sehingga
terkadang ikan yang diobati malah mati akibat formalin daripada akibat
penyakitnya. Formalin banyak digunakan dalam pengawetan sampel ikan untuk
keperluan penelitian dan identifikasi.
Sahabat medianda terkini di
dunia kedokteran, formalin digunakan dalam pengawetan mayat yang akan
dipelajari dalam pendidikan mahasiswa kedokteran maupun hewan. Untuk
pengawetan, biasanya digunakan formalin dengan konsentrasi 10%.
Oleh karena itu, rumah bisa
menjadi sumber keberadaan formalin dengan kadar paling tinggi, terutama pada
rumah yang baru selesai dibangun atau baru saja direnovasi.
Bagi Anda yang suka merok0k,
formalin juga ditemukan pada asap rok0k.
Dampak Formalin Bagi Kesehatan
Sahabat medianda terkini selain
yang telah disebutkan di awal, masih ada dampak negatif dari zat ini. Formalin
yang terhirup dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Bagi Anda yang
menderita bronkitis dan asma kemungkinan memiliki sensitif yang lebih tinggi
terhadap formalin. Begitu juga dengan penderita penyakit kronis lainnya tidak
dapat menerima paparan formalin sekuat orang yang berkondisi sehat.
Radang tenggorokan, batuk, dan
mimisan adalah gejala-gejala yang mungkin timbul jika Anda terpapar senyawa
kimia ini.
Formalin juga diketahui sebagai
salah satu zat pemicu k4nker. Sejauh ini, penelitian memang belum membuktikan
berapa kadar formalin yang tepat untuk dapat dikatakan sebagai pemicu k4nker,
namun makin tinggi kadar kadar formalin yang masuk ke tubuh, maka makin tinggi
pula risiko terkena k4nker, terutama k4nker hidung dan tenggorokan.
Ibu hamil dan bayi di dalam
kandungan juga harus waspada terhadap paparan formalin. Sementara itu,
anak-anak dan lansia dianggap lebih sensitif terhadap formalin dan mungkin akan
lebih mudah sakit bila terpapar zat ini.
Saat ini banyak orangtua
mengkhawatirkan akan kandungan formalin pada vaksin. Padahal sebenarnya pada
vaksin, kadar formalin jauh lebih kecil daripada yang terbentuk secara alami di
dalam tubuh. Sebagai perbandingan, vaksin dengan dosis tunggal memiliki kadar
formalin paling tinggi yang besarnya 50-70 kali lebih rendah dibandingkan
dengan kadar formalin yang terbentuk alami pada tubuh bayi baru lahir. Hal ini
telah dibuktikan oleh penelitian. Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena
formalin pada vaksin aman bagi tubuh.
Kadar Formalin yang Diizinkan
di Berbagai Negara di Dunia
Di negara-negara Uni Eropa,
produk dengan kadar formalin lebih dari 0,05 persen harus mencantumkan
informasi bahwa produk tersebut mengandung formalin. Di negara-negara ini
formalin memang diperbolehkan untuk digunakan pada berbagai produk, asalkan
kadarnya tidak melebihi 0,2 persen.
Di Amerika Serikat, formalin
boleh digunakan pada kayu dengan kepadatan menengah, kayu lapis keras, dan
papan partikel dengan kadar formalin 0,09 ppm. Meski demikian, Kanada
menyatakan bahwa formalin adalah zat beracun.
Sementara itu di Indonesia pada
2011, pemerintah pernah mendapatkan beberapa jenis makanan yang beredar di
pasaran mengandung formalin dengan kadar 10 ppm. Biasanya formalin digunakan
pada makanan untuk mencegahnya mudah rusak atau busuk. Oleh karena itu,
pemakaian formalin dengan kadar yang tinggi adalah ilegal.
Cara Mencegah dan Mengurangi
Paparan Formalin
Anda disarankan melakukan
hal-hal ini untuk mengurangi paparan formalin:
1. Apabila secara tiba-tiba
Anda mencium bau gas yang menyengat padahal tidak sedang menyalakan api,
segeralah menjauh dari tempat tersebut.
2. Jagalah sirkulasi udara di
dalam rumah tetap segar dengan cara membuka jendela lebar-lebar, terutama
selama pagi hingga sore hari.
3. Buatlah suhu di dalam rumah
pada suhu terendah yang masih nyaman.
4. Ajak anak-anak dan orang
lanjut usia untuk banyak menghirup udara segar di luar, terutama jika mereka
menderita asma atau penyakit kronis lainnya.
5. Jangan mer0kok di dalam
ruangan. Lebih baik jika menghentikan kebiasaan mer0kok sepenuhnya.
6. Jika Anda sedang menggunakan
insektisida atau produk pembersih,pastikan menggunakannya di udara terbuka.
7. Cuci tangan dan bersihkan
tubuh dengan air dan sabun setelah menggunakan 8. insektisida atau produk
pembersih.
8. Formalin bersifat larut
dalam air, karena itu cucilah bahan makanan dengan benar sebelum dimasak.
9. Masaklah makanan dengan baik
karena kandungan formalin bisa hilang pada saat proses pemanasan makanan.
10. Jika membeli ikan, pilih
yang masih segar. Hindari ikan yang sudah kaku karena kemungkinan menggunakan
formalin.
Sahabat medianda terkini menurut
penelitian, formalin ditemukan juga pada beberapa produk bayi, seperti sampo,
sabun, dan losion bayi. Pada umumnya, zat ini terbentuk pada saat proses
produksi. Oleh karenanya, Anda mungkin tidak dapat benar-benar menghindarkan
anak-anak dari paparan formalin. Meskipun demikian, setidaknya Anda tetap bisa
berusaha meminimalkan paparan zat ini. Semoga bermanfaat.